Rabu, 13 Juni 2012

AKHIR SEGALA PERGUMULAN

AKHIR SEGALA PERGUMULAN

Keluaran 15:22-24 ¶  Musa menyuruh orang Israel berangkat dari Laut Teberau, lalu mereka pergi ke padang gurun Syur; tiga hari lamanya mereka berjalan di padang gurun itu dengan tidak mendapat air.  Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara.Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?"

Pernahkah saudara merasakan bagaimana menanti seorang yang telah mengadakan janji untuk bertemu di suatu tempat pada waktu tertentu tetapi belum bertemu juga sampai menunggu dua jam lamanya? Betapa dongkol, kesal, kecewa dan marah bercampur aduk di dalam hati. Belum lagi kalau si dia tidak jadi datang, wah betapa kecewanya kita. Pada waktu menunggu, ada gejolak hati yang berkecamuk, mungkin kita menjadi mengeluh karena kepanasan, mungkin bersungut-sungut karena begitu lama menunggu, dan lain sebagainya.

Kondisi seperti inilah yang seringkali melanda umat Tuhan ketika sedang mengharapkan sesuatu dari Tuhan. Kondisi seperti yang terjadi di atas belumlah berarti apa-apa karena masih bisa menetapkan waktu, saat dan tempat yang pasti.  Kalau menanti sebuah jawaban atas pergumulan hidup yang tidak tahu waktu dan tempat yang pasti, mungkin kita akan mengalami hal yang lebih berat lagi. Sama seperti orang Israel yang bersungut-sungut menantikan sebuah harapan akan tanah perjanjian yang tak kunjung kelihatan. Di tengah perjalanan mereka mengeluh tentang keadaan yang tak kunjung membaik, tidak ada makanan yang enak seperti di Mesir dan tidak ada minuman yang segera dapat diminum.

Menanti jawaban sebuah pergumulan hidup memang membutuhkan kesabaran, ketekunan dan keuletan. Saat menanti jawaban Tuhan atas semua permasalahan dan pergumulan hidup, kita seringkali menjadi apatis, kecewa, mengeluh, dan lain sebagainya karena memang kita sedang diproses. Tapi seringkali orang lupa bahwa menanti jawaban pergumulan bukanlah sebuah hal yang tidak pasti, karena setiap pergumulan pasti ada jawaban. Memang tidak enak untuk menanti, tetapi firman Tuhan sudah ingatkan kita agar jangan menjadi kecewa dan menolak Dia apabila merasa belum ada jawaban.(Matius 11:6). Kita diingatkan juga agar bisa seperti Abraham yang selalu menanti janji Tuhan dengan sabar sehingga pada akhirnya dia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya (Ibrani 6:15). Ingatlah, bahwa akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya (Pkh 7:8).  Artinya, Tuhan sudah menjanjikan bahwa pada akhirnya kita akan memperoleh sesuatu hal yang terbaik yang sesuai dengan apa yang telah dirancangkanNya bagi kita semua. Jadi, kalau Tuhan sudah sediakan sesuatu yang terbaik buat kita pada akhir penantian, mengapa kita masih suka mengeluh tentang keadaan kita pada saat ini? Renungkanlah akan hal ini agar kita bisa menanti dengan penuh kesabaran. Kasih karunia Tuhan menyertai kita semua.
Tuhan Yesus berfirman dalam Wahyu 22:13 “Akulah yang pertama dan yang terakhir; Akulah Tuhan dari Permulaan sampai Penghabisan” Amin (BIS) (13062012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar