Senin, 14 Januari 2013

MENGUCAP SYUKUR


MENGUCAP SYUKUR

Kol 4:2 Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur.

Rasa ketidakadilan di dalam menerima berkat seringkali menghinggapi umat Tuhan. Kita seringkali berangggapan Tuhan memperlakukan kita tidak adil dan pilih kasih. Mengapa orang lain yang memiliki penyakit yang parah bisa memperoleh mujizat Tuhan dan sembuh? Mengapa kita yang dekat dengan Tuhan tidak mengalami hal yang sama? Mengapa tetangga yang tidak pernah beribadah dan tidak pernah ke gereja kelihatan sangat diberkati dengan karir yang baik dan kekayaan melimpah? Mengapa kita tidak? Kita selalu membandingkan apa yang kita terima dengan apa yang diterima teman, saudara atau tetangga.

Memiliki rasa ketidakadilan di dalam menerima berkat Tuhan akan membuat hidup kita tidak memiliki ucapan syukur. Sama seperti orang Israel ketika keluar dari tanah Mesir dan berada di padang gurun yang tidak pernah memiliki rasa ucapan syukur. Yang ada keluar dari mulut bibir mereka hanyalah persungutan, keluh kesah, dan umpatan kepada Tuhan seakan-akan mereka tidak pernah menerima berkat Tuhan. Padahal kalau dihitung-hitung, begitu banyak berkat Tuhan mereka terima. Ini membuat mereka menjadi tidak lagi awas, tidak lagi berjaga-jaga dan akhir banyak yang mati di padang gurun (1 Korintus 10:5).

Kita harus segera menyadari keadaan yang seperti ini dan jangan sampai kita menjadi orang yang tidak tahu bersyukur. Lihatlah tindakan yang diambil oleh pemazmur Asaf ketika dia cemburu dan merasakan ketidakadilan Tuhan. Dia segera menyadari bahwa apa yang diperbuat Tuhan kepada orang fasik bukanlah seperti yang ada di dalam benaknya. Dia melihat bahwa orang fasik di dalam kemewahannya akan menuju kebinasaan. (Mazmur 73:19) Itu sebabnya ketika dia menyadari hal ini, dia bisa mengatakan bahwa sesungguhnya Tuhan itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya (Mazmur 73:1). Tuhan itu bukan tidak adil. Hanya pikiran kita sajalah yang pada saat memiliki rasa cemburu mengatakan bahwa Tuhan tidak adil. Tuhan tahu apa yang dibutuhkan umatNya dan percayalah bahwa ada saatnya kita akan memperoleh yang dijanjikanNya. Yang perlu dilakukan setiap saat adalah mengucap syukur dalam segala keadaan sehingga rasa ketidakadilan itu bisa dikalahkan.  Renungkanlah hal ini. Kasih karunia Tuhan menyertai kita semua. Amin (11012013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar