BERKATA DENGAN BIJAK
Matius 15:18
Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang
menajiskan orang.
Pemberitaan media massa tentang tokoh atau orang terkenal
salah bicara saat ini sedang hangat dibicarakan. Katakanlah seorang pengacara
muda yang mengatakan salah bicara dan tidak tahu mengenai apa yang
dibicarakannya tentang seseorang di media massa. Ada juga calon hakim agung
yang mengatakan salah bicara karena tidak sengaja mengucapkan sesuatu yang tak sesuai
dengan norma agama dan hati nurani. Lantas bagaimana? Pelajaran apa yang dapat
kita petik dari kejadian ini? Apakah kita ikut mencibir atau ikut menghujat
mereka?
Dari kejadian ini kita dapat belajar untuk lebih arif dan
bijaksana dengan kembali merenungkan apa
yang telah dikatakan oleh Yesus kepada para murid : "Dengar dan camkanlah:
bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar
dari mulut, itulah yang menajiskan orang." (Matius 15:11). Artinya, setiap
perkataan yang keluar dari mulut kita, itulah yang dapat menajiskan banyak
orang, menyakiti banyak orang atau sebaliknya memberkati banyak orang.
Itu sebabnya Yakobus mengingatkan kita di dalam Yakobus
1:19 untuk lambat berkata-kata dan untuk dapat mengekang lidah kita (Yakobus
1:26). Artinya pikirkanlah terlebih dahulu apa yang akan dikatakan. Jangan sampai kita salah mengatakan sesuatu
yang dapat membuat orang lain sakit hati. Jangan sampai kita menghujat orang
lain yang membuatnya terhina. Jangan sampai kita mengeluarkan kata-kata yang
bernada amarah yang membuat orang lain menjadi tidak simpati kepada kita.
Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula
engkau akan dihukum. (Matius 12:37). Oleh karena itu, sebagai umat Tuhan mari
kita menyampaikan segala sesuatu kepada orang lain dengan arif dan bijaksana
dengan mengenakan kasih Kristus sehingga kita terhindar dari hukuman yang
sangat tidak mengenakkan. Kasih karunia Tuhan menyertai kita. Amin. (16012013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar