Jumat, 11 Mei 2012

BAYANGAN MASA LALU


BAYANGAN MASA LALU

Filipi 3:13-14  Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Kembali ke masa lalu? Mana bisa. Tidak ada seorangpun yang dapat kembali ke masa lalu. Mungkin ada orang yang berangan-angan bisa kembali ke masa lalu dengan maksud memperbaiki masa lalu untuk memperoleh kesempatan di masa lalu dengan harapan saat ini bisa lebih baik. Artinya, kesempatan yang telah hilang di masa lalu ingin kita raih lagi dengan kembali ke masa lalu. Tapi semuanya hanya bisa berangan-angan karena kenyataannya kita semua telah hidup di masa sekarang. Hari-hari kita telah berlalu begitu saja dan masa tua telah menanti dengan sejuta penyesalan yang tiada tergantikan.

Sisa hidup di dunia tinggal sebentar lagi karena masa muda telah berlalu dengan percuma. Memang kita tidak pernah tahu  bilamana saat ajal akan menjemput kita. Tetapi semakin tua seseorang bukannya semakin bijaksana di dalam menghadapi hari-hari hidupnya. Penyesalan tinggal penyesalan, tetapi tidak pernah mau berubah untuk menghadapi masa depan. Bayangan masa lalu masih tetap terngiang di dalam telinga yang membuat kita tidak pernah bisa berubah. Kita lebih suka mengenang masa lalu daripada mempersiapkan masa depan. Masa lalu dikenang tetapi masa depan diabaikan.

Itu sebabnya Musa ketika berdoa kepada Tuhan, dia meminta demikian: “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana”. (Mzm 90:12). Doa ini dia panjatkan dengan harapan agar dia tidak dibayang-bayangi masa lalu. Musa meminta kepada Tuhan agar di dalam sisa hidupnya dia tetap dapat berjalan bersama dengan Tuhan. Di sisa hidupnya, dia berharap dapat menggunakan waktu dengan bijaksana sehingga waktu yang terbuang percuma di masa lalu tidak terulang kembali.  Bagaimana dengan kita? Apakah kita masih suka menyesali masa lalu? Apakah bayangan masa lalu masih melekat dalam kehidupan kita? Camkanlah, bahwa apabila masa lalu masih membayangi kehidupan kita, maka kita tidak akan dapat melangkah dengan baik ke masa depan. Kenapa? Karena bayangan masa lalu akan menutupi langkah-langkah kaki kita yang dapat menyebabkan kita tidak dapat melihat ke masa depan dengan lebih baik. Agar masa depan dapat diraih, jangan pernah menyesali masa lalu. Mari kita melihat masa depan dengan melupakan masa lalu seperti yang dilakukan oleh Paulus. Yang lama dimana kita sudah menghabiskan waktu dengan percuma dan mengabaikan Kristus sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang karena saat ini kita adalah miliki Kristus dan akan dibawa berjalan melangkah bersama dengan Kristus. Tegakkan hatimu dan siaplah melangkah ke depan bersama dengan Kristus serta lupakan bayangan masa lalu. Terpujilah nama Tuhan. Amin (11052012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar