MILIKILAH KASIH MULA-MULA
Why 2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau
telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Orang yang baru pertama kali merasakan cinta terhadap lawan
jenisnya, seringkali begitu menggebu dalam mengungkapkan cintanya. Orang yang
dimabuk asmara yang membara, segala apapun akan dilakukan demi cinta. Tidak
ketemu sehari terasa sebulan lamanya. Semua rasanya ingin dikorbankan hanya
untuk mempertahankan cinta terhadap pujaan hati. Inilah yang disebut kasih
mula-mula. Namun setelah menikah, seiring berjalannya waktu, semua cinta yang
pertama kali dirasa, lambat laun berubah dan tidak lagi seperti yang dulu.
Setali tiga uang dengan cinta kepada Tuhan. Ketika
pertama kali mengenal Tuhan dan mengalami kasih Tuhan, kita begitu bersemangat
untuk menyatakan cinta dengan rajin beribadah, bersekutu, dan berkorban demi
gereja Tuhan. Kasih mula-mula begitu membara. Tapi lambat laun, ibadah mulai
terasa seperti rutinitas yang membosankan. Sama seperti jemaat di Efesus yang
pada masa lalu memiliki cinta mula-mula yang begitu menggebu melayani Tuhan.
Namun seiring berjalannya waktu dimana pelayanan di Efesus mulai besar dan
terorganisasi, maka semua aktifitas ibadah dirasakan hanya sebatas rutinitas
belaka.
Renungan kali ini mengingatkan kita semua agar jangan
sampai terjadi kepada kita kondisi seperti di jemaat Efesus yang kehilangan
kasih mula-mula. Kita harus tetap di dalam kobaran api pentakosta yang selalu
membara untuk melayani Tuhan. Kita memiliki kerinduan yang mendalam akan
firmanNya yang begitu menyejukkan. Selalu memiliki keinginan untuk bersekutu
dan beribadah kepada Tuhan, memiliki semangat untuk melayani Tuhan dan mau berkorban
untuk kemajuan pelayanan baik waktu, tenaga dan uang. Jangan sampai kritikan
kepada jemaat efesus ini ditujukan kepada kita karena telah kehilangan semangat
di dalam menjalin kasih bersama Tuhan. Tetaplah miliki kasih mula-mula di dalam
mengiring Tuhan sehingga kehidupan rohani kita menjadi lebih hidup. Kasih karunia
Tuhan menyertai kita semua. Amin. (06112012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar