Kamis, 30 Agustus 2012

MEMILIH SEBUAH CINTA

MEMILIH SEBUAH CINTA

Pengkhotbah 5:10, Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia.

Bryan May, seorang pentolan grup musik Queen, pernah menyanyikan sebuah lagu yang berjudul : “Too Much Love Will Kill You”, yang mengisahkan tentang kisah perjalanan hidup seorang temannya bernama Freddy Mercury yang mati karena salah mengartikan arti sebuah cinta. Setelah mengalami penyakit yang mematikan yaitu AIDS, baru dia menyadari betapa dia seperti sampah dan dia merasa sendirian. Dia merasa tidak ada orang yang pernah memberitahukan dia tentang sebuah kebenaran karena telah salah dalam mengartikan sebuah cinta. Dia telah mengumbar cinta kepada dunia yang fana yang berakibat kepada kesia-siaan.

Cinta yang berlebihan dan salah kepada sesuatu yang fana  bisa membuat sebuah kesia-siaan. Seorang pria lajang yang mencintai seorang wanita secara berlebihan bisa berakibat buruk kepada keduanya karena biasanya didasari sebuah nafsu untuk memiliki. Ibarat sebuah kata pepatah, “Habis manis sepah dibuang”, demikianlah juga seorang pria yang ketika mendapatkan apa yang diinginkan dari seorang wanita akan berusaha membuang wanita itu dari kehidupannya karena cinta telah berubah menjadi benci. Itulah juga yang dialami oleh Amnon ketika cintanya telah tersalurkan kepada Tamar, semuanya berubah dimana dia jadi memiliki kebencian yang mendalam kepada Tamar. (1 Samuel 13:15).

Pahamilah bahwa mencintai dunia ini adalah kesia-siaan. Pengkhotbah mengatakan bahwa mencintai uang tidak akan pernah puas. Paulus mengatakan bahwa  akar segala kejahatan adalah cinta uang (1Tim 6:10). Yudas Iskariot menghianati Yesus karena sejumlah uang. Salomo jatuh karena mencintai banyak wanita asing (1 Raja 1:11). Yesus mengatakan bahwa barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya (Yoh 12:25). Mencintai dunia ini dan isinya berarti tidak berkenan kepada Tuhan.  Agar kita beroleh hidup, baik pada masa kini di dunia ini maupun pada masa yang akan datang di kehidupan kekal, maka kita harus mencintai Tuhan. Kita mencintai Tuhan bukan karena inisiatif kita, tetapi karena Dialah yang pertama mencintai kita. Dia begitu mengasihi milik kepunyaanNya sehingga rela datang ke dunia ini untuk menyelamatkan manusia dari kebinasaan dan memberinya hidup kekal (Yohanes 3:16).  Bilamana kita mencintai Tuhan dan mengasihi Tuhan dengan segenap hati, maka  kehidupan kekal akan menjadi milik kita. Sebaliknya, mencintai dunia dan isinya akan membawa kepada kesia-siaan. Sekarang pertanyaan ditujukan kepada kita semua, mana yang kita pilih, mencintai Tuhan dan memiliki hidup yang kekal atau mencintai dunia ini dan isinya namun hidup binasa? Pilihan ada di tangan kita. Kasih karunia Tuhan menyertai kita semua.

Tuhan Yesus berfirman dalam Wahyu 22:13 “Akulah yang pertama dan yang terakhir; Akulah Tuhan dari Permulaan sampai Penghabisan” Amin (BIS) (31082012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar