Kamis, 31 Maret 2011

ORANG PENTING


Mzm 116:15 Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya.

Orang yang dikasihi dan mengasihi Tuhan adalah orang yang berharga di mata Tuhan. Betapa tidak, ketika maut menjemput sekalipun, Tuhan sangat menghargai orang yang dikasihiNya, apalagi ketika masih hidup. Hal ini yang tidak pernah dipikirkan oleh umatNya dan menganggap bahwa dirinya bukanlah orang yang amat berharga di mata Tuhan.

Berharga mengandung arti bahwa kita adalah orang penting di mata Tuhan. Dia tidak mau kita menjadi binasa dan mengalami kematian yang kekal di neraka. Oleh karena begitu penting dan berharganya kita di mata Tuhan, maka Dia rela menjadi manusia dalam rupa Yesus Kristus untuk menyelamatkan umatNya dari kebinasaaan. Yesus menghapus dosa manusia dan menjadikan manusia yang percaya kepadaNya menjadi hidup walaupun sudah mati secara jasmani.

Menjadi penting dan berharga di mata Tuhan tidaklah sulit, cukup percaya dengan iman kepada Yesus Kristus dan mengaku  dengan mulut bahwa Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Percaya dimaksud harus dengan sepenuh hati dan tidak mendua. Ketika kita bertobat dan menjadi percaya kepada Yesus, maka kita akan menerima Roh Kudus (Kisah 2:38) sehingga kita hidup dan menjadi milikNya yang kudus dan yang sempurna.   Kalau Roh Kudus ada dalam hidup kita berarti kita adalah orang yang sangat penting karena telah dimeteraikan dengan RohNya yang kudus (Efesus 1:13) dan telah dicatat dalam buku kehidupan di Kerajaan Sorga (Wahyu 20:12).  Dimeteraikan mengandung arti bahwa kita adalah milikNya yang sah dan sangat berharga karena telah ditebus dengan harga yang mahal yaitu oleh darahNya. Tidak ada kuasa lain yang sanggup untuk merebut kita kembali dari tangan Tuhan yang kuat. Inilah yang harus kita pahami bersama, bahwa kita adalah orang-orang penting yang sangat berharga di mata Tuhan dan Dia akan terus memelihara sepanjang kita bahkan sampai mati. Terpujilah nama Tuhan. Amin. (01042011)

TUHAN YESUS BAIK

Mazmur 106:1 Haleluya! Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Rencana Tuhan dalam kehidupan kita adalah baik adanya dan tidak pernah Dia merancangkan sesuatu yang tidak baik. Ketika Dia menciptakan alam semesta dan seluruh isinya, Tuhan menjadikanNya adalah baik (Kejadian 1). Semua yang diperbuatnya bagi kita yang percaya kepadaNya adalah baik.  Terlebih lagi setelah Tuhan rela menjadi manusia dalam rupa Yesus untuk menebus segala dosa manusia dalam upaya sebuah karya penyelamatan yang spektakuler. Tidak ada seorang manusia pun di dunia ini yang mau mati bagi orang lain selain Yesus Kristus karena memang Dia adalah Tuhan dan Juru Selamat yang telah merancangkan segala kebaikan bagi umatNya. Kita patut mensyukuri segala kebaikan Tuhan kepada kita.

Kebaikan Tuhan ini sering disalahartikan umatNya sebagai suatu hal yang tidak perlu terjadi di dalam hidupnya. Coba kita melihat bagaimana kebaikan Tuhan yang dilimpahkan kepada bangsa Israel namun disalahartikan oleh bangsa ini sebagai suatu hal yang tidak baik  sehingga mereka berontak melawan Tuhan ( Bilangan 14:35). Ketika Tuhan membawa mereka keluar dari Mesir dalam rangka pembebasan dari perbudakan dan berjalan di padang gurun selama lebih kurang 40 tahun, mereka berontak dan melawan Tuhan. sangkanya Tuhan tidak baik bagi mereka, sangkanya Tuhan hanya mau menghukum mereka, sangkanya Tuhan hanya mau menindas mereka, dan lain sebagainya. Bangsa Israel berontak terhadap kebaikan Tuhan.

Kita juga demikian adanya pada masa sekarang ini, kita seringkali menyalahartikan kebaikan Tuhan atas kehidupan kita sebagai suatu hal yang tidak baik. Segala kebaikan Tuhan yang pernah dialami, menjadi tidak berarti ketika masalah datang menghampiri, padahal sebenarnya tujuan dari pada masalah itu diberikan adalah untuk kebaikan kita. Ingatlah kasus yang dialami oleh Yusuf, bagaimana masalah yang dihadapinya sebenarnya adalah untuk kebaikannya (Kejadian 50:20). Ketika menghadapi masalah, baik itu masalah rumah tangga, masalah ekonomi keluarga, masalah anak, masalah pekerjaan, masalah hubungan dengan sesama, masalah sakit penyakit yang tidak kunjung sembuh dan lain sebagainya, seringkali membuat kita menjadi berontak kepada Tuhan. Kita mengatakan kepada Tuhan mengapa hal itu terjadi kepada kehidupan kita. Kita seringkali tergelincir, mengeluh, bersungut-sungut bahkan  berontak kepada Tuhan karena menyangka proses yang diberikan Tuhan yaitu berupa masalah adalah merupakan kutuk bagi kehidupan kita. Ketika sakit penyakit menimpa dan tak kunjung sembuh hingga ajal menjemput, kita mengatakan bahwa hal itu adalah sebuah kutuk dari Tuhan. ketika kita belum memiliki anak sampai usia senja, kita mengatakan bahwa Tuhan mengutuk kita, dan lain sebagainya. Pemazmur Asaf yang adalah seorang hamba Tuhan, pernah juga mengalami hal yang sama ketika dia cemburu kepada Tuhan karena melihat orang yang tidak mengenal Tuhan begitu mujur. Namun dia segera menyadari sikapnya ini dan kemudian dapat berkata bahwasanya Tuhan itu baik bagi orang yang bersih hatinya (Mazmur 73:1).  Kita harus memahami bahwa tidak ada satupun rencana Tuhan yang tidak baik, semua baik adanya dan tidak ada satupun rencananya yang gagal dalam kehidupan kita. Tuhan begitu baik, terlebih lagi bagi umatNya yang bersih hatinya .  Dia akan memberikan kita yang terbaik, yaitu kemenangan demi demi kemenangan bahkan lebih dari pada orang-orang yang menang (Roma 8:37). Camkan dan ingatlah, bahwa di dalam Yesus Kristus, kita adalah seorang pemenang dan bukan seorang pecundang karena Dia begitu baik bagi orang yang mengasihiNya dan kasih setiaNya selalu menyertai kita. Dia tidak pernah memberikan kutuk kepada manusia tapi berkat. Terpujilah nama Tuhan. Amin (31032011)

Selasa, 29 Maret 2011

ORANG MATI YANG BERBAHAGIA


Wahyu 14:13 ¶  Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."

Ada ajaran yang mengajarkan bagaimana agar dapat mati secara berbahagia yaitu dengan membunuh dan meleyapkan nyawa orang lain yang tidak sepaham serta tidak seideologi dengan ajarannya dalam arti bukan orang-orang yang seiman dengannya. Anggapannya dengan meleyapkan nyawa orang lain yang tidak seiman, dia akan berbahagia dan para malaikatTuhan akan menyambutnya di sorga  dengan sorak-sorai. Anggapannya dengan melakukan bom bunuh diri dan membinasakan banyak orang yang tak seiman akan membuat dia berbahagia karena telah berjalan sesuai dengan perintah tuhan. Itu sebabnya, mereka tega melakukan bom diri, merusak, menghancurkan bahkan membinasakan dengan anggapan bahwa semakin banyak korban, semakin baik dan semakin berbahagia.

Ajaran Yesus adalah ajaran cinta kasih yang mengutamakan mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan jiwa serta  mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri (Matius 22:37-39). Artinya, umat Tuhan diajarkan agar mengasihi Tuhan dengan tulus, dengan segenap hati dan memberikan yang terbaik kepada Tuhan yaitu persembahan tubuh sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan (Roma 12:1). Disamping itu, umat Tuhan diajarkan untuk mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri, tidak egois, tidak menyakiti sesama, tidak membenci sesama bahkan diajarkan untuk tidak membunuh orang lain yang adalah ciptaan Tuhannya dan mau melakukan pekerjaan-pekerjaan yang diperintahkan Bapa untuk melayani sesama dengan tulus dan ikhlas. Orang tidak akan mungkin mengasihi Tuhan apabila ciptaan Tuhannya dirusak bahkan dibinasakan oleh umatNya. Tapi Tuhan akan berkenan kepadanya apabila umatNya juga mengasihi sesama sampai ajal menjemput. Seorang umat Tuhan akan disebut berbahagia  apabila mati di dalam Tuhan dan  ketika ajal menjemput untuk  menghadap Tuhan dapat beristirahat dari pekerjaan-pekerjaan Tuhan selama dia berada di bumi.

Inilah yang perlu dipahami oleh umat Tuhan, bahwa orang mati disebut berbahagia bukanlah orang yang mati karena melakukan bom bunuh diri yang mengatasnamakan Tuhan. Orang mati yang disebut berbahagia bukanlah orang yang tega membinasakan sesama yang tidak seiman. Tetapi orang mati yang berbahagia adalah orang yang mengasihi Bapa di sorga dengan melakukan segala perintahNya dan juga mengasihi sesama.     Orang mati yang berbahagia adalah orang yang telah berjerih lelah melakukan perintah Tuhan selama hidup di bumi yang fana ini dan ketika mati, dia beristirahat dari jerih lelahnya di rumah Bapa di Sorga. Ini dapat diibaratkan seperti seorang hamba atau pelayan yang telah bekerja seharian penuh untuk tuannya dan kemudian dia diberikan kelonggaran oleh tuannya istrirahat beberapa jam untuk menghilangkan penat. Umat Tuhan yang selama hidup di dunia ini bekerja di ladang Tuhan dengan penuh keringat, dengan penuh penderitaan, dengan penuh cucuran air mata, dengan penuh kesesakan dan lain sebagainya,  dan dapat bertahan dalam iman kepada Yesus Kristus, suatu saat kelak akan dapat beristirahat dengan tenang di pangkuan Bapa di Sorga dengan penuh kemenangan. Orang yang mati di dalam Tuhan tidak akan merasakan lagi adanya penderitaan, tidak merasakan lagi adanya tekanan, kesesakan, dan tidak akan mengalami lagi namanya sakit penyakit. Dia sudah terlepas dari semua hal yang pernah dia alami selama berada di bumi. Dia sudah tenang berada di Sorga. Oleh karena itu, ketika menghadapi persoalan hidup yang berat, ketika menghadapi sakit penyakit yang tidak kunjung sembuh, ketika menghadapi ancaman yang menakutkan, ketika menghadapi tekanan dan kesesakan dari orang lain, ketika jiwa terancam sekalipun, dan lain sebagainya, jangan pernah berusaha untuk meninggalkan iman percaya kepada Yesus Kristus karena besar upah yang akan menanti di Sorga. Jangan pernah takut kepada hal yang dapat membunuh tubuh, tetapi tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka (Matius 10:28). Mari kita menantikan saatnya akan tiba ketika Tuhan mengambil hidup kita kembali kepada pangkuanNya dengan selalu setia dan taat pada perintahNya dan kita akan berbahagia di sisiNya. Terpujilah nama Tuhan. Amin (30032011)

Sabtu, 26 Maret 2011

TUHAN MEMBUAT KITA MELUPAKAN KESUSAHAN MASA LALU

Kejadian 41:51 Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya: "Tuhan telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku."

Ketika seseorang mengalami mengalami masalah, kepahitan, kesukaran, kesesakan , ketertindasan dan lain sebagainya  seringkali membuat dia merasa Tuhan telah melupakan dan meninggalkannya. Masalah dan pencobaan yang menimpa seseorang seringkali membuatnya berpikir dan mempertimbangkan kembali untuk tidak lagi dekat dengan Tuhan. Merasa bahwa masalah dan pencobaan yang dialami tidak sebanding dengan amal dan kebaikan yang telah dilakukan. Merasa bahwa dia tidak layak menerima hal yang demikian.  Mengapa seorang hamba Tuhan harus mengalami hal yang seperti itu? Mengapa seorang hamba Tuhan yang telah bekerja keras di ladang Tuhan harus mengalami penderitaan yang demikian dalam, mengalami ketertindasan yang yang sangat luar biasa, mengalami  masalah yang kelihatan tak ada ujungnya dan lain sebagainya?  Masalah yang berkepanjangan dan tidak ada ujung pangkalnya seringkali membuat seseorang menjadi  lesu, lelah, tidak berpengharapan, apatis, putus asa dan bahkan tidak lagi mau bersandar dengan Tuhan.

Namun ketika  seseorang berhasil melalui masalah demi masalah dan telah memperoleh jalan keluar serta memperoleh jawaban atas segala pergumulan doanya, seringkali membuatnya menjadi lupa atas penderitaan yang pernah dialaminya. Hal ini telah dilami oleh Yusuf yang telah dibuat lupa oleh Tuhan karena keberhasilan-keberhasilan yang dicapainya di negeri asing, karena berkat-berkat Tuhan yang mellimpah dalam hidupnya setelah melewati begitu banyak masalah dan pencobaan, dimana dia dibuang di sebuah sumur, dijual oleh saudaranya kepada bangsa Mesir dan dijadikan budak, difitnah oleh istri Potifar, dipenjara karena sesuatu yang bukan kesalahannya dan lain sebagainya. Dalam hal ini Yusuf benar-benar melupakan semua yang pernah terjadi pada masa lalunya, melupakan kejahatan saudara, tidak dendam dan tidak mau membalas kejahatan dengan kejahatan serta dia hanya mengingat kebaikan Tuhan atas dirinya.

Memang kita tidak perlu lagi menoleh ke belakang untuk segala sesuatu yang telah diterima hari ini. Berkat Tuhan yang begitu melimpah dalam kehidupan kita, nafas kehidupan yang Dia berikan dengan gratis, anugrah keselamatan yang telah Dia berikan kepada setiap orang yang percaya kepadaNya, kesehatan, pekerjaan yang baik, keluarga yang damai dan lain sebagainya yang telah dialami justru seharusnya membuat kita melupakan yang ada di belakang kita (Filipi 3:13).  Ketika berhasil melalui sebuah masalah dan Tuhan telah memberikan jalan keluar yang begitu indah, kita tidak perlu lagi mengingat masa lalu. Masa lalu memiliki bagiannya sendiri-sendiri. Kita harus fokus pada hari ini yaitu mengucap syukur karena Tuhan memberikan berkat yang begitu luar biasa dan marilah menatap masa depan yang lebih baik lagi bersama dengan Tuhan. Masa lalu yang masih disimpan dan diingat akan membuat kekacauan dan akan membuat masalah baru yang lebih besar lagi. Kita tidak perlu mengingat kesusahan masa lalu, tidak perlu mengingat penderitaan yang pernah dialami, tidak perlu dendam pada seseorang yang kita anggap merusak segalanya dan lain sebagainya. Ingatlah, bahwa tanpa ada peristiwa yang terjadi pada masa lalu, hidup kita tidak akan seperti saat sekarang ini. Tanpa ada seseorang yang menyakiti hidup kita, tanpa ada seseorang yang berusaha merusak hidup kita, kita tidak akan dapat menikmati hidup seperti sekarang yang penuh dengan kenikmatan. Tuhan mengijinkan segala sesuatu masalah dan pencobaan terjadi atas hidup kita  bukan tanpa maksud dan tujuan, semuanya adalah untuk kebaikan kita (Roma 8:28). Tuhan yang mengijinkan masalah dan penderitaan terjadi dalam hidup kita, Tuhan juga yang akan membuat kita lupa atas masalah tersebut karena Dia telah melepaskan kita dari semuanya itu dan memberikan kita kemenangan. Hadapilah masalah kita bersama dengan Tuhan, maka kita akan dapat melupakan semua yang terjadi pada masa lalu karena jalan keluar yang Dia berikan begitu indah dan begitu menakjubkan. Terpujilan nama Tuhan. Amin. (27032011)

Kamis, 24 Maret 2011

BERMEGAH DI DALAM YESUS KRISTUS


Roma 3:23-24  Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Tuhan, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.

Ada begitu banyak orang beranggapan bahwa keselamatan dapat diperoleh dengan melakukan segala kebajikan  dan melakukan segala perintah agama dengan beramal saleh atau beramal ibadah. Ada begitu banyak orang bermegah dengan segala usaha yang telah dilakukannya dalam rangka memperoleh berkah untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.  Sangkanya dengan memiliki banyak harta dan kemudian membagi-bagikannya kepada fakir miskin akan dapat memperoleh keselamatan. Sangkanya dengan membeli banyak sapi dan domba serta binatang korban lainnya dan menjadikannya korban penebusan akan memuluskannya untuk  masuk ke dalam keselamatan itu. Banyak orang menyangka bahwa kesalahan masa lalu akibat dosa manusia pertama dapat dipulihkan dengan  seekor domba atau sapi sehingga manusia  berlomba-lomba untuk menyembelih sapi atau domba untuk menyogok Tuhan.

Pada masa penghakiman, Tuhan tidak perlu disogok dengan sejumlah domba atau sapi agar Dia membenarkan seseorang dari kesalahan dan dosa masa lalu. Manusia sudah begitu hina dan dianggap sampah  karena telah  kotor dan najis oleh  dosa. Semua manusia telah berdosa dan telah hilang kemuliaan Tuhan dalam kehidupannya. Sebagai ciptaanNya, manusia telah kotor dan tak mungkin lagi masuk ke dalam Kerajaan Sorga dengan kondisi demikian. Bagaimana mungkin manusia yang kotor secara rohani dapat dibersihkan dengan membersihkan tubuh jasmani dengan air? Bagaimana mungkin sesuatu yang tidak kelihatan dibersihkan dengan yang sesuatu yang kelihatan? Bagaimana mungkin manusia dapat menyogok Tuhan yang tidak kelihatan dengan sejumlah ekor domba atau sapi dengan maksud agar Dia mau membenarkan dan melayakkan manusia sehingga dapat masuk ke dalam keselamatan itu?  Semua hal itu tidak mungkin untuk dilakukan manusia, karena manusia pada dasarnya sudah tidak berdaya lagi.

Tapi syukur bagi Tuhan, karena keadilanNya dan untuk menunjukkan kasihNya kepada manusia, Tuhan datang kepada milik kepunyaanNya untuk menunjukkan jalan yang benar kepada keselamatan itu di dalam Yesus Kristus. (Yohanes 1:11). Manusia yang sudah berdosa, manusia yang sudah kotor, penuh noda dan penuh dengan ketidakberdayaan dan lain sebagainya dibuatNya menjadi layak dan sempurna di dalam Yesus Kristus sehingga dapat memperoleh keselamatan itu dengan gratis. Yesus Kristus telah menebus milik kepunyaanNya yang berada dalam belenggu Iblis bukan dengan barang yang fana berupa domba, sapi, emas dan lain sebagainya, tapi dengan darah yang mahal  yang telah tercurah di kayu salib (1 Petrus 1:19).  Siapa yang percaya kepadaNya akan selamat dan barang siapa tidak percaya kepadaNya akan binasa dan akan masuk ke dalam perapian yang kekal di neraka (Yohanes 3:18).  Ketika masa penghakiman tiba, Yesus akan membenarkan orang-orang yang percaya dan menyerahkan diri kepadaNya.  Yesus akan membela orang yang percaya kepadaNya sehingga sekarang ini kita tidak perlu mencari cara untuk menyogok Hakim yang ada di dalam pengadilan Sorga dengan cara berbuat amal kebajikan, atau dengan mengorbankan sejumlah sapi dan domba yang tambun-tambun. Cukup dengan iman kepada Yesus Kristus, maka Tuhan akan membenarkan orang yang percaya kepadaNya.  Kita harus mempercayakan diri kepada Yesus Kistus yang adalah Tuhan dan adalah juga Hakim yang akan mengadili orang yang hidup dan yang mati  (2Tim 4:1). Oleh karena itu, saat ini kita tidak bisa bermegah akan keberadaan kita yang telah berbuat banyak amal kebajikan dan yang telah banyak berkorban dengan sejumlah sapi dan domba sebagai korban penebusan, dan lain sebagainya karena tanpa ada Yesus di dalam hidup kita, maka semuanya sia-sia. Kita  dapat bermegah hanya di dalam Yesus Kristus yang telah memberikan kita keselamatan karena di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain selain nama YESUS yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan. (Kisah Para Rasul 4:12). Percayalah kepada Yesus, maka kamu akan selamat. Terpujilah nama Tuhan. Amin (25032011).

Rabu, 09 Maret 2011

PERCAYA DAN TIDAK BIMBANG


Matius 21:22  Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."

Tuhan Yesus mengajarkan kepada murid-muridNya mengenai bagaimana agar sebuah doa dapat terkabul.   Yesus mengatakan kepada murid-murid demikian: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi.” Inti dari perkataan Yesus ini adalah agar setiap orang yang meminta kepadaNya percaya dan tidak bimbang, sehingga Pribadi yang diminta akan merasa tergugah hatinya oleh belas kasihan.

Percaya mengandung pengertian bahwa kita telah memastikan dengan iman bahwa tempat meminta adalah benar-benar berkuasa untuk memenuhi permintaan kita. Dalam hal ini kita menaruh kepastian percaya itu kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan yang berkuasa untuk melakukan hal apa saja. Tidak bimbang mengandung arti bahwa kita pasti akan menerimanya karena sudah tahu bahwa Dia berkuasa untuk hal itu. Percaya dan tidak bimbang adalah dua hal yang harus dilakukan ketika kita meminta sesuatu kepada Tuhan. Percaya dan tidak bimbang adalah dua perkara yang sejalan. Bila orang yang meminta sudah percaya, tetapi kemudian merasa bimbang karena belum segera memperolehnya, maka permintaan akan sulit untuk terpenuhi.

Kita sering mengatakan bahwa kita percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, tetapi hanya sesaat.  Kita mengatakan bahwa Yesus mampu untuk melakukan segala perkara, tetapi kemudian kita bimbang akan hal itu karena apa yang diharapkan tak kunjung dikabulkan. Kita mengatakan percaya bahwa Yesus sanggup untuk menyembuhkan segala penyakit kita dan oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh, tetapi kemudian kita bimbang karena telah sekian puluh tahun menderita, penyakit tidak kunjung sembuh juga. Kita percaya bahwa Yesus sebagai Tuhan akan menjadikan umatNya sebagai kepala dan bukan ekor, tetapi setelah sekian tahun bekerja karir tidak kunjung membaik, kita menjadi bimbang akan janji Tuhan dan lain sebagainya. Kedua hal inilah yaitu percaya dan tidak bimbang, yang seringkali membuat setiap permohonan doa yang dipanjatkan tidak dikabulkan karena di dalam perjalanan menanti jawaban doa, kita sering menjadi bimbang. Rasa percaya yang didengungkan pada awalnya begitu kokoh, digoyang oleh rasa bimbang sehingga tidak lagi fokus kepada Tuhan yang akan memberi berkat. Percaya dan tidak bimbang adalah dua hal yang seiring sejalan yang harus dilakukan di dalam meminta sesuatu kepada Tuhan agar setiap orang dapat menerimanya. Segala masalah, segala gunung-gunung pencobaan, segala sesuatu yang dihadapi akan dapat diatasi dengan percaya dan tidak bimbang bahwa Yesus sanggup memberikan jalan keluar bagi semua perkara yang sedang ditanggung. Oleh sebab itu, marilah kita percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dan tidak bimbang untuk menanti setiap janjiNya. Terpujilah nama Tuhan. Amin. (09032011)