SEMAKIN DEKAT DENGAN TUHAN
Kejadian 25:5
Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri,
karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Tuhan
menyuruh aku mendahului kamu.
Masalah bisa membuat seseorang semakin dekat dengan Tuhan
atau semakin jauh daripadaNya. Ini disebabkan karena kita seringkali lebih
memilih berkutat dengan masalah daripada memilih Tuhan. Berkutat dengan masalah
dalam arti kita menghadapi sendiri masalah tersebut dan menganggap diri mampu
karena kita ingin kehendak kitalah yang jadi sehingga hal ini akan membuat
pikiran menjadi takut, stres, panik dan akal sehat seakan kehilangan kendali.
Di dalam pikiran kita sebuah masalah adalah sangat besar sehingga akan membawa
kita kepada pikiran yang pendek, menyerah dan pada akhirnya menjadi putus asa. Dalam
hal ini, berkutat dengan masalah membuat kita semakin jauh dari Tuhan.
Kehendak diri jangan sampai dipaksakan di dalam
menghadapi masalah karena kita tidak tahu hal apa yang akan terjadi di balik
masalah yang dihadapi. Kehendak kita mungkin menginginkan jalan keluar A yang
akan terjadi, tetapi sebenarnya jalan keluar B yang diberikan oleh Tuhan yang
jauh lebih baik. Kalau kita bisa belajar dari kasus Sarai yang menduga bahwa
dari Hagar-lah Tuhan memberikan keturunan baginya (Kejadian 16:2), mungkin kita
tidak akan mengambil sebuah keputusan yang salah seperti yang dilakukan oleh
Sarai. Apa yang di duga oleh Sarai ternyata telah membuahkan hasil sebuah
perseteruan yang tidak pernah selesai sampai sekarang ini antara keturunan
Hagar dengan keturunan Sarai.
Seandainya Yesus mengikuti kehendak diriNya yaitu
melalukan cawan penderitaan itu daripadaNya seperti yang didoakanNya di Taman Getsemani
(Mat 26:39),
maka tidak akan ada cawan perjanjian yang dicurahkan bagi banyak orang, tidak
akan ada pengikut-pengikut Yesus yang setia sampai mati, tidak akan ada pekabaran
Injil dan tidak akan ada yang dinamakan gereja dan lain sebagainya. Tetapi karena
penderitaan itu dihadapiNya sesuai dengan kehendak Tuhan, maka semua orang
menjadi percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Jalan Tuhan bukanlah jalan
kita, tetapi Jalan Tuhan adalah yang terbaik. Jangan pernah bimbang untuk
mengikuti rencana Tuhan walaupun mungkin sangat menyakitkan. Mengikuti jalan
Tuhan, mengikuti rencana Tuhan membutuhkan pengorbanan. Tetapi jangan lupa
ketika kita menemukan jalan keluar yang sesungguhnya yang bersumber dari Tuhan,
maka kita akan dibuat terkagum-kagum olehNya. Ingatlah apa yang dialami Hana,
ingatlah apa yang dialami Yusuf dan ingatlah apa yang dialami oleh Ayub. Semuanya
bisa menginspirasi kita untuk membuat sebuah keputusan untuk selalu
mengandalkan Tuhan di dalam kehidupan kita. Mari semakin dekat dengan Tuhan dan
mengandalkan Dia ketika masalah datang menghadang. Kasih karunia Tuhan
menyertai kita semua. Amin. (01042013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar