Rabu, 08 Juni 2011

PRIORITAS TERTINGGI


Roma 12: 2  Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Jabatan dan kekayaan adalah hal yang begitu menggiurkan setiap manusia sehingga sering menempatkan hati dan pikirannya atas kedua hal ini pada urutan teratas. Setiap orang yang menempatkan hati dan pikirannya pada jabatan dan kekayaan akan membuatnya menjadi seorang yang ambisius untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi dan ingin memiliki kekayaan yang lebih banyak.

Orang-orang yang menempatkan jabatan dan kekayaan pada prioritas pertama adalah orang-orang yang serupa dengan dunia ini sehingga tidak pernah mengetahui mana kehendak Tuhan: apa yang baik dan berkenaan kepadaNya. Yang ada dalam pikirannya adalah uang dan jabatan. Yang ada dalam pikirannya adalah bagaimana memperolehnya sehingga sering menggunakan cara-cara yang salah dalam meraihnya.

Tuhan menginginkan agar kita memberikan prioritas tertinggi kepadaNya  dan bukan kepada pekerjaan kita dalam rangka mendapatkan harta dan jabatan. Jika kita menaruh prioritas tertinggi kepada pekerjaan daripada Tuhan, maka hati kita akan sering terusik, mudah kuatir, bimbang dan takut. Akan ada begitu banyak hal yang tidak menyenangkan dan yang tidak adil yang dirasakan oleh hati kita. Namun kalau prioritas utama kita adalah Tuhan, maka sukses yang akan diperoleh dari Tuhan akan lebih menyenangkan. Coba ingat betapa menyenangkan sukses yang diperoleh oleh Raja Salomo bersama dengan Tuhan sehingga dia memberikan resep keberhasilannya kepada kita  yaitu agar menjaga hati dengan segala kewaspadaan (Amsal 4:23). Salomo tahu bahwa resep keberhasilannya yaitu semua harta dan jabatan yang diperolehnya bukan karena kuat dan gagahnya dia bekerja, bukan karena dia menaruh pekerjaan di dalam hatinya pada prioritas tertinggi, tapi karena Tuhan yang telah memberikannya bagi dia. Dengan kata lain, Salomo berhasil karena prioritas tertinggi di dalam hatinya adalah Tuhan.  Pertanyaannya sekarang adalah, “Sudahkah kita menempatkan hati kita pada Tuhan sebagai prioritas tertinggi?” Terpujilah nama Tuhan. Amin. (09062011)