MENGHADAPI FITNAHAN
Matius 5:11
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan
kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
Bagaimanakah rasanya bila kita kena fitnah seseorang? Mungkin
ada rasa benci, geram, ingin membalas atau bahkan marah kepada si Pembuat fitnah.
Orang yang kena fitnah, sedikit banyak akan merasa tergoncang dan malu.
Bagaimana tidak, tidak ada berbuat apa-apa tapi dituduh melakukannya. Dituduh
berselingkuh, dituduh korupsi, dituduh mencuri dan lain sebagainya. Kita
diserang oleh seseorang dengan menyebarkan berbagai cerita bohong tentang diri
kita, diserang dengan kata-kata penuh kebencian, memerangi kita dengan tanpa
alasan dan membalas kebaikan kita dengan kejahatan. Kita seringkali salah dalam
melakukan tindakan terhadap apa yang kita terima.
Difitnah memang
tidak enak. Serasa begitu banyak orang yang menjadi musuh dan berupaya untuk
menjatuhkan kita. Mau membalas kita tidak mampu. Mau berdiam diri membuat
semuanya seakan-akan menjadi benar. Kita menjadi tidak nyaman untuk tampil di
depan umum. Kita merasa orang-orang di
sekitar kita mencurigai setiap tindakan yang diambil. Rasul Paulus
menggambarkan dirinya seperti sampah yang tidak berguna ketika menerima fitnahan
(1Kor 4:13). Tetapi dalam segala hal Paulus mengatakan bahwa bilamana mereka
difitnah mereka tetap menjawab dengan ramah.
Firman Tuhan mengatakan adalah berbahagia bila kita
mengalami berbagai percobaan termasuk apabila kepada kita difitnahkan segala
yang jahat. Kata berbahagia didalam terjemahan lainnya adalah diberkati. Ini
artinya orang yang difitnah sebenarnya sedang menerima sebuah berkat jasmani
dan rohani yang tidak pernah dipikirkannya dari semula. Mungkin pada saat
seseorang menerima fitnahan yang ada dalam pikirannya adalah sakit hati,
kebencian, ingin membalas dan lain sebagainya. Hal tersebut adalah manusiawi.
Tetapi dibalik fitnahan tersebut, Tuhan sebenarnya sedang merenda sebuah
kehidupan yang lebih baik bagi kita. Dibalik sebuah fitnahan, Tuhan sedang
menaikkan taraf kehidupan kita ke posisi yang lebih tinggi. Dan di balik sebuah
fitnahan, Tuhan sedang berkarya atas kehidupan kita karena Dia turut bekerja
untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang dikasihiNya (Roma 8:28). Nah,
rencana Tuhan inilah yang harus menjadi fokus perhatian kita sehingga ketika
kita difitnah kita dapat berkata : “Haleluyah, terpujilah nama Tuhan.” Inilah
menjadi kekuatan kita bersama untuk menghadapi hari depan yang penuh dengan
harapan. Terpujilah nama Tuhan. Amin (13032013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar