Minggu, 16 September 2012

MAKARIOS


MAKARIOS

Lukas 11:28  Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Tuhan dan yang memeliharanya."

Siapakah yang berbahagia di dalam hidup ini? Ada orang yang berkata bahwa yang berbahagia adalah orang yang berhasil di dalam mencapai prestasi kerja, yang lain berkata adalah orang yang memiliki harta yang banyak, dan lain sebagainya. Tetapi Yesus berkata bahwa yang berbahagia adalah yang mendengarkan firman Tuhan dan yang memeliharanya. Bagaimana mungkin  dengan mendengarkan firman Tuhan disebut berbahagia?

Kata bahagia yang digunakan Yesus di dalam bahasa aslinya adalah makarios yang sering diterjemahkan sebagai diberkati atau berbahagia. Berbahagia disini bukanlah di dalam pengertian manusia yang sering diperoleh dari keadaan dunia. Rasa bahagia yang digambarkan disini adalah rasa sukacita yang tenang yang tidak diganggu oleh keadaan apapun. Seseorang berbahagia karena Tuhan-lah yang menjadikan dia berbahagia di dalam Yesus Kristus. Agar Tuhan dapat menjadikannya berbahagia, maka seseorang itu harus mendengarkan dan memelihara pengajaran firman yang telah disampaikan oleh Tuhan.  

Yesus adalah seorang Penasehat Ajaib yang dapat memberikan nasehat bagaimana seseorang bisa berbahagia tanpa diimingi oleh keadaan dunia. Nasehat agar bisa disebut berbahagia seringkali bertolak belakang dari konsep dunia sehinggga ada begitu banyak orang mencemooh, mencibir dan mentertawakan ajaran yang disampaikan Yesus. Di dalam Matius 5:2-10, ada sejumlah konsep bahagia yang ditawarkan Yesus yang bertolak belakang dari kesenangan dunia. Kita  yang miskin, berdukacita, lemah lembut, lapar dan haus akan kebenaran, yang suci hatinya, orang yang membawa damai dan yang dianiaya adalah orang yang disebut berbahagia. Kondisi makarios ini bisa dimiliki apabila kita tetap di dalam pengajaran firman, mendengarkannya, memeliharanya dan menerapkannya sehingga apapun masalah yang dihadapi tidak akan dapat mengambil sukacita yang dari Tuhan.  Konsep makarios bisa kita milliki apabila kita berpedoman pada prinsip bahwa segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! (Roma 11:36). Konsep makarios bisa dijalani apabila kita mengerti bahwa Tuhan-lah yang memberi, Tuhan-lah yang mengambil sehingga ketika kita dalam kondisi apapun, kita dapat mengatakan terpujilah nama Tuhan (Ayub 1:21). Ketika kita mampu mengatakan “terpujilah nama Tuhan” saat mengalami sesuatu yang tidak mengenakkan, berarti Tuhan sudah memampukan kita untuk berbahagia dan bersukacita. Tetaplah pelihara rasa sukacita itu bersama dengan Tuhan. Haleluyah.

Tuhan Yesus berfirman dalam Wahyu 22:13 “Akulah yang pertama dan yang terakhir; Akulah Tuhan dari Permulaan sampai Penghabisan” Amin (BIS) (17092012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar