Minggu, 01 Mei 2011

AMARAH


Yakobus 1:20 sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Tuhan.

Amarah seringkali membuat seseorang lupa akan dirinya sendiri. Akibat marah yang meluap-luap, seringkali menjadikan seseorang melakukan apa yang tidak benar di hadapan Tuhan. Tidak ingat Tuhan, tidak ingat firman, tindak ingat keluarga, tidak ingat segala-galanya sehingga berbuat dosa. Amarah seringkali disangkutpautkan dengan harga diri sehingga harus dilampiaskan yang dapat berakibat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Kemarahan Musa yang memuncak terhadap bangsa Israel yang meminta air di Meriba membuat dia lupa akan perintah Tuhan. Tuhan memerintahkan kepada Musa agar “berkata kepada batu untuk mengeluarkan air”, tetapi karena marah dia memukul batu (Bilangan 20:8-11). Karena marah yang meluap, Musa tidak melakukan persis seperti yang diperintahkan Tuhan yaitu dengan perkataan, tetapi justru dia memukul batu sampai mengeluarkan air.

Firman Tuhan selalu mengingatkan kita agar jangan lekas marah apalagi memendam amarah terhadap orang lain. Kemarahan hanya akan membawa kejahatan sehingga firman Tuhan selalu mengajak kita agar segera berhenti marah dan meninggalkan panas hati. (Mzm 37:8). Ketika kita menjadi marah, janganlah kemarahan itu dibiarkan sepanjang hari sehingga tidak memberikan kesempatan kepada Iblis untuk membujuk kita berbuat dosa (Efesus 4:26). Buanglah segala kemarahan dan geram yang dapat menimbulkan kejahatan. Ketika menjadi marah, segeralah berdiam diri dan minta pertolongan Roh Kudus agar kita dimampukan untuk tidak memendam amarah itu. Karena amarah tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Tuhan. Terpujilah nama Tuhan. Amin (020520110)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar