Kamis, 02 Agustus 2012

MAJU TERUS DAN JANGAN MENOLEH KE BELAKANG


MAJU TERUS DAN JANGAN MENOLEH KE BELAKANG

Filipi 3:13-14  Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,  dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Kita berada di dunia ini adalah titipan Tuhan yang nantinya pada suatu saat akan kembali kepada yang Empunya yaitu Tuhan. Ketika seorang bayi lahir dia akan menangis karena tahu bahwa betapa sakitnya hidup di dunia ini. Walaupun masih bayi, tetapi secara naluriah dan rohani  dia tahu bahwa hidup di dunia adalah sebuah perjuangan. Selama hidup di dunia dia harus berjuang melawan semua hal yang bisa membawa dia kepada kehidupan yang tidak baik  di masa yang akan datang. Mulai dari kelahiran sampai dengan kematian semua adalah perjuangan.

Agar perjuangan hidup dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan sebuah kepekaan dan kekuatan. Peka terhadap yang baik dan yang jahat, kuat di dalam menghadapi masalah. Selama berjuang di dalam dunia, kita akan menemukan serangkaian masalah yang silih berganti mulai dari yang kecil sampai yang sangat menyesakkan. Masalah yang dihadapi seringkali membuat kita goyah dan ragu untuk terus melangkah maju ke depan, seringkali membuat langkah kita terhenti atau seringkali membuat langkah kita menyimpang ke kiri dan ke kanan.

Kalau kita sudah mengetahui bahwa hidup adalah sebuah perjuangan, maka kita akan mengerti untuk menetapkan strategi apa yang harus dilakukan. Tidak susah menetapkan sebuah strategi untuk menghadapi masalah. Yang diperlukan hanyalah mengandalkan Tuhan dan bukan kekuatan sendiri. Kita harus tetap maju dan jangan pernah menoleh ke belakang lagi. Janganlah kiranya kita seperti istri Lot yang menoleh ke belakang sehingga musnah menjadi tiang garam (Kejadian 19:26). Kalau kita yang sudah mengenal Kristus yang maha pengampun, maka kita juga harus mengampuni dan jangan pernah menoleh lagi ke belakang untuk mengingat kepahitan yang pernah dialami.  Akar pahit yang ada di dalam diri kita harus dicabut dan jangan tumbuh di dalam diri kita yang dapat menimbulkan pertengkaran, perselisihan dan lain sebagainya (Ibrani 12:15). Masalah yang ada dalam hidup jangan dijadikan alasan untuk menjauh dari Tuhan. Masalah yang ada jangan dibuat menjadi sebuah alasan untuk menghujat Tuhan. Tetapi dalam semuanya itu, tetaplah maju bersama dengan Dia dan tetap arahkan pandangan kepada apa yang ada di depan kita  dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Tuhan Kristus Yesus. Kasih karunia Tuhan menyertai kita semua.

Tuhan Yesus berfirman dalam Wahyu 22:13 “Akulah yang pertama dan yang terakhir; Akulah Tuhan dari Permulaan sampai Penghabisan” Amin (BIS) (03082012)
 .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar