BUKAN DENGAN KEKUATANKU
Markus 7:6 Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat
Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini
memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Ada sebuah lagu rohani yang memiliki lirik demikian :”Bukan
dengan kekuatanku, kudapat jalani hidupku.
Tanpa Tuhan di sampingku, kutak mampu sendiri, dst.” Sebuah lagu yang sangat memotivasi hidup agar
bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Lagu ini mungkin seringkali kita lantunkan dengan
demikian manisnya dan dengan suara yang merdu. Tapi apakah lagu ini juga
merupakan ekspresi iman kita yang memang sangat tergantung kepada Tuhan?
Seringkali apa yang kita nyatakan melalui mulut, tidak
selaras dengan hati dan perbuatan yang dilakukan. Kita mengatakan bahwa tanpa Tuhan
di samping kita, kita tidak dapat melakukan apa-apa. Tetapi seringkali yang
terjadi malah bukan Tuhan yang diandalkan. Tuhan seringkali sebagai ban serep
yang dipakai apabila kita sudah menemui jalan buntu. Ketika menghadapi masalah, yang pertama sekali
dilihat dan dipikirkan adalah kemampuan otak, kemampuan keuangan, kecanggihan
peralatan, dan lain sebagainya. Kita tidak berpikiran bahwa Tuhan sanggup
melakukan segala perkara. Baru setelah segala kemampuan kita baik uang,
kepintaran, kecanggihan teknologi, dokter yang hebat, dan lain sebagainya tidak
mampu mengatasinya, kita datang kepada Tuhan. Oh, alangkah sedihnya hati Tuhan menemukan
diriNya dijadikan sebagai ban serep.
Memang benar bahwa bukan dengan kekuatan yang dimiliki,
kita dapat berjalan. Memang benar bahwa tanpa Tuhan disamping kita, kita tidak
mampu berbuat apa-apa. Apa yang dimiliki adalah merupakan sarana kedua yang
digunakan setelah Tuhan diutamakan. Pada prinsipnya, Tuhan merupakan yang utama
di dalam hidup kita. Hati, perasaan dan pikiran yang dimiliki, kita arahkan
kepada Tuhan dan selanjutnya biarkan Tuhan yang bekerja untuk mengatasi dan
memberikan jalan keluar bagi permasalahan kita. Ini yang dinamakan bahwa Tuhan
turut bekerja di dalam setiap permasalahan kita untuk mendatangkan kebaikan
bagi orang yang mengasihi Dia. (Roma 8:28). Kalau kita mengandalkan diri
sendiri,Tuhan akan berdiam diri dan hasilnya akan menjadi biasa-biasa saja
bahkan cenderung menyedihkan. Sebaliknya, kalau kita mengandalkan Tuhan, maka
Dia akan bertindak dan hasilnya akan menjadi luar biasa. Oleh karena itu, mari
kita katakan bahwa semua yang terjadi bukan karena kekuatan kita, tetapi karena
kekuatan Tuhan dan kita tidak dapat berjalan sendiri tanpa Tuhan ada di samping
kita. Imani dan lakukan dengan perbuatan kita. Kasih karunia Tuhan menyertai
kita semua.
Tuhan Yesus berfirman dalam Wahyu 22:13
“Akulah yang pertama dan yang terakhir; Akulah Tuhan dari Permulaan sampai
Penghabisan” Amin (BIS) (10082012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar