Minggu, 29 Januari 2012

TUHAN SELALU MENYERTAI


1 Raja-Raja 19: 4  Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."

Pernahkan kita merasa sendirian tinggal di bumi ini karena tidak ada yang mau mendengarkan perkataan dan nasehat kita? Pernahkah kita merasa putus asa dan ingin segera mengakhiri semua yang ada? Semua seperti lawan, tidak ada yang mau menolong, tidak ada yang mau memberikan jalan keluar dan tidak ada yang mau menopang kita. Sebenarnya ada begitu banyak orang di sekeliling kita, tetapi karena tidak  ada yang sepaham dan mereka mengucilkan kita, maka kita merasa sendirian.

Kalau kita melihat perjalanan hidup dari Nabi Elia, dia juga pernah mengalami hal yang sama dimana tak seorang pun yang sepaham dan tak seorang pun yang mau menolong dia. Semua rakyat Israel menentang  dan berusaha membunuh dia. Begitu banyak masalah yang menimpa nabi Elia pada saat itu sampai dia hampir putus asa dan tidak mau makan karena ingin segera mati saja. Semua pekerjaan yang dilakukannya untuk Tuhan seakan-akan sia-sia karena menurutnya tak satupun yang menjadi percaya dan mengikut Tuhan. Tapi Tuhan segera menolong  dan memberikan dia makan sehingga kuat untuk melakukan perjalanan sesuai yang diperintahkan Tuhan kepadaNYa.

Sebenarnya, kalau kita memahami kehendak Tuhan, Dia tidak pernah meninggalkan kita seorang diri. Di dalam pelayanan, di dalam pekerjaan bahkan di dalam rumah tangga dan di dalam segala hal, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sendirian. Ingatlah bahwa  Yesus Kristus memiliki arti Immanuel yaitu Tuhan yang selalu beserta dengan umatNya (Matius 1:23). Yesus Kristus sebelum terangkat ke sorga juga telah menjanjikan umatNya akan menyertai sampai akhir jaman (Matius 28:20). Apabila kita merasa ditinggalkan seorang diri, merasa tidak memiliki jalan keluar, merasa beban yang dipikul begitu berat, merasa masalah yang dihadapi begitu rumit dan lain sebagainya, itu semua dikarenakan kita tidak mau makan seperti Nabi Elia. Makanan yang dimaksud bukanlah makanan jasmani saja, tetapi adalah makanan rohani berupa firman Tuhan. Mendengar dan membaca firman Tuhan serta melakukannya, akan membuat kita menjadi kuat dan dapat berdiri teguh menghadapi segala rintangan yang ada. Firman Tuhan kali ini mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan kita sendirian menanggung segala masalah yang ada. Mari bangkit dan berdirilah teguh serta percaya bahwa Tuhan selalu menyertai kita sampai akhir jaman. Terpujilah nama Tuhan. Amin. (30012012)    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar