PERHATIKANLAH CARA HIDUP KITA
Efesus 5:15-16
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup,
janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena
hari-hari ini adalah jahat.
Ketika mendengar ada seorang teman, seorang saudara,
orang yang dekat dengan kita atau orang tua meninggalkan dunia ini, respon apa yang ada di
dalam benak kita? Mungkin ada yang berkata : “Turut berduka cita”, “Tuhan-lah
yang memberikan penghiburan”, “Semoga diterima di sisiNya”, dan lain sebagainya
yang dimaksudkan untuk memberikan semangat, motivasi, penghiburan kepada
keluarga yang ditinggalkan. Namun bagi kita sendiri, adakah perenungan yang
mendalam akan arti sebuah kematian?
Kita tidak tahu kapan giliran untuk dipanggil oleh Tuhan.
Tapi satu hal yang perlu diingat adalah bahwa waktunya sudah amat singkat.
Sebagai orang percaya kita harus siap sedia untuk menghadapi sebuah kematian.
Cepat atau lambat, singkat atau lama, pasti semua akan menuju ke sana.
Masalahnya adalah apakah kita sudah siap menghadap Bapa di Sorga? Apakah kita
masih ragu-ragu atau masih berkata
mudah-mudahan atau sama sekali tidak tahu mau kemana setelah kematian?
Kalau kita sudah mengetahui bahwa cepat atau lambat akan
dipanggil oleh Tuhan, mengapa kita masih tetap berprilaku seperti orang bebal
yang tidak mau menuruti kehendak Tuhan untuk selalu siap sedia? Mengapa kita
masih mau menggunakan waktu dengan sia-sia dengan berpesta pora, mabuk-mabukan,
meninggalkan Tuhan dan lain sebagainya? Mengapa kita tidak mau ambil bagian di
dalam sebuah tatanan keluarga Kerajaan Sorga yang percaya kepada Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juru Selamat dan hidup di dalam kasih karunia Tuhan? Di dalam
Hagai 1:7 kita ditegur untuk memperhatikan keadaan kita sendiri sehingga dapat
berkenan kepada Tuhan. Mari kita persiapkan diri kita untuk menghadapi hari
yang akan menjadi bagian kita yaitu kematian dengan selalu percaya kepada Yesus
Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dan melakukan kehendakNya dengan taat
dan setia. Kasih karunia Tuhan menyertai. Amin. (19112012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar