Minggu, 19 Desember 2010

HARTA YANG SANGAT BERHARGA

Matius  6:19-20  "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

Harta apakah yang paling berharga dalam hidupmu? Mungkin kita berkata bahwa harta yang paling berharga adalah anak. Hampir semua suku dan bangsa menganut pemikiran bahwa seorang anak adalah harta yang paling berharga. Kalau seseorang tidak punya anak atau tidak punya anak lelaki, maka dikatakan bahwa hidupnya tidak berarti apa-apa sehingga tega untuk kawin lagi dengan perempuan lain. Ingat cerita mengenai Abraham yang sampai tuanya belum memiliki seorang anak pun untuk menjadi ahli warisnya, dimana pada akhirnya dia kawin lagi dengan Hagar hanya untuk mendapatkan keturunan. Mungkin juga ada orang berkata bahwa harta yang paling berharga dalam hidupnya adalah emas, perak, tanah, rumah, uang yang banyak dan kekayaan lainnya, sehingga rela bekerja mati-matian hanya untuk mendapatkannya bahkan rela untuk melakukan segala cara yang bertentangan dengan hukum yang berlaku. Ada juga yang mengatakan bahwa harta yang tak ternilai adalah ilmu pengetahuan, pendidikan dan lain sebagainya sehingga rela belajar dan belajar lebih banyak lagi.  

Yesus Kristus adalah harta terindah yang kita miliki saat ini. Kenapa Yesus Kristus menjadi harta yang terindah sedangkan Yesus sendiri sudah tidak ada sama sekali di dalam dunia ini dalam wujud rupa dan fisik? Itu sebabnya kita mengatakan bahwa Yesus Kristus bukanlah harta dalam hidup kita karena tidak kelihatan alias semu. Pemikiran demikian sama sekali tidak beralasan. Yesus telah mengorbankan segalanya bagi kita semuanya. Dia adalah Tuhan yang hidup, yang ada dan yang bertahta di dalam KerajaanNya. Kita semua adalah orang berdosa dan tidak layak di hadapan Tuhan (Roma 3:23). Namun oleh karena darahNya yang telah tercurah di kayu salib, kita menjadi hidup dan layak di hadapan Tuhan. Kita diselamatkan dari hukuman dosa oleh pengorbananNya. Tidak ada harta yang lebih besar daripada pengorbanan Yesus di kayu salib. Itulah karya terbesar yang patut kita syukuri bersama.

Lantas bagaimana? Kalau kita sudah mengatakan bahwa Yesus adalah harta terbesar dan paling berharga dalam hidup kita, maka konsekwensinya adalah kita harus tetap berfokus kepadaNya. Firman Tuhan mengatakan bahwa dimana hartamu berada disitu juga hatimu berada.(Lukas 12:34). Kalau kita katakan bahwa anak adalah harta yang paling berharga, maka hati kita juga selalu tertuju kepada anak. Kalau kita katakan bahwa harta yang paling berharga adalah mobil, atau emas maka hati kita juga akan selalu tertuju kepada mobil dan emas kesayangan kita sehingga rela mengorbankan waktu, uang dan tenaga hanya untuk merawat dan menjaga mobil dan emas tersebut. Kalau kita katakan bahwa Yesus adalah harta yang berharga, maka hati dan pikiran kita akan selalu tertuju kepadaNya. Namun masalahnya adalah, ada begitu banyak orang mengatakan bahwa harta yang paling berharga di dalam hidupnya adalah Yesus Kristus, namun tidak menaruh hati dan pikiran yang tertuju kepadaNya.  Bahkan lebih jauh lagi, tega menjual keyakinan kita yang sudah kita anggap sebagai harta yang sangat berharga hanya untuk sebuah harta yang lain yaitu kekayaan, jabatan, perempuan, lelaki dan lain sebagainya. Dalam hal ini kita tidak sungguh-sungguh untuk menjaga harta yang begitu sangat berharga. Firman Tuhan kali ini mengingatkan kita agar mencari harta di Sorga yaitu Yesus Kristus dan selalu menaruh hati kepadaNya. Ingatlah, bahwa harta ini akan menjamin keselamatan hidup kita semua baik di bumi maupun di sorga.  Kita tidak akan mati kalau tidak memiliki harta duniawi,tetapi kalau tidak memiliki Yesus Kristus dalam hidup kita, maka kematian kekal akan ada di depan mata. Oleh karena itu, mari kita memiliki harta yang sangat berharga dalam hidup  yaitu Yesus Kristus Sang Penebus Juru Selamat dunia dan yang telah memberi hidup kepada kita. Terpujilah nama Tuhan. Amin (19122010)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar