Senin, 10 Oktober 2011

SADAR AKAN KEHENDAK TUHAN

I Petrus 2:19  Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Tuhan menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

Tidak seorang pun ingin mengalami suatu penderitaan dalam hidupnya. Tiada seorang pun yang menghendaki malapetaka terjadi dalam kehidupannya. Setiap orang pasti menginginkan sesuatu yang baik terjadi dalam hidupnya. Kesuksesan, kebahagian, hidup damai dan lain sebagainya adalah dambaan setiap manusia. Itu sebabnya banyak orang berusaha berbuat baik sedemikian rupa kepada orang lain dengan harapan memperoleh hal yang baik.

Pada kenyataannya, penderitaan tetap terjadi pada hidup seseorang. Mengalami kehidupan yang getir, pahit dan selalu dikucilkan dalam pergaulan telah menjadi bagian kita. Kita sebenarnya telah berbuat baik, tetapi seringkali dibalas dengan kejahatan. Kita telah menolong orang, tetapi sebaliknya difitnah dengan berbagai tuduhan yang menyakitkan.  Kita mengidamkan kehidupan rumah tangga yang harmonis, tetapi perilaku suami atau istri yang tidak benar membuat kita menjadi malu.

Saudara, ingatlah bahwa adalah kasih karunia Tuhan apabila kita telah berbuat baik tetapi penderitaan yang didapat. Kita harus menyadari kehendak Tuhan dalam hidup kita sehingga kita tahu apa yang harus dilakukan. Tidak bisa kita katakan bahwa kehendak kitalah yang jadi. Yesus sendiri di dalam doaNya di taman Gersemani, juga menghendaki kehendak Bapalah yang jadi, walaupun sebenarnya secara kemanusiaan Dia tahu bahwa hal itu akan menyakitkan. (Matius 26:39).Pahamilah bahwa apa yang ditabur orang, itu yang akan dituai. Bila kebaikan yang ditabur, maka kebaikan juga yang akan dituai. Di dalam menantikan tuaian itulah kita akan diproses oleh Tuhan sesuai dengan kehendakNya. Proses yang dialami seringkali menyakitkan dan penuh dengan air mata, tetapi kalau kita tidak menjadi lemah, maka kebaikan yang kita tabur akan dituai dengan sorak-sorai dan dengan penuh sukacita. (Galatia 6:9).  Kuatkanlah hatimu dengan hal ini. Terpujilah nama Tuhan. Amin. (11102011).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar