Minggu, 20 Januari 2013

DASAR RUMAH TANGGA


DASAR RUMAH TANGGA

Mat 19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

Pagi-pagi sepasang suami istri sudah bertengkar. Pulang kerja pada malam hari juga bertengkar.  Sepanjang hari kalau bertemu pasti berrtengkar. Tidak ada rasa damai di dalam kehidupan sebuah rumah tangga, yang ada hanya pertengkaran dan pertengkaran. Lantas bagaimana? Apakah ini sebuah tanda adanya ketidakcocokan dalam sebuah rumah tangga? Apakah ini awal dari sebuah perceraian setelah sekian puluh tahun mengarungi rumah tangga?

Terlalu naif bila kita mengatakan tidak ada lagi kecocokan dan lantas bercerai. Tidak pada tempatnya kalau kita mengatakan pasangan kitalah yang egois, pasangan kitalah yang memulai, pasangan kitalah yang mencari gara-gara, dan lain sebagainya. Kita masing-masing harus introspeksi dan harus menyadari keadaan diri sendiri. Jangan sampai kita mengambil keputusan yang salah sehingga kita mengatakan harus memilih untuk bercerai.

Di dalam kekristenan, bercerai bukanlah pilihan. Tuhan tidak pernah memberikan pilihan kepada umatNya untuk bercerai atau tetap bersatu. Dengan alasan apapun perceraian tidak diperbolehkan. Kalau sepasang suami istri mengatakan tidak lagi cocok, maka hal ini adalah sebuah kebohongan karena sejak semula pria dan wanita bukanlah dipersatukan di dalam kecocokan. Yang satu wanita pasti berbeda dengan pria. Kalau sama berarti pasangan sejenis dan hal ini dilarang. Kalau firman Tuhan dilaksanakan, maka perceraian tidak akan terjadi. Kalau Istri tunduk dan hormat kepada suami dan suami mengasihi istri seperti dirinya sendiri, maka semua akan berjalan harmonis dan pertengkaran akan dapat dihindari (Efesus 5:22-33). Kasih Kristus harus kita jadikan sebagai dasar hidup sebuah rumah tangga. Kita sebagai pasangan suami istri haruslah dapat melihat, sudahkah kita sebagai suami mengasihi istri seperti diri sendiri dan bagi istri, sudahkah istri tunduk dan hormat kepada suami sebagai kepala rumah tangga? Lakukanlah firman Tuhan ini dan lihatlah hasilnya bagi rumah tangga kita karena semua akan dipulihkan. Kasih karunia Tuhan menyertai kita semua. Amin. (21012012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar