Minggu, 26 Februari 2012

MENIKMATI BERKAT TUHAN


Pkh 6:2 orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.

Mencari kekayaan adalah baik, tetapi bukan kekayaan yang menjadi tujuan utama. Adalah lebih baik apabila kita terlebih dahulu mencari Tuhan karena firman Tuhan sudah katakan di dalam Matius 6:33 “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Sorga dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Artinya, semua umat Tuhan diprioritaskan untuk mencari Tuhan terlebih dahulu dan percayalah bahwa semua hal yang diharapkan seperti kekayaan, kejayaan, kedudukan, jabatan dan lain sebagainya akan diberikan Tuhan kepada kita.

Apabila kekayaan yang menjadi tujuan utama kita, maka sebenarnya Tuhan juga akan mengaruniakan semua kekayaan yang ada kepada kita, tetapi tidak ada kuasa  untuk menikmatinya. Penulis kitab Pengkhotbah mengatakan bahwa hal ini adalah kesia-siaan. Jadi untuk apa dong kita mendapatkan kekayaan jika tidak dapat menikmatinya? Menjadi orang kaya tetapi tidak bisa menikmati makanan yang enak-enak yang tersedia di rumah karena adanya penyakit. Memiliki kedudukan dan jabatan yang tinggi tetapi hati selalu gelisah dan tidak merasa aman.  Untuk apa semua hal itu?

Inilah yang menjadi bahan renungan kita bersama seperti dikatakan penulis kitab Pengkhotbah agar jangan sampai semua yang telah didapat merupakan kesia-siaan. Sebagai umat Tuhan, kita diingatkan agar jangan terfokus dan mengutamakan harta, kekayaan, jabatan dan seisi dunia ini. Kita harus fokus kepada mencari Tuhan dan kebenaranNya. Apakah gunanya kita memiliki seisi dunia ini, namun jiwa binasa? (Matius 16:26). Agar apa yang dicari tidak sia-sia, agar kerja keras yang dilakukan juga bisa dinikmati, kita harus mengutamakan Tuhan dan kebenaranNya. Melekat pada Tuhan seperti ranting pada pokok anggur akan membuat kita bahagia dan ada suka cita di dalam menerima setiap berkat Tuhan.  Mintalah berkat Tuhan dan kuasa untuk menikmatinya sehingga ada kesaksian di dalam setiap menerima berkat itu. Terpujilah nama Tuhan. Amin. (27022012)  

Senin, 20 Februari 2012

JANGAN MURTAD


Ibrani 3:12 Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.

Betapa sedih rasanya ketika melihat seorang umat Tuhan meninggalkan kepercayaannya dan beralih kepada agama lain hanya  dikarenakan pangkat, jabatan, kekuasaan dan rumah tangga. Kita menjadi sedih dikarenakan hilangnya seorang saudara di dalam Kristus yang telah lama berjuang di tengah kekacauan dunia ini. Melihat dan mendengar hal demikian sedikit banyak membuat kita menjadi miris, sedih, goyah, bingung dan menjadi ragu-ragu. Kita lantas bertanya dalam hati, apakah dia akan selamat?

Ketika seorang menjauh dari Yesus apalagi sampai menyangkaliNya, maka orang tersebut kelak  tidak akan memperoleh keselamatan  dan tidak akan masuk Sorga. Sewaktu manusia meninggalkan dunia ini dan berada di dalam penghakiman, Tuhan Yesus tidak akan mengakui dirinya sebagai muridNya lagi. Karena firman Tuhan berkata bahwa setiap orang yang mengakui Yesus di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Tuhan. (Lukas 12:8). Setiap orang yang menyangkali bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan beralih kepada kekuatan lain, maka Tuhan tidak akan membela dia lagi.  

Inilah yang akan selalu terjadi di dalam diri anak-anak Tuhan yang membangkang dan menyangkal Yesus Kristus sebagai Tuhan. Jangankan pengharapan keselamatan di Sorga akan diterima kelak, selama hidup di dunia saja masalah-demi masalah tidak akan dapat terselesaikan dengan baik. Selama seseorang yang telah menyangkali imannya tidak mau bertobat dan kembali kepada Bapa, maka pemulihan tidak akan dapat terjadi. Masalah demi masalah akan menimpa dan terasa begitu berat. Kepada orang yang telah meninggalkan Tuhan dan menyangkali Yesus sebagai Tuhan, Dia akan berkata:  “Tetapi kamu telah meninggalkan Aku dan beribadah kepada allah lain; sebab itu Aku tidak akan menyelamatkan kamu lagi”. (Hakim-hakim 10:13). Sama seperti yang dialami oleh Yudas Iskariot, dimana setelah menyangkali  iman dan menjual Yesus dia tidak bertobat dan pada akhirnya mati secara mengenaskan. (Kisah 1:18). Oleh karena itu, mari kita untuk tidak menyangkali iman kepada Yesus Kristus. Percayalah bahwa pangkat, jabatan, harta, kekayaan dan lain sebagainya tidak akan lari daripada kita apabila kita tetap setia kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan. Terpujilah nama Tuhan. Amin. (17022012)







TIDAK ADA RENCANA TUHAN YANG GAGAL


Ayub 42:2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.

Ada sebuah lagu yang mungkin sering kita senandungkan yang berbunyi : “Banyak perkara yang tak dapat kumengerti, mengapakah harus terjadi di dalam kehidupan ini. dst” Lagu ini mengisyaratkan kepada kita semua bahwa kita tidak dapat mengerti arti kehidupan yang sedang kita jalani. Kita tidak dapat mengerti mengapa sebuah kejadian harus terjadi di dalam hidup kita. kita tidak dapat mengerti mengapa kita harus mengalami semua hal yang tidak mengenakkan di dalam hidup kita. Jalan-jalan Tuhan begitu sulit untuk dipahami.

Syair lagu ini juga bisa  menceritakan keadaan Ayub yang tidak dapat dimengertinya. Andaikata Ayub masih hidup ketika lagu ini menjadi terkenal, mungkin dia akan menyanyikan lagu ini. Mengapa kekayaannya habis ludes dihantam badai? Mengapa anak-anak Ayub mengalami kematian yang tragis? Mengapa  Ayub harus menderita sakit penyakit? Mengapa istrinya harus mengatai-ngatainya? Mengapa dan mengapa? Sejumlah pertanyaan pasti dilontarkannya dan tak satupun yang akan bisa dijawabnya dengan baik.

Kita yang terbatas tidak akan dapat mengerti rencana Tuhan yang tak terbatas. Firman Tuhan mengatakan di dalam  Roma 11:33 : “O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Tuhan! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!”  Kita tidak dapat mengetahui secara pasti jawaban dari pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana kehidupan kita kelak. Kita tidak dapat mengetahui secara pasti rencana-rencana Tuhan atas hidup kita. Hanya satu yang dapat kita pahami dari Tuhan yaitu bahwa Dia peduli kepada umatNya dan tidak ada satupun rencana Tuhan yang gagal dalam hidup kita. Kita dapat melihat bahwa seberat apapun masalah yang dialami oleh Ayub, Tuhan peduli kepada dia dengan melarang Iblis untuk mengambil nyawanya (Ayub 2:6) dan pada akhirnya dia dipulihkan. Tuhan peduli kepada umatNya dan Dia tidak memberikan cobaan melebihi kemampuan manusia (1 Korintus 10:13). Sekarang bagi saudara yang mungkin berbeban berat dan memiliki masalah yang belum terselesaikan, mari datang kepada Yesus dan yakinlah bahwa Dia peduli kepada kita dan Dia akan memberikan jalan keluar bagi masalah yang ada serta tidak ada rencana Tuhan yang gagal bagi kehidupan umatNya. Terpujilah nama Tuhan. Amin (21022012)


Rabu, 15 Februari 2012

TETAP JALIN KOMUNIKASI DENGAN TUHAN


Kejadian 28:8-9  maka Esaupun menyadari, bahwa perempuan Kanaan itu tidak disukai oleh Ishak, ayahnya.   Sebab itu ia pergi kepada Ismael dan mengambil Mahalat menjadi isterinya, di samping kedua isterinya yang telah ada. Mahalat adalah anak Ismael anak Abraham, adik Nebayot.

Karena kecewa kepada kedua orangtuanya, Esau melakukan apa yang tidak disukai oleh ayahnya yaitu mengambil perempuan Kanaan menjadi istrinya. Dia melakukan hal ini sebagai tanda protes kepada ayahnya yang telah memberikan berkat kepada Yakub dan bukan kepada dirinya yang merupakan anak sulung.

Kejadian yang menimpa Esau mungkin pernah kita alami, karena kecewa terhadap seseorang kita melakukan hal yang tidak disukai oleh orang tersebut. Karena kecewa kepada orang tua, kita melakukan hal yang melanggar norma susila dan hal-hal yang merusak sebagai tanda protes kepada mereka. Karena kecewa kepada Tuhan, kita melakukan hal yang tidak disukai oleh Tuhan, meninggalkan pelayanan dan bahkan beralih kepada tuhan yang lain. Ini semua dikarenakan kurangnya jalinan komunikasi kepada orang yang telah mengecewakan kita yang seharusnya dilakukan agar setiap rasa kecewa dapat teratasi dengan baik. Sama seperti Esau yang mendiamkan rasa kecewanya sehingga kepahitan ada di dalam hidupnya.

Coba kita melihat bagaimana cara Asaf menyingkirkan rasa kecewanya ketika melihat kemujuran orang fasik. (Mazmur 73:3). Secara manusia dia kecewa dan merasa bahwa hidup dengan Tuhan sepertinya sia-sia karena tidak mengalami kemajuan. Namun segera dia menyadari bahwa sesungguhnya Tuhan selalu memelihara dan memberkati dirinya. Damai sejahtera, suka cita, kesehatan yang baik dan lain sebagainya tetap dirasakan olehnya. Kesadaran Asaf dibuka oleh Tuhan karena masalah yang ada di dalam pikirannya disampaikannya kepada Tuhan  melalui doa. Dalam hal ini Asaf selalu menjalin komunikasi dengan Tuhan dengan puji-pujian dan doa sehingga dia dikuatkan. Oleh karena itu, kalau ada kepahitan dan rasa kecewa, jangan simpan di dalam hati karena akan semakin terasa pahit. Tetapi mari kita nyatakan rasa kecewa itu di hadapan Tuhan dengan doa. Tetap jalin komunikasi dengan Tuhan sehingga Dia memberikan kekuatan. Terpujilah nama Tuhan. Amin. (15022012)

Senin, 13 Februari 2012

ANTARA TUHAN DAN MAMON

Matius 6:24 Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

Harta, jabatan dan kejayaan adalah hal-hal yang selalu dicari manusia ketika masih hidup. Tuhan tidak melarang manusia untuk mencari kekayaan, tidak melarang untuk mencari jabatan dan tidak melarang untuk mencari kejayaan. Justru sebaliknya Tuhan menciptakan manusia untuk menguasai bumi (Kejadian 1:26), artinya manusia diberi kebebasan untuk mencari sendiri sumber penghidupan yang semuanya tersedia dunia ini. Manusia diberi kebebasan untuk mengusahakan semua pohon yang ada di taman selain pohon kehidupan yang dilarang untuk dijamah (Kejadian 2:16).

Masalah yang terjadi selama ini, Tuhan menginginkan manusia dapat fokus kepada diriNya dan bukan pada ciptaanNya. Tetapi manusia cenderung lebih memberikan hatinya dekat pada ciptaan Tuhan daripada penciptaNya. Manusia lebih memilih mencintai harta daripada Tuhan, lebih memilih mencintai uang daripada Tuhan, lebih memilih mencintai jabatan daripada Tuhan, lebih memilih dunia ini daripada Tuhan. Inilah yang dinamai mamon bagi manusia karena lebih mencintai dunia daripada Tuhan.

Sekarang terserah kita, apakah kita lebih memilih mencintai mamon atau Tuhan? Kalau mencintai mamon, maka kesia-siaan yang akan diperoleh karena firman Tuhan mengatakan agar Jangan mengumpulkan harta di bumi karena di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kita harus mengumpulkan harta di sorga karena di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.   (Mat 6:19-20). Artinya, firman Tuhan mengajarkan dan mengingatkan umatNya agar tidak beralih daripada Tuhan tetapi menaruh harapan serta hatinya kepada Tuhan. Kita juga diajarkan agar tidak mencintai kedua-duanya. Tuhan mengijinkan kita mencari dan mengumpulkan harta, tetapi bukan hal itu yang terutama di dalam hidup kita. Tuhan menghendaki agar hati dan pikiran kita ditaruh kepadaNya dan bukan kepada yang lain atau kepada dua-duanya karena Dia tidak mau diduakan. Tuhan mau agar umatNya mendahulukan Dia daripada yang lain. Terpujilah nama Tuhan. Amin. (14022012)