Jumat, 15 Juni 2012

SUDAHKAH KITA BIJAKSANA?


SUDAHKAH KITA BIJAKSANA?

Amsal 14:17 Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar.

Orang bijaksana, seperti apakah dia? Seringkali kita membayangkan orang bijaksana hanya seperti seorang presiden yang bijaksana di dalam membuat setiap kebijakan yang pro rakyat. Atau kita membayangkan seorang hakim yang adil di dalam membuat keputusan. Mungkin kita mengatakan bahwa kita adalah orang yang bijaksana karena memiliki pendidikan yang tinggi dengan titel yang banyak. Ada orang yang berkata bahwa orang bijak adalah apabila telah memiliki lebih dari satu istri dan lain sebagainya.

Firman Tuhan mengatakan bahwa Celakalah mereka yang memandang dirinya bijaksana, yang menganggap dirinya pintar! (Yes 5:21). Firman ini ditujukan kepada orang yang mengatakan dirinya adalah seorang bijaksana, tetapi dia tidak dapat mengekang diri sehingga dia akan menjadi manusia celaka. Kalau seorang yang bijaksana, maka dia akan tahu mana yang benar dan mana yang salah. Segala tindakannya adalah sesuai dengan firman Tuhan. Di dalam Matius 7:24 dikatakan : "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

Kalau kita mengaku orang bijaksana tetapi masih suka marah apalagi sampai main pukul, kita adalah orang munafik karena kita telah mengabaikan firman Tuhan yang berkata harus bersabar. Mungkin di dalam rumah tangga kita suka memukul istri, tidak hormat kepada suami, kasar sama anak, suka marah, dan tidak menghargai dan mengasihi keluarga, maka kita bukanlah orang bijaksana. Kalau kita suka menyakiti diri sendiri dengan obat-obatan terlarang, suka merokok, suka main perempuan, dan lain sebagainya, kita juga bukanlah orang bijaksana. Mungkin kita masih suka ugal-ugalan di dalam berkendaraan, tidak tertib di dalam berlalu lintas dan menganggap bahwa kita adalah raja jalanan, juga kita bukanlah orang bijaksana, dan lain sebagainya.  Itu sebabnya mereka dikatakan sebagai orang yang celaka dan bodoh. Agar kita tidak menjadi orang yang celaka, mari kita mengamalkan firman Tuhan dan bertindak bijaksana. Minta kepada Tuhan agar Dia mau memberi hati yang bijaksana kepada kita.(Mazmur 90:12). Hari lepas hari, Tuhan akan semakin membentuk kita untuk memiliki hati yang bijaksana, lembut, sabar, mengasihi sesama dan tidak suka marah. Sekarang tanyakanlah pada diri kita sendiri : “Sudahkah kita bijaksana?” Kasih karunia Tuhan menyertai.   

Tuhan Yesus berfirman dalam Wahyu 22:13 “Akulah yang pertama dan yang terakhir; Akulah Tuhan dari Permulaan sampai Penghabisan” Amin (BIS) (15062012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar