Rabu, 27 Maret 2013

JANGAN PERNAH MENYANGKAL TUHAN


JANGAN PERNAH MENYANGKAL TUHAN

Matius 26:75  Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.

Menyangkal Yesus? Mungkin kita berkata :”Tidak mungkinlah.” Ditengah dan di hadapan  jemaat Tuhan yang banyak, kita mengatakan tidak mungkin. Dengan begitu gagah kita mengatakan bahwa kita adalah jemaat yang setia yang tidak akan mungkin menyangkali iman kepada Yesus Kristus. Kita mengatakan bahwa masalah apapun tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih setia Tuhan. Mungkin itu juga yang terjadi dengan diri Petrus. Ketika Yesus berkata kepada murid-muridNya mengenai goncangan iman, Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak." (Matius 26:31-33). Dengan begitu yakin dan pongah, Petrus mengatakan komitmen untuk tidak menyangkal Yesus.  Tapi kenyataannya, alkitab mencatat bahwa ketika masalah timbul dan menimpa hidupnya, dia menyangkal Yesus sebanyak tiga kali.

Inilah kenyataan hidup yang sering menimpa hidup orang percaya. Ketika kehidupan masih nyaman, tenang, tanpa tekanan dan lain sebagainya, seringkali kita dengan angkuh  bersikap seperti Petrus dan menyatakan komitmen untuk terus mengiring Tuhan. Namun, ketika masalah mulai menerpa dan sepertinya tidak ada jalan keluar, ketika karir pekerjaan tidak meningkat, ketika sakit penyakit menimpa, dan lain sebagainya, kita merasa sendirian. Kita merasa berada di tengah-tengah orang banyak yang tidak mendukung komitmen kita sehingga kita menjadi takut. Ketika berada di lingkungan yang mayoritas, kita merasa sendirian dan takut kalau hal ini menjadi penghalang bagi kita untuk bergaul. Kita kuatir identitas kita menjadi penghalang untuk menapak karir yang lebih baik dan semuanya itu membuat kita menyembunyikan jati diri sebagai pengikut Kristus dengan tujuan agar kita dihargai, dihormati dan dapat diprioritaskan untuk menduduki sebuah jabatan. Dengan kata lain kita menyangkal Tuhan.

Betapa sedih hati Tuhan melihat kita menyangkal Dia hanya karena sebuah jabatan, hanya karena sebuah perkawinan, hanya karena sebuah kesembuhan, hanya karena sebuah pekerjaan, hanya karena kita merasa sendirian di tengah mayoritas dan lain sebagainya. Bayangkanlah bagaimana raut wajah Tuhan ketika Dia berpaling dan memandang Petrus  saat Petrus menyangkal diriNya (Lukas 22:61). Pasti sangat sedih. Tuhan sudah mengatakan di dalam Matius 10:33 bahwa barangsiapa menyangkal diriNya di depan manusia, Dia juga akan menyangkal kita di depan Bapa-Nya yang di sorga. Bahkan lebih ditegaskan lagi di dalam  2 Timotius 2:11-12 yang berkata: "Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita.” Karena itu, agar kita turut memerintah bersama dengan Yesus di Sorga kelak, dalam segala keadaan jangan pernah menyangkal Dia sebagai Tuhan dan Juru selamat kita.  Kasih karunia Tuhan menyertai kita semua. Amin (28032013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar