Rabu, 07 Maret 2012

AKU TELAH MEMINTANYA DARI TUHAN


1 Samuel 1:20  Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: "Aku telah memintanya dari pada TUHAN."

Samuel adalah seorang nabi besar yang dikenal di sepanjang jaman sampai dengan sekarang ini. Kalau melihat kisah dari kehidupan Samuel, kita akan dapat belajar bahwa Samuel dilahirkan  melalui pergumulan yang sangat panjang dan berat oleh seorang ibu yang bernama Hana.  Sebelum Samuel lahir, Hana begitu tertekan, tersiksa dan selalu menangis karena dinyatakan mandul dan tidak bisa memiliki anak.  Namun, karena kesetiaan Hana untuk bergumul terhadap masalahnya ini, maka Tuhan berbelaskasihan kepadaNya dan memberikan seorang anak dan diberi nama Samuel yang artinya : “Aku telah memintanya daripada Tuhan.”

Walaupun Hana telah bertahun-tahun meminta seorang anak kepada Tuhan dengan penuh derita, tetapi Hana tidak lupa kepada sang Pemberi. Hana mengembalikan dan mempersembahkan anak tersebut kepada Tuhan (1 Samuel 1:28) sebab pikirnya, pasti Tuhan akan memberikan lebih banyak lagi anak bagi keturunannya. Sebuah komitmen seorang hamba Tuhan yang begitu luar biasa. Walaupun sudah memiliki, tetapi Hana masih mau mengorbankan perasaannya untuk melepas Samuel kepada Tuhan.

Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita menerima apa yang kita pinta dan memuliakan Tuhan? Ketika meminta sesuatu kepada Tuhan dan menerimanya, ada begitu banyak orang serta merta melupakan Tuhan. Kesenangan, suka cita dan luapan kegembiraan yang keluar dari dirinya segera mengalahkan segalanya. Segala sesuatu yang telah diberikan kepada kita serta merta membuat kita lupa kepada sang Pemberi dengan mengucap syukur kepadaNya. Pertolongan Tuhan yang begitu luar biasa terjadi di dalam kehidupan kita, dilupakan begitu saja. Sama seperti kisah sepuluh orang kusta yang telah disembuhkan oleh Yesus, hanya satu yang kembali memuliakan nama Tuhan (Lukas 17:12-19). Kita harus belajar dari Hana yang tidak hanya mau meminta, tetapi juga mau berkorban. Kita harus melihat bahwa segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya (Roma 11:36), sehingga kita dapat melakukan hal seperti yang dilakukan Hana. Kita tidak menjadikan yang dimiliki sebagai hal yang harus dipertahankan, tetapi dipergunakan untuk kemuliaan nama Tuhan. Segala harta, jabatan, kekayaan, waktu, anak, dan lain sebagainya yang diberikan Tuhan kepada kita harus kita katakan : “semuanya aku telah minta dari Tuhan”,  dan kita kembalikan kepadaNya untuk kemuliaan nama Tuhan. Terpujilah nama Tuhan. Amin. 08032012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar