JANGAN PERNAH MENYANGKAL TUHAN
Matius 26:75 Maka
teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum ayam
berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi ke luar
dan menangis dengan sedihnya.
Menyangkal Yesus? Mungkin kita berkata :”Tidak
mungkinlah.” Ditengah dan di hadapan
jemaat Tuhan yang banyak, kita mengatakan tidak mungkin. Dengan begitu
gagah kita mengatakan bahwa kita adalah jemaat yang setia yang tidak akan
mungkin menyangkali iman kepada Yesus Kristus. Kita mengatakan bahwa masalah
apapun tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih setia Tuhan. Mungkin itu
juga yang terjadi dengan diri Petrus. Ketika Yesus berkata kepada murid-muridNya
mengenai goncangan iman, Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua
tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak." (Matius
26:31-33). Dengan begitu yakin dan pongah, Petrus mengatakan komitmen untuk
tidak menyangkal Yesus. Tapi kenyataannya,
alkitab mencatat bahwa ketika masalah timbul dan menimpa hidupnya, dia
menyangkal Yesus sebanyak tiga kali.
Inilah kenyataan hidup yang sering menimpa hidup orang
percaya. Ketika kehidupan masih nyaman, tenang, tanpa tekanan dan lain
sebagainya, seringkali kita dengan angkuh
bersikap seperti Petrus dan menyatakan komitmen untuk terus mengiring
Tuhan. Namun, ketika masalah mulai menerpa dan sepertinya tidak ada jalan
keluar, ketika karir pekerjaan tidak meningkat, ketika sakit penyakit menimpa,
dan lain sebagainya, kita merasa sendirian. Kita merasa berada di tengah-tengah
orang banyak yang tidak mendukung komitmen kita sehingga kita menjadi takut. Ketika
berada di lingkungan yang mayoritas, kita merasa sendirian dan takut kalau hal
ini menjadi penghalang bagi kita untuk bergaul. Kita kuatir identitas kita
menjadi penghalang untuk menapak karir yang lebih baik dan semuanya itu membuat
kita menyembunyikan jati diri sebagai pengikut Kristus dengan tujuan agar kita
dihargai, dihormati dan dapat diprioritaskan untuk menduduki sebuah jabatan.
Dengan kata lain kita menyangkal Tuhan.
Betapa sedih hati Tuhan melihat kita menyangkal Dia hanya
karena sebuah jabatan, hanya karena sebuah perkawinan, hanya karena sebuah
kesembuhan, hanya karena sebuah pekerjaan, hanya karena kita merasa sendirian di
tengah mayoritas dan lain sebagainya. Bayangkanlah bagaimana raut wajah Tuhan
ketika Dia berpaling dan memandang Petrus saat Petrus menyangkal diriNya (Lukas 22:61). Pasti
sangat sedih. Tuhan sudah mengatakan di dalam Matius 10:33 bahwa barangsiapa
menyangkal diriNya di depan manusia, Dia juga akan menyangkal kita di depan
Bapa-Nya yang di sorga. Bahkan lebih ditegaskan lagi di dalam 2 Timotius 2:11-12 yang berkata: "Jika
kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun,
kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan
menyangkal kita.” Karena itu, agar kita turut memerintah bersama dengan Yesus
di Sorga kelak, dalam segala keadaan jangan pernah menyangkal Dia sebagai Tuhan
dan Juru selamat kita. Kasih karunia
Tuhan menyertai kita semua. Amin (28032013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar