Senin, 11 Juni 2012

MENJADI MANUSIA YANG BERPENGHARAPAN


MENJADI MANUSIA YANG BERPENGHARAPAN

Roma 5:3-4  Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

Pembentukan karakter seseorang adalah sebuah proses yang memakan waktu yang bisa lama dan bisa juga cepat namun tidak pernah berkesudahan selama hidup di dunia yang biasanya dibentuk oleh sekeliling kehidupan kita. kalau seseorang ingin memiliki karakter yang sabar, maka di sekelilingnya akan ditemui orang-orang yang membuat dia tidak sabar. Kalau seseorang menginginkan menjadi seorang peramah, maka di sekelilingnya akan ditemui orang-orang yang bisa membuat dia marah. Itu sebabnya firman Tuhan mengatakan besi menajamkan besi, manusia ditajamkan oleh sesamanya. (Amsal 27:17)

Proses pembentukan karakter seringkali dialami dengan peristiwa yang menyakitkan. Bagaimana tidak menyakitkan, siapa sih yang ingin orang lain memfitnah kita?  Siapa juga yang ingin hidupnya selalu diganggu oleh orang-orang yang bisa membuat kita marah? Kita ingin hidup tenang, tetapi orang lain mengganggu. Kita ingin hidup damai, tetapi orang lain berusaha memancing di air keruh dan berusaha membuat keonaran. Kita ingin berhasil dengan cara baik-baik, tetapi orang lain menghempas kita dengan fitnah yang keji. Kita ingin menolong seseorang dengan hati tulus, tetapi ketulusan kita dianggap sebagai perbuatan yang berusaha menghancurkannya.

Kita jangan kalah dan menyerah dengan situasi yang tidak menguntungkan seperti ini. Yang penting di sini kita harus memahami bahwa apabila kita mengalami hal-hal yang menyakitkan di dalam hidup, bukan berarti ini adalah akhir dari segalanya dan masih ada harapan.  Semua yang dialami di dalam hidup ada maksud dan tujuannya dimana salah satu diantaranya adalah sebuah proses pembentukan karakter di dalam diri kita. Ketika seseorang memfitnah kita, ingatlah bahwa hal ini adalah sebuah  ujian yang sedang dilakukan terhadap diri kita untuk meraih sebuah kesuksesan. Ketika seseorang menghempas dan berusaha menjatuhkan karir pekerjaan kita, hal ini adalah sebuah awal karir pekerjaan yang lebih baik sedang menanti kita. Ketika usaha dagang ditipu orang, ingatlah bahwa usaha yang saat ini tengah dirintis sedang diambang keberhasilan. Jatuh dan bangun adalah hal yang memang harus dialami. Namun satu hal yang pasti bahwa setiap peristiwa yang menyakitkan selalu akan berakhir dengan kegembiraan apabila kita menghadapinya bersama dengan Tuhan.  Ingatlah semua akan hal ini sehingga kita akan menjadi orang yang tekun, tahan uji dan memiliki pengharapan di dalam Tuhan. Kasih karunia Tuhan menyertai.  Tuhan Yesus berfirman dalam Wahyu 22:13 “Akulah yang pertama dan yang terakhir; Akulah Tuhan dari Permulaan sampai Penghabisan” Amin (BIS) (12062012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar