Kamis, 29 November 2012

PEGANG JANJI TUHAN


PEGANG JANJI TUHAN

Roma 4:20-21  Tetapi terhadap janji Tuhan ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Tuhan,  dengan penuh keyakinan, bahwa Tuhan berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.

Ketika menghadapi masalah dan seakan tidak ada jalan keluar, dan saat kita tidak mengerti rencana Tuhan di dalam kehidupan kita, apa yang menjadi pegangan dan pengharapan kita? Mungkin kita menaruh harapan pada saudara yang kelihatannya bisa mengatasi masalah yang ada. Mungkin kita menaruh harapan pada teman atau  atasan atau orang tua, dan lain sebagainya yang dikatakan sebagai orang yang mampu memberikan jalan keluar. Tapi apa yang terjadi? Semua diam dan semua tidak ada yang peduli dengan keadaan kita. Keadaan ini membuat kita menjadi kecewa, goyah, uring-uringan dan menjadi bimbang terhadap apa yang pernah diyakini yaitu percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa apabila kita berharap dan bersandar kepada manusia, kita akan menjadi kecewa. Apabila kita bergantung kepada sesama kita yang terbatas kemampuannya, maka hidup kita tidak akan bisa ditolong terus menerus karena pertolongan manusia ada batasnya. Jadi bagaimana? Apa yang harus dilakukan? Bersandar dan berharaplah pada Yesus sepenuhnya. Kita harus berpegang penuh pada janji Tuhan yang telah difirmankanNya dan jangan pernah menaruh harap pada manusia.  Sama seperti Abraham yang tidak pernah goyah terhadap keadaan dirinya karena dia percaya dan berpegang penuh pada janji Tuhan yang akan memberkati dan menjadikannya sebuah bangsa yang besar.

Janji Tuhan ya dan amin. Tuhan tidak pernah lalai menepati janjiNya dan Dia berkuasa untuk melaksanakan apa yang pernah dijanjikanNya. Kita saja yang melihat janji Tuhan sepertinya tidak akan terjadi di dalam hidup kita. Begitu banyak janji Tuhan kepada umatNya. Salah satu diantaranya adalah janji untuk memberikan masa depan yang penuh dengan harapan (Yeremia 29:11). Artinya, Tuhan akan memberikan sesuatu yang amat baik bagi umatNya yang bersandar dan berharap penuh kepadaNya. Janji inilah yang seharusnya kita pegang sehingga kita hanya menaruh harap kepadaNya.  Tanamkanlah di dalam diri kita bahwa semua orang yang percaya kepada Yesus adalah anak Tuhan. Sebagai anak, kita adalah ahli waris yang  berhak atas janji-janji Tuhan(Roma 8:17). Jadi kalau Tuhan sudah berjanji akan memberikan masa depan yang penuh harapan, kalau Tuhan berjanji akan menjadikan kita sebagai kepala dan bukan ekor, kalau Tuhan sudah berjanji akan menyertai kita  sampai akhir jaman, kalau Tuhan sudah berjanji akan memelihara hidup kita dan lain sebagainya  dan kita berpegang pada janji itu, maka yakin dan percayalah bahwa kita akan menerima janji itu. Percayalah. Kasih karunia Tuhan menyertai kita semua. Amin (301112)

Selasa, 27 November 2012

TUHAN AKAN MENYEDIAKAN


TUHAN AKAN MENYEDIAKAN

Kejadian 22:8 ; Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.

Ketika kita melangkah menjalani hidup ini dan menghadapi sebuah pilihan yang kelihatan amat menyakitkan, apa yang akan kita lakukan? Mungkin kita akan berkata : “Mengapa harus seperti ini Tuhan?”, atau mungkin kita berkata : “Mengapa harus saya?” dan lain sebagainya. Kita merasa bahwa tidak mungkin sesuatu akan kita peroleh sehingga membuat kita kuatir, cemas, ragu-ragu dan takut untuk melangkah dan mengambil sebuah keputusan. Selanjutnya kita tidak berbuat apa-apa atau mungkin kita menjadi stres, putus asa dan lain sebagainya.

Kita dapat melihat bagaimana seorang Abraham dapat memiliki keyakinan dengan mengambil sebuah keputusan di tengah sebuah pilihan yang amat sulit. Di satu sisi dia harus mengorbankan anak yang dikasihinya yaitu Ishak dan di satu sisi dia sangat menyayangi anak tersebut. Tetapi satu hal yang membawa Abraham di dalam satu kemenangan iman adalah dia percaya bahwa  Tuhan pasti akan menyediakan sesuatu yang baik baginya.  Hal itu dibuktikannya. Sambil melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepadanya, Abraham berkata  : “Tuhan akan menyediakan”. Dan kita lihat Tuhan menyediakan sesuatu yang dibutuhkan Abraham tepat pada waktunya.

Tuhan memang menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan tepat pada waktunya. Kalau kita pernah merasakan hal seperti ini, pasti kita akan bisa berkata : “Tuhan pasti akan menyediakan”. Di tengah pergumulan hidup yang semakin berat, di tengah hiruk pikuk isu persediaan bahan bakar minyak yang semakin langka, di tengah perekonomian dunia yang semakin memburuk dan kebutuhan pokok sangat sulit di dapat, dan lain sebagainya, umat Tuhan harus memiliki iman seperti Abraham dan berkata : “Tuhan akan menyediakan”, sehingga kita tidak menjadi cemas, takut, dan akhirnya putus asa di dalam menjalani hidup ini. Kalau kita berharap dan bersandar kepada Tuhan, kalau kita menyerahkan sepenuhnya hidup kita kepada Tuhan, kalau kita memahami maksud dan rencana Tuhan di dalam setiap peristiwa yang terjadi di dalam hidup kita, maka ditengah kesulitan hidup yang terjadi kita akan bisa berkata : “Tuhan pasti akan menyediakan”. Kasih karunia Tuhan menyertai kita semua. Amin (28112012)   

Minggu, 25 November 2012

TUHAN MENYERTAI


TUHAN MENYERTAI

Yosua 1:9 Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."

Tuhan orang percaya adalah Tuhan yang menyertai. Dia selalu aktif dan Dia adalah Imanuel (Matius 1:23). Yakinkah kita akan hal ini? Seringkali kita  tidak yakin akan hal ini sehingga di dalam kemanusiaan kita timbul rasa takut, kuatir, cemas, bimbang dan ragu. Takut akan masa depan, kuatir akan hari esok, cemas akan keadaan hari ini, bimbang dan ragu akan janji Tuhan dan lain sebagainya.  Alhasil, hati kita menjadi kecut dan tawar hati menghadapi hari depan.

Hal ini diperparah lagi dengan kondisi sekeliling kita yang tidak mendukung dan kelihatan amat menakutkan. Begitu banyak isu-isu beredar yang membuat umat Tuhan menjadi takut. Isu SARA, isu kemerosotan ekonomi, isu kehancuran global, isu kejahatan, dan isu negatif lainnya turut membuat rasa takut meningkat. Kita jadi bertanya : “Benarkah Tuhan ada?”, “Benarkah Tuhan menyertai orang percaya?” dan lain sebagainya.

Tuhan kembali menegaskan kepada kita pada hari ini agar jangan menjadi takut dan tawar hati. Kita diyakinkan agar tidak mengalami kemerosotan mental, agar tetap kuat dan teguh di dalam menghadapi hari-hari yang kelihatan begitu sulit. Kita diyakinkan bahwa Tuhan menyertai umatNya kemanapun umatNya melangkah. Percayalah kepada Tuhan dan percayalah bahwa Dia selalu menyertai orang percaya. Ingatlah akan firmanNya yang mengatakan bahwa Dia selalu mengawasi langkah kaki orang percaya (Ams 5:21). Ingatlah bagaimana Tuhan menyertai Yusuf di dalam kesusahan hingga dia berhasil (Kejadian 39:2). Ingatlah bahwa Dia turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihiNya (Roma 8:28).  Dan ingatlah bahwa Dia menyertai kita sampai akhir jaman. (Matius 28:20). Janji Tuhan ini adalah ya dan amin. Oleh karena itu, mari kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan firman Tuhan ini bahwa Tuhan menyertai kemanapun kita melangkah sehingga kita tidak menjadi takut dan tawar hati di dalam menghadapi masa depan. Kasih karunia Tuhan menyertai kita semua. Amin. (26112012).

Kamis, 22 November 2012

TUHAN TAHU LANGKAH KAKI UMATNYA


TUHAN TAHU LANGKAH KAKI UMATNYA

Ams 5:21 Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya.

Salah saatu janji Tuhan kepada orang percaya  adalah Dia berjanji akan memberikan dan membuka jalan bagi kita yang belum menemukan jalan. Pada saat kita berada di dalam kesesakan, pada saat kita berada di dalam masalah dan pada saat kita berada di dalam pencobaan serta semuanya seperti tidak ada jalan keluar, Tuhan akan memberikan jalan keluar itu (1 Korintus 10:13). Bagaimana caranya?

Seringkali jalan keluar yang diinginkan adalah seperti yang kita pikirkan. Itu sebabnya kita menjadi buntu dan kehilangan akal untuk menggapainya karena akal pikiran kita terbatas, gelap dan tidak dapat melihat jalan keluar yang sebenarnya. Akibatnya kita menjadi lelah, frustasi dan putus asa. Sama seperti orang Yahudi di pembuangan yang merasa tidak ada jalan keluar untuk dapat membangun rumah Tuhan di Yerusalem. Mereka pikir nggak mungkin lagi bisa membangun rumah Tuhan itu sendirian. Tapi pada kenyataannya Tuhan menggerakkan raja Persia yang berkuasa pada saat itu yaitu Koresh untuk membangun rumah Tuhan. (Ezra 1:1). Sesuatu yang di luar perkiraan bangsa Israel pada saat itu karena Tuhan memakai orang yang bukan umat Tuhan.

Kita harus memahami bahwa Tuhan selalu melihat dan mengawasi langkah umatNya kemanapun dan dimanapun dia berada. Jadi tidak mungkin Tuhan tidak melihat umatNya. Dia melihat dan mengetahui secara detail bagaimana kondisi umatNya, kemana jalan-jalannya dan lain sebagainya. Ketika kita menemukan jalan buntu, Tuhan tahu bahwa di balik jalan buntu itu ada sesuatu yang sudah dipersiapkanNya. Tuhan sudah persiapkan orang-orang yang mau menolong kita untuk membuka jalan keluar, Tuhan sudah persiapkan bahan siap pakai yang akan digunakan untuk membongkar sebuah jalan keluar. Jadi kalau kita menemukan jalan buntu dan kita merasa susah, sesak, frustasi dan putus asa, itu berarti kita masih menggunakan akal pikiran dan kemampuan diri sendiri. Tuhan mau agar semua umat-Nya mengandalkan diriNya. Oleh karena itu, serahkanlah semuanya kepada Tuhan, maka kita pasti akan menemukan jalan keluar. Jangan kuatir dan takut karena Tuhan menyertai umatNya dan Dia turut bekerja dalam segala hal sehingga semua akan indah pada waktunya. Kasih karunia Tuhan menyertai kita semua. Amin. (21112012)

HAL YANG UTAMA


HAL YANG UTAMA

Bagaimanakah agar kita bisa berhasil di dalam hidup ini? Ada yang berkata agar belajar dengan baik, adapula denga  giat bekerja tanpa kenal lelah dan lain sebagainya. Semuanya benar dan memang bisa membuat seseorang berhasil. Tetapi keberhasilan seperti apakah yang kita inginkan. Apakah dengan susah payah, gelisah, takut, cemas, kemudian berhasil dan mati seketika karena stres dan penyakit jantung menyerang. Itu adalah keberhasilan orang yang mengandalkan diri sendiri sehingga mereka pada umumnya ketika berhasil akan mengatakan bahwa semua adalah berkat jerih payahnya.

Keberhasilan orang percaya berbeda dengan keberhasilan orang di luar Tuhan. Keberhasilan orang di luar Tuhan adalah keberhasilan semu dan sementara sifatnya karena tidak ada sukacita dan ucapan syukur di dalamnya. Tetapi keberhasilan orang percaya Ia akan menjadi seperti pohon yang ditanam di tepi aliran sungai yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. (Mazmur 1:3). Artinya, seorang umat Tuhan akan dibuat berhasil dalam segala hal. Pertanyaannya sekarang : “Hal apakah yang utama yang harus diperbuat sehingga umat Tuhan dibuat berhasil dalam segala hal?”

Di dalam Matius 6: 33  dikatakan demikian : “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Sorga dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Artinya, sebelum memulai semua tindakan dan rencana kita, kita harus mengutamakan Tuhan lebih dahulu dengan mencari hadirat Tuhan dan menyerahkan segalanya kepadaNya. Mengenai hasil kita tidak perlu kuatir karena Dia sudah berjanji semuanya akan ditambahkan kepada kita. Kita tidak perlu memiliki titel yang banyak untuk berhasil, karena dikatakan bahwa kalau kita selalu merenungkan firman Tuhan siang dan malam serta melakukannya, maka segala perjalanan hidup kita akan berhasil dan kita akan beruntung dalam segala hal. Kalau kita berhasil di dalam Tuhan, maka tidak akan ada yang dapat membuat kita gagal karena keberhasilan kita tidak akan layu sepanjang masa. Kalau Tuhan yang sudah memberi, tidak akan ada satu kekuatan pun yang sanggup untuk mengambilnya daripada kita. Jadi bagaimana? Maukah kita dibuat Tuhan berhasil? Renungkanlah firman Tuhan dengan setia siang dan malam dan lakukanlah bagian kita dengan takut akan Tuhan. Terpujilah nama Tuhan. Amin. (23112012)