Rabu, 26 Oktober 2011

JADILAH TENANG


1Ptr 4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

Segala sesuatu dapat terjadi di dunia ini. Kondisi yang tadinya kelihatan tenang, ternyata menyimpan begitu banyak masalah. Ada begitu banyak hal yang bisa membuat seseorang menjadi kuatir dan gelisah. Ketika masalah datang menghampiri, seorang hamba Tuhan sekalipun bisa berbalik menjadi seorang yang harus ditopang. Kenapa? Karena tidak dapat menguasai diri dan menjadi panik.

Tidak dapat menguasai diri dan menjadi panik seringkali membuat masalah menjadi besar. Orang yang tidak dapat menguasai diri tidak akan dapat berdoa dengan tenang. Yang ada di dalam pikiran seseorang yang panik ketika menghadapi masalah adalah bagaimana agar segera dapat menyelamatkan diri dan keluar dari masalah. Segala hal diterobos dengan menggunakan kekuatan diri sendiri dan lupa untuk berdoa.

Saudara, renungan kali membawa kita kepada sebuah hal yaitu agar kita dapat menguasai diri. Pada saat sekarang ini, ada begitu banyak hal yang membuat kita menjadi takut, gelisah, dan kuatir. Ancaman dari teroris yang ingin menghancurkan umat Tuhan, adanya intimidasi dari selompok orang tertentu yang membuat umat Tuhan menjadi takut , adanya pesan singkat yang disampaikan oleh orang-orang tertentu yang membuat kita menjadi gentar, dan lain sebagainya adalah hal-hal yang bisa membuat kita menjadi tidak lagi dapat menguasai diri dan panik. Kita tidak tahu harus lari kemana karena semua tempat memang tidak aman. Melarikan diri dari kenyataan bukanlah sebuah jawaban. Tetapi dengan menguasai diri dan menjadi tenang, kita dapat datang kepada Tuhan dengan berdoa. Doa adalah komunikasi kepada Tuhan. Kita mengadu kepadaNya, kita serahkan semua permasalahan yang ada kepada Tuhan yang adalah pemelihara hidup kita. Oleh karena itu, mari kuasai diri kita dan menjadi tenang ketika menghadapi kesudahan segala sesuatu dan masa yang sukar, sehingga kita dapat berdoa untuk keselamatan jiwa kita. Terpujilah nama Tuhan. Amin. (27102011)

Selasa, 18 Oktober 2011

MASIH ADA TUHAN


Habakuk 2:20 Tetapi TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus. Berdiam dirilah di hadapan-Nya, ya segenap bumi!

Perjalanan hidup kita yang memiliki masalah berat yang seakan kelihatan tak ada ujung pangkalnya, seringkali membuat tidak ada suka cita dan damai sejahtera. Tidak harapan dan tidak ada kepastian, yang ada hanyalah keluhan dan tangisan. Kita mengatakan bahwa tidak ada Tuhan dan tidak ada yang bisa menolong kita keluar dari permasalahan yang dihadapi.

Kalau tidak ada Tuhan maka tidak akan ada harapan dan masa depan. Kalau tidak Tuhan, maka mujizat tidak akan pernah ada di dalam kehidupan kita di dunia ini. Masalahnya, apakah Tuhan itu memang tidak ada sehingga kita mengungkapkan hal yang demikian ketika masalah tak kunjung ada jalan keluar dan mujizat belum terjadi di dalam diri kita? Apakah kita patut mengatakan hal yang demikian ketika masalah menerpa silih berganti seakan tak pernah selesai?

Saudara, apapun masalahnya, pastikan bahwa di dalam diri saudara Tuhan itu ada. Pastikan bahwa Tuhan itu ada di dalam hati kita. Pastikan bahwaTuhan itu ada di dalam baitNya yang kudus yaitu di dalam diri kita masing-masing. Di dalam 1Korintus 3:16 dikatakan demikian : “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Tuhan dan bahwa Roh Tuhan diam di dalam kamu?”. Bila Tuhan ada di  dalam kehidupan kita yang adalah bait suciNya, maka segala masalah dan persoalan pelik sekalipun tidak akan membuat kita berkata bahwa Tuhan tidak ada. Kita akan kuat, kita akan tegar dan tidak akan pernah mengeluh atas setiap masalah yang ada. Kalau Tuhan ada dan berdaulat di dalam diri kita, maka harapan pasti ada dan mujizat pun akan terjadi. Cepat atau lambat, jalan keluar akan terbuka di hadapan kita. Oleh karena itu, jangan pernah mengatakan bahwa Tuhan itu tidak ada. Pastikan bahwa Tuhan itu selalu ada di bait suciNya yaitu di dalam diri kita dengan selalu datang dan bersujud kepadaNya setiap saat sehingga masih ada Tuhan yang membuat kita kuat dan memberikan jalan keluar. Terpujilah nama Tuhan. Amin. (19102011)

RESPON TERHADAP KASIH KARUNIA


Efesus 2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya

Bagi orang percaya, keselamatan dan hidup yang kekal diperoleh bukanlah karena hasil usaha dan perbuatan baik manusia, tetapi karena anugrah Tuhan semata di dalam Yesus Kristus. Di dalam Efesus 2:8-9 dikatakan: “  Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,  itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Karena semua adalah kasih karunia Tuhan, kita yang telah diselamatkan tidak dapat menyombongkan diri dan tidak dapat jauh dari Tuhan. Kasih karunia Tuhan telah membuat kita yang tadinya “jauh dari Tuhan” menjadi “dekat kepadaNya”. Bahkan lebih daripada itu kita menjadi bagian dari Kerajaan Sorga yang layak menjadi ahli warisNya bersama-sama dengan orang percaya lainnya yang hidup di dalam Tuhan. (I Petrus 2:9)

Sebagai orang yang telah menjadi bagian dari Kerajaan Sorga, Tuhan telah mempersiapkan kita dari semula. Untuk apa? untuk melakukan pekerjaan yang telah dirancangkanNya bagi kita. Tuhan mengharapkan kita dapat melakukan pekerjaan yang menurut pandanganNya adalah baik dan bukan menurut pandangan manusia. Tuhan menginginkan kita mengerjakan pekerjaan  yang dapat memuliakan Dia. Tuhan menginginkan kita agar mau  melakukan kehendakNya yaitu mau memberitakan perbuatan-perbuatanNya yang besar dan ajaib. Bersaksi dan memberitakan berita keselamatan itu bagi semua orang. Bersaksi dan menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Tidak ada hal lain yang dapat kita lakukan untuk membalas kebaikan Tuhan yang telah mengaruniakan keselamatan itu bagi kita selain mau melakukan kehendakNya dan hidup serta melakukan pekerjaan baik yang Tuhan telah siapkan bagi kita dari semula. Itulah tujuan Tuhan memanggil kita dari kekegelapan yaitu agar kita mau hidup di dalamNya dan mau melayani Dia. Maukah saudara melakukannya bagi Tuhan. Terpujilah nama Tuhan. Amin (18102011)

Rabu, 12 Oktober 2011

TAKUTLAH AKAN TUHAN


Pengkhotbah 12:13 ¶  Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Tuhan dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.

Setelah panjang lebar memaparkan segala sesuatu mengenai hikmat dan kebijaksanaan, pengkhotbah menyampaikan sebuah kesimpulan bahwa semua orang harus takut akan Tuhan dan berpegang pada perintah-perintahNya. Tidak ada sumber lain yang bisa membuat orang berhikmat selain daripada Tuhan dan untuk memperoleh hikmat tersebut setiap orang harus mau datang kepadaNya.

Ada orang mengatakan bahwa hikmat bersumber pada orang yang tua, dan pengertian pada orang yang lanjut umurnya. Tetapi sebenarnya pada Tuhanlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian. (Ayb 12:12-13). Kita perlu mengetahui hal ini agar kita tidak diombang-ambingkan oleh adanya orang-orang yang mengklaim dirinya bijaksana, mengklaim dirinya berhikmat sehingga kita datang kepadanya dan belajar untuk memperoleh hikmat tersebut yang pada dasarnya adalah hikmat manusia.

Saudara, mari kita memperoleh hikmat yang benar di dalam Tuhan. Mazmur 111:10  mengatakan bahwa Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Dengan takut akan Tuhan, kita akan memperoleh kebijaksanaan, pengetahuan, akal budi, dan akan diberikan hikmat yang tiada bandingannya. Kita dapat membedakan antara kehendak Tuhan dengan kehendak manusia, dapat membedakan yang jahat dan yang benar. Takut akan Tuhan akan membuat langkah-langkah kehidupan kita menjadi lebih terarah, memiliki tujuan, memiliki kekuatan serta pengharapan. Takut akan Tuhan akan membuat hidup kita menjadi lebih berarti dan tidak tergantung pada hikmat manusia yang semu dan tidak memiliki jalan keluar (1 Korintus 2:5). Inilah yang menjadi  renungan kita bersama sehingga setiap orang percaya memiliki kewajiban untuk takut akan Tuhan dan menuruti segala perintah-perintahNya sehingga hidup kita lebih berguna dan menjadi berkat bagi orang lain. Terpujilah nama Tuhan. Amin (13102011).

Senin, 10 Oktober 2011

SADAR AKAN KEHENDAK TUHAN

I Petrus 2:19  Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Tuhan menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

Tidak seorang pun ingin mengalami suatu penderitaan dalam hidupnya. Tiada seorang pun yang menghendaki malapetaka terjadi dalam kehidupannya. Setiap orang pasti menginginkan sesuatu yang baik terjadi dalam hidupnya. Kesuksesan, kebahagian, hidup damai dan lain sebagainya adalah dambaan setiap manusia. Itu sebabnya banyak orang berusaha berbuat baik sedemikian rupa kepada orang lain dengan harapan memperoleh hal yang baik.

Pada kenyataannya, penderitaan tetap terjadi pada hidup seseorang. Mengalami kehidupan yang getir, pahit dan selalu dikucilkan dalam pergaulan telah menjadi bagian kita. Kita sebenarnya telah berbuat baik, tetapi seringkali dibalas dengan kejahatan. Kita telah menolong orang, tetapi sebaliknya difitnah dengan berbagai tuduhan yang menyakitkan.  Kita mengidamkan kehidupan rumah tangga yang harmonis, tetapi perilaku suami atau istri yang tidak benar membuat kita menjadi malu.

Saudara, ingatlah bahwa adalah kasih karunia Tuhan apabila kita telah berbuat baik tetapi penderitaan yang didapat. Kita harus menyadari kehendak Tuhan dalam hidup kita sehingga kita tahu apa yang harus dilakukan. Tidak bisa kita katakan bahwa kehendak kitalah yang jadi. Yesus sendiri di dalam doaNya di taman Gersemani, juga menghendaki kehendak Bapalah yang jadi, walaupun sebenarnya secara kemanusiaan Dia tahu bahwa hal itu akan menyakitkan. (Matius 26:39).Pahamilah bahwa apa yang ditabur orang, itu yang akan dituai. Bila kebaikan yang ditabur, maka kebaikan juga yang akan dituai. Di dalam menantikan tuaian itulah kita akan diproses oleh Tuhan sesuai dengan kehendakNya. Proses yang dialami seringkali menyakitkan dan penuh dengan air mata, tetapi kalau kita tidak menjadi lemah, maka kebaikan yang kita tabur akan dituai dengan sorak-sorai dan dengan penuh sukacita. (Galatia 6:9).  Kuatkanlah hatimu dengan hal ini. Terpujilah nama Tuhan. Amin. (11102011).