Kamis, 30 Desember 2010

TETAPLAH FOKUS PADA TUHAN

Kisah Para Rasul 12:11  Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata: "Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi."

Sebagai umat Tuhan, mungkin kita pernah berpikir mengenai keadaan diri yang menurut kita tidak begitu baik. Kita mengalami sakit penyakit yang tak kunjung sembuh, mungkin kita mengalami  masalah yang begitu besar,  mungkin keadaan karir pekerjaan belum mengalami peningkatan, belum memiliki anak dan lain sebagainya. Di gereja atau di persekutuan kita selalu mendengar adanya orang bersaksi tentang kemurahan Tuhan atas hidup mereka dimana Tuhan telah menolong kehidupan mereka, memberikan kelimpahan kepada mereka, memberikan jalan keluar atas masalah mereka, menyembuhkan sakit penyakit mereka, memberikan mujizat atas kehidupan mereka dan lain sebagainya. Kita lantas bertanya, kenapa orang lain ditolong, kenapa kita tidak? Kenapa orang lain disembuhkan, kenapa kita tidak? Ada begitu banyak pertanyaan diajukan karena ada rasa ketidakpuasan dalam menjalani hidup bersama dengan Tuhan.

Lantas kita bertanya, mengapa di dalam Alkitab ada diceritakan sebuah kisah seorang Petrus yang ditolong Tuhan lepas dari penjara? Sebaliknya, mengapa ada cerita tentang Yohanes Pembaptis tidak ditolong Yesus ketika dia dipenjara oleh Herodes, bahkan dia harus mati dengan cara mengenaskan dengan kepala dipenggal(Matius 14:10-11)? Padahal mereka adalah sama-sama pelayan Tuhan. Kalau yang satu ditolong, seharusnya yang lain harus ditolong juga karena sama-sama pelayan Tuhan.

Inilah yang harus dipahami oleh umat Tuhan bahwa ditolong atau tidak ditolong  sepenuhnya berada di dalam wewenang Tuhan. Kita tidak  bisa mengklaim dan menggugat Tuhan agar penyakit disembuhkan dan mujizat terjadi seperti yang dialami orang lain. Kita tidak bisa memaksa kehendak dan kemauan kita agar Tuhan segera menaikkan jabatan kita seperti yang dirasakan orang lain. Kita tidak bisa mendesak Tuhan agar Dia segera memberkati rahim kita dan memiliki anak, dan lain sebagainya. Terlalu naif  apabila kita berbuat demikian. Terlebih lagi apabila kita sampai meninggalkan Tuhan dan tidak mau lagi datang kepadaNya alias ngambek. Kita hanyalah seorang hamba, kita hanyalah seorang anak, kita hanyalah seorang prajurit yang sepenuhnya tergantung pada Tuhan. Kalau orang lain ditolong dan kita tidak, seharusnya kita tetap fokus kepada Tuhan. Ingatlah bagaimana sikap dari Sadrakh, Mesakh dan Abednego dalam menghadapi ancaman Raja Nebukadnezar terhadap mereka. Raja Nebukadnezar mengancam akan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala apabila tidak sujud menyembah patung yang dibuat raja. Mereka dengan tegas mengatakan bahwa jika Tuhan sanggup melepaskan mereka, maka Ia akan melepaskan mereka dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tangan raja;  tetapi seandainya tidak, mereka tidak akan memuja dewa buatan raja, dan tidak akan menyembah patung emas yang didirikannya. (Daniel 3:17-18). Sikap inilah yang sebenarnya harus kita miliki sebagai anak Tuhan yaitu ditolong atau tidak tolong oleh Tuhan, kita tetap menyembah dan memuja Dia. Ada mujizat atau tidak ada mujizat terjadi dalam hidup kita, kita tetap setia kepada Tuhan. Hidup miskin atau hidup kaya, kita tetap melayani Tuhan. Dalam keadaan sakit atau telah disembuhkan oleh Tuhan, kita tetap memuliakan Dia dan lain sebagainya. Tetaplah fokus kepada Tuhan. Terpujilah nama Tuhan. Amin. (31122010)     


Tidak ada komentar:

Posting Komentar