Selasa, 29 Maret 2011

ORANG MATI YANG BERBAHAGIA


Wahyu 14:13 ¶  Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."

Ada ajaran yang mengajarkan bagaimana agar dapat mati secara berbahagia yaitu dengan membunuh dan meleyapkan nyawa orang lain yang tidak sepaham serta tidak seideologi dengan ajarannya dalam arti bukan orang-orang yang seiman dengannya. Anggapannya dengan meleyapkan nyawa orang lain yang tidak seiman, dia akan berbahagia dan para malaikatTuhan akan menyambutnya di sorga  dengan sorak-sorai. Anggapannya dengan melakukan bom bunuh diri dan membinasakan banyak orang yang tak seiman akan membuat dia berbahagia karena telah berjalan sesuai dengan perintah tuhan. Itu sebabnya, mereka tega melakukan bom diri, merusak, menghancurkan bahkan membinasakan dengan anggapan bahwa semakin banyak korban, semakin baik dan semakin berbahagia.

Ajaran Yesus adalah ajaran cinta kasih yang mengutamakan mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan jiwa serta  mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri (Matius 22:37-39). Artinya, umat Tuhan diajarkan agar mengasihi Tuhan dengan tulus, dengan segenap hati dan memberikan yang terbaik kepada Tuhan yaitu persembahan tubuh sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan (Roma 12:1). Disamping itu, umat Tuhan diajarkan untuk mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri, tidak egois, tidak menyakiti sesama, tidak membenci sesama bahkan diajarkan untuk tidak membunuh orang lain yang adalah ciptaan Tuhannya dan mau melakukan pekerjaan-pekerjaan yang diperintahkan Bapa untuk melayani sesama dengan tulus dan ikhlas. Orang tidak akan mungkin mengasihi Tuhan apabila ciptaan Tuhannya dirusak bahkan dibinasakan oleh umatNya. Tapi Tuhan akan berkenan kepadanya apabila umatNya juga mengasihi sesama sampai ajal menjemput. Seorang umat Tuhan akan disebut berbahagia  apabila mati di dalam Tuhan dan  ketika ajal menjemput untuk  menghadap Tuhan dapat beristirahat dari pekerjaan-pekerjaan Tuhan selama dia berada di bumi.

Inilah yang perlu dipahami oleh umat Tuhan, bahwa orang mati disebut berbahagia bukanlah orang yang mati karena melakukan bom bunuh diri yang mengatasnamakan Tuhan. Orang mati yang disebut berbahagia bukanlah orang yang tega membinasakan sesama yang tidak seiman. Tetapi orang mati yang berbahagia adalah orang yang mengasihi Bapa di sorga dengan melakukan segala perintahNya dan juga mengasihi sesama.     Orang mati yang berbahagia adalah orang yang telah berjerih lelah melakukan perintah Tuhan selama hidup di bumi yang fana ini dan ketika mati, dia beristirahat dari jerih lelahnya di rumah Bapa di Sorga. Ini dapat diibaratkan seperti seorang hamba atau pelayan yang telah bekerja seharian penuh untuk tuannya dan kemudian dia diberikan kelonggaran oleh tuannya istrirahat beberapa jam untuk menghilangkan penat. Umat Tuhan yang selama hidup di dunia ini bekerja di ladang Tuhan dengan penuh keringat, dengan penuh penderitaan, dengan penuh cucuran air mata, dengan penuh kesesakan dan lain sebagainya,  dan dapat bertahan dalam iman kepada Yesus Kristus, suatu saat kelak akan dapat beristirahat dengan tenang di pangkuan Bapa di Sorga dengan penuh kemenangan. Orang yang mati di dalam Tuhan tidak akan merasakan lagi adanya penderitaan, tidak merasakan lagi adanya tekanan, kesesakan, dan tidak akan mengalami lagi namanya sakit penyakit. Dia sudah terlepas dari semua hal yang pernah dia alami selama berada di bumi. Dia sudah tenang berada di Sorga. Oleh karena itu, ketika menghadapi persoalan hidup yang berat, ketika menghadapi sakit penyakit yang tidak kunjung sembuh, ketika menghadapi ancaman yang menakutkan, ketika menghadapi tekanan dan kesesakan dari orang lain, ketika jiwa terancam sekalipun, dan lain sebagainya, jangan pernah berusaha untuk meninggalkan iman percaya kepada Yesus Kristus karena besar upah yang akan menanti di Sorga. Jangan pernah takut kepada hal yang dapat membunuh tubuh, tetapi tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka (Matius 10:28). Mari kita menantikan saatnya akan tiba ketika Tuhan mengambil hidup kita kembali kepada pangkuanNya dengan selalu setia dan taat pada perintahNya dan kita akan berbahagia di sisiNya. Terpujilah nama Tuhan. Amin (30032011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar