Selasa, 25 September 2012

IMAN DENGAN PERBUATAN


IMAN DENGAN PERBUATAN

Markus 5:28  Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."

Penyakit seringkali membuat seseorang menjadi putus asa dan kehilangan jati diri. Bayangkan kalau kita divonis dokter mengidap penyakit yang mematikan. Mungkin kita menjadi tidak tahu lagi harus berbuat apa dan bagaimana harus bertindak. Uang tidak punya, harta tidak ada yang dapat dijual untuk membiayai pengobatan sedangkan pengobatan harus berjalan terus. Inilah yang menjadi dilema bagi seseorang sehingga lebih memilih mati daripada hidup lebih lama dengan kondisi yang pasrah dan tidak ada jalan keluar. Lebih tragisnya lagi  kondisi ini membuat dia lebih memilih datang kepada dukun untuk sebuah kesembuhan daripada menyakini imannya pada Yesus yang dapat membuat mujizat yang sering dibacanya di alkitab.

Tapi lain ceritanya dengan seorang perempuan yang telah mengalami sakit pendarahan selama dua belas tahun. Ketika mendengar tentang Yesus, hatinya terbuka dan imannya timbul untuk sebuah kesembuhan. Dia tanpa ragu datang pada Yesus dan berkata :  "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Sebuah iman yang patut diacungi jempol. Dia mendengar tentang perbuatan Yesus yang ajaib, kemudian percaya, imannya tumbuh dan kemudian dia bertindak  menjamah jubah Yesus. Hasilnya? Dia menjadi sembuh.

Adakah kita seperti perempuan itu? Seringkali kita berkata bahwa Yesus sanggup melakukan mujizat, tetapi seringkali pula kita mengingkari iman percaya kita. kita lebih memilih mendengar perkataan orang untuk mengajak ke dukun daripada perkataan firman Tuhan sehingga rela menghabiskan waktu untuk datang ke dukun.  Iman percaya kita kalah dan kita menjadi ragu dikarenakan perkataan seseorang. Kita sudah membaca di dalam Yakobus 2:20 yang mengatakan bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong, tetapi seringkali  tindakan kita tidak mencerminkan  iman kita. Iman tidak selaras bekerja dengan perbuatan sehingga mujizat tidak ada. Yang diinginkan oleh Tuhan adalah agar kita percaya kepada Dia dan sekaligus kita bertindak untuk melaksanakan iman percaya kita. Kalau Tuhan sudah mengatakan agar jangan kuatir, marilah kita bertindak dan mengambil sikap untuk melakukannya dengan tidak perlu gelisah akan hari esok. Seperti perempuan yang menderita pendarahan ini, dia percaya akan mujizat Tuhan dan melaksanakan imannya dengan datang kepada Yesus dan sembuh, demikian jugalah hendaknya kita di dalam menerapkan iman percaya kita. kalau kita percaya bahwa firman Tuhan ya dan amin, mari kita datang kepada Yesus untuk setiap permasalahan kita, untuk setiap penyakit kita dan mujizat pun akan terjadi di dalam hidup kita. Iman disertai dengan perbuatan akan menghasilkan sebuah kesaksian yang luar biasa. Haleluyah.    

Tuhan Yesus berfirman dalam Wahyu 22:13 “Akulah yang pertama dan yang terakhir; Akulah Tuhan dari Permulaan sampai Penghabisan” Amin (BIS) (26092012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar