Rabu, 15 Februari 2012

TETAP JALIN KOMUNIKASI DENGAN TUHAN


Kejadian 28:8-9  maka Esaupun menyadari, bahwa perempuan Kanaan itu tidak disukai oleh Ishak, ayahnya.   Sebab itu ia pergi kepada Ismael dan mengambil Mahalat menjadi isterinya, di samping kedua isterinya yang telah ada. Mahalat adalah anak Ismael anak Abraham, adik Nebayot.

Karena kecewa kepada kedua orangtuanya, Esau melakukan apa yang tidak disukai oleh ayahnya yaitu mengambil perempuan Kanaan menjadi istrinya. Dia melakukan hal ini sebagai tanda protes kepada ayahnya yang telah memberikan berkat kepada Yakub dan bukan kepada dirinya yang merupakan anak sulung.

Kejadian yang menimpa Esau mungkin pernah kita alami, karena kecewa terhadap seseorang kita melakukan hal yang tidak disukai oleh orang tersebut. Karena kecewa kepada orang tua, kita melakukan hal yang melanggar norma susila dan hal-hal yang merusak sebagai tanda protes kepada mereka. Karena kecewa kepada Tuhan, kita melakukan hal yang tidak disukai oleh Tuhan, meninggalkan pelayanan dan bahkan beralih kepada tuhan yang lain. Ini semua dikarenakan kurangnya jalinan komunikasi kepada orang yang telah mengecewakan kita yang seharusnya dilakukan agar setiap rasa kecewa dapat teratasi dengan baik. Sama seperti Esau yang mendiamkan rasa kecewanya sehingga kepahitan ada di dalam hidupnya.

Coba kita melihat bagaimana cara Asaf menyingkirkan rasa kecewanya ketika melihat kemujuran orang fasik. (Mazmur 73:3). Secara manusia dia kecewa dan merasa bahwa hidup dengan Tuhan sepertinya sia-sia karena tidak mengalami kemajuan. Namun segera dia menyadari bahwa sesungguhnya Tuhan selalu memelihara dan memberkati dirinya. Damai sejahtera, suka cita, kesehatan yang baik dan lain sebagainya tetap dirasakan olehnya. Kesadaran Asaf dibuka oleh Tuhan karena masalah yang ada di dalam pikirannya disampaikannya kepada Tuhan  melalui doa. Dalam hal ini Asaf selalu menjalin komunikasi dengan Tuhan dengan puji-pujian dan doa sehingga dia dikuatkan. Oleh karena itu, kalau ada kepahitan dan rasa kecewa, jangan simpan di dalam hati karena akan semakin terasa pahit. Tetapi mari kita nyatakan rasa kecewa itu di hadapan Tuhan dengan doa. Tetap jalin komunikasi dengan Tuhan sehingga Dia memberikan kekuatan. Terpujilah nama Tuhan. Amin. (15022012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar