TETAPLAH TEGUH
1Kor 1:18 Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah
kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan
pemberitaan itu adalah kekuatan Tuhan.
Mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat adalah
sebuah kebodohan bagi orang lain yang tidak percaya kepadaNya. Kenapa? Karena
mereka yang tidak percaya menganggap sesuatu yang tidak masuk diakal untuk
mempercayai seorang manusia yang bernama Yesus sebagai Juru selamat yang
menjamin masuk ke Sorga dan disembah sebagai Tuhan. Mereka menganggap begitu
gampangnya masuk sorga hanya karena percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan
adalah sebuah penipuan. “Sungguh tidak
masuk diakal dan sungguh bodoh”, demikianlah mereka yang tidak percaya
mengatakan kepada umat Tuhan.
Sebagai orang percaya kita tidak perlu malu dan berkecil
hati mengenai anggapan banyak orang mengenai kepercayaan kita kepada Yesus Kristus.
Paulus dulunya juga menganggap dirinya hebat, pintar dan berkuasa dan selalu
menghujat serta menyiksa umat Tuhan, namun setelah mengenal Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juru selamat-nya, dia menganggap semuanya adalah sampah
(Filipi 3:8) sehingga dia berani berkata : “Karena bagiku hidup adalah Kristus
dan mati adalah keuntungan.”( Flp 1:21)
Inilah menjadi kekuatan dan keyakinan kita bahwa berbagai
hal yang pernah dikatakan Yesus Kristus sudah digenapi bagi kita orang percaya.
Kita harus semakin yakin dan semakin melekat kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan
dan Juru selamat. Jangan pernah sekalipun menjadi ciut nyali kita menghadapi
tantangan, hujatan dan caci maki dari pihak-pihak yang tidak senang kita
memiliki kasih Tuhan. Ingatlah satu hal bahwa kesudahan mereka yang menghujat
umat Tuhan adalah kebinasaan dan kematian kekal. Mereka yang menganggap kita
bodoh disebabkan mereka tidak memahami hal ini karena hanya dapat dinilai
secara rohani (1 Korintus 2:14). Kita yang tetap setia kepada Tuhan sampai maut
menjemput akan memperoleh keselamatan kekal. Jadi, kalau keselamatan kekal
sudah menjadi milik kita, mengapa kita harus takut dan gentar menghadapi
hujatan-hujatan seperti ini? Mengapa nyali kita menjadi ciut dan kita menjadi
malu karena dikatakan bodoh, tolol, idiot dan lain sebagainya? Renungkanlah hal
ini agar kita tetap teguh dan setia kepada Tuhan. Kasih karunia Tuhan
menyertai. Amin. (31102012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar