Selasa, 19 Juni 2012

MANUSIA VS BINATANG


MANUSIA VS BINATANG

Efesus 2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Seringkali kalau seseorang marah terhadap orang lain, tidak sungkan-sungkan mengeluarkan kata-kata hujatan yang berkisar dengan nama-nama di kebun binatang.  Kalau ditelusuri alasan orang tersebut mengeluarkan kata-kata di sekitar nama binatang pasti ada penyebabnya. Mungkin dia beranggapan bahwa orang yang telah melukai hatinya telah berbuat seperti binatang, atau mungkin kelakuan orang tersebut begitu rendahnya seperti binatang yang terlihat sangat jorok, tidak manusiawi dan lain sebagainya.

Kalau orang sudah mengeluarkan kata : “binatang kau”, “Babi kau”, “anjing kau, atau mungkin istilah “kumpul kebo” dan lain sebagainya berarti ada anggapan orang bahwa sebuah perbuatan sudah menyamai atau melebihi daripada binatang. Ini artinya bahwa perbuatannya tidak lagi dihargai sebagai perbuatan manusia tapi sama atau bahkan melebihi seekor binatang. Mengapa? karena tidak pernah diceritakan seekor binatang diciptakan untuk melakukan perbuatan baik. Binatang tidak memiliki akal seperti manusia dan tidak memiliki kasih.

Lainnya halnya manusia. Manusia diciptakan dari sebuah tujuan yang baik yaitu melakukan pekerjaan baik  dan Dia mau kita hidup di dalamNya. Artinya, kita ada di dunia ini dengan maksud dan rencana Tuhan agar kita melakukan perbuatan baik yang sesuai dengan kehendakNya. Bahkan dikatakan oleh firman Tuhan bahwa kita diciptakan menurut gambarNya  (Kejadian 1:27) sehingga dengan demikian kita adalah mahluk yang sungguh luar biasa, yang berakal budi, memiliki pengetahuan yang baik dan benar, mengetahui mana kehendak Bapa dan mana yang tidak dan lain sebagainya . Manusia adalah mahluk yang berpikir, berakhlak dan memiliki budi pekerti serta memiliki kasih. Nah, apabila kita memang diciptakan dengan maksud dan tujuan yang mulia yaitu melakukan pekerjaan yang baik, maka sudah sepantasnyalah kita memperhatikan hal itu agar jangan sampai orang lain menyamakan kita dengan binatang. Sungguh tidak menyenangkan kalau kita disamakan dengan seekor binatang. Betapa sedihnya Tuhan ketika mendengar hasil karyanya yang serupa dengan gambarNya dianggap sampah dan dianggap tidak berharga sama sekali karena telah melakukan perbuatan yang sama dengan binatang. Renungkanlah akan hal ini sehingga kita bisa mengambil sikap untuk selalu melakukan pekerjaan dan perbuatan yang baik yang menyenangkan hati Tuhan. Kasih karunia Tuhan menyertai.    
Tuhan Yesus berfirman dalam Wahyu 22:13 “Akulah yang pertama dan yang terakhir; Akulah Tuhan dari Permulaan sampai Penghabisan” Amin (BIS) (20062012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar