Selasa, 03 Mei 2011

JANGAN MENCELA PEMIMPIN

Kisah Para Rasul 7:35 Musa ini, yang telah mereka tolak, dengan mengatakan: Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim? -Musa ini juga telah diutus oleh Allah sebagai pemimpin dan penyelamat oleh malaikat, yang telah menampakkan diri kepadanya di semak duri itu.

Musa adalah pemimpin besar pada jamannya dan dia telah memimpin begitu banyak jemaah Israel untuk keluar dari Mesir ke tanah Perjanjian. Bukan pekerjaan yang mudah untuk dapat memimpin orang dengan jumlah yang begitu besar. Musa dapat melakukannya sebab dia diutus oleh Tuhan.  Sebagai pemimpin besar, Musa punya kelemahan dan saudaranya yaitu Miryam dan Harun berusaha memanfaatkan kelemahannya untuk mengambilalih kepemimpinan. Mereka mencela dan mengata-ngatai kelemahan Musa dengan maksud untuk menjatuhkannya.

Miryam dan Harun mencela keputusan Musa karena mengambil perempuan Kush. Ini mereka anggap sebagai kelemahan Musa. Keputusan Musa yang mereka anggap sebagai kesalahan dijadikan alasan untuk menjatuhkan Musa di hadapan jemaah Israel dan menganggap bahwa mereka juga bisa seperti Musa untuk menerima wahyu dari Tuhan. (Bilangan 12:2). Artinya, mereka ingin menjatuhkan Musa dengan cara mencelanya dengan harapan akan mengambil alih jabatan sebagai pemimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir.

Kita tidak dapat berprilaku seperti Miryam dan Harun yang mencela kelemahan pemimpin karena punya maksud mengambilalih kepemimpinan. Kalau seorang pemimpin punya kelemahan, mari untuk tidak mencelanya dan terimalah seorang pemimpin sebagai seorang yang diutus oleh Tuhan.  Kita harus mentaati pemimpin dan tunduk kepada mereka (Ibrani 13:17). Selama pemimpin masih seorang manusia, dia pasti punya kelemahan dan punya kekurangan. Menghakimi seorang pemimpin bukanlah sebuah jawaban, karena perlakuan demikian akan berlaku juga kepada kita ketika menjadi seorang pemimpin. (Matius 7:2). Yang dapat kita lakukan ketika mengetahui kelemahan seorang pemimpin adalah mendoakannya sehingga semua dapat berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan. Terpujilah nama Tuhan. Amin. (03052011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar