MAJU TERUS DAN JANGAN
MENOLEH KE BELAKANG
Filipi 3:13-14 Saudara-saudara, aku sendiri tidak
menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku
melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di
hadapanku, dan berlari-lari kepada
tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam
Kristus Yesus.
Kita berada di dunia ini adalah titipan Tuhan yang nantinya pada suatu saat
akan kembali kepada yang Empunya yaitu Tuhan. Ketika seorang bayi lahir dia
akan menangis karena tahu bahwa betapa sakitnya hidup di dunia ini. Walaupun
masih bayi, tetapi secara naluriah dan rohani dia tahu bahwa hidup di dunia adalah sebuah perjuangan.
Selama hidup di dunia dia harus berjuang melawan semua hal yang bisa membawa
dia kepada kehidupan yang tidak baik di
masa yang akan datang. Mulai dari kelahiran sampai dengan kematian semua adalah
perjuangan.
Agar perjuangan hidup dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan sebuah
kepekaan dan kekuatan. Peka terhadap yang baik dan yang jahat, kuat di dalam
menghadapi masalah. Selama berjuang di dalam dunia, kita akan menemukan
serangkaian masalah yang silih berganti mulai dari yang kecil sampai yang
sangat menyesakkan. Masalah yang dihadapi seringkali membuat kita goyah dan
ragu untuk terus melangkah maju ke depan, seringkali membuat langkah kita
terhenti atau seringkali membuat langkah kita menyimpang ke kiri dan ke kanan.
Kalau kita sudah mengetahui bahwa hidup adalah sebuah
perjuangan, maka kita akan mengerti untuk menetapkan strategi apa yang harus
dilakukan. Tidak susah menetapkan sebuah strategi untuk menghadapi masalah.
Yang diperlukan hanyalah mengandalkan Tuhan dan bukan kekuatan sendiri. Kita
harus tetap maju dan jangan pernah menoleh ke belakang lagi. Janganlah kiranya
kita seperti istri Lot yang menoleh ke belakang sehingga musnah menjadi tiang
garam (Kejadian 19:26). Kalau kita yang sudah mengenal Kristus yang maha
pengampun, maka kita juga harus mengampuni dan jangan pernah menoleh lagi ke
belakang untuk mengingat kepahitan yang pernah dialami. Akar pahit yang ada di dalam diri kita harus
dicabut dan jangan tumbuh di dalam diri kita yang dapat menimbulkan
pertengkaran, perselisihan dan lain sebagainya (Ibrani 12:15). Masalah yang ada
dalam hidup jangan dijadikan alasan untuk menjauh dari Tuhan. Masalah yang ada
jangan dibuat menjadi sebuah alasan untuk menghujat Tuhan. Tetapi dalam
semuanya itu, tetaplah maju bersama dengan Dia dan tetap arahkan pandangan
kepada apa yang ada di depan kita dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh
hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Tuhan Kristus Yesus. Kasih karunia Tuhan menyertai
kita semua.
Tuhan Yesus berfirman dalam Wahyu 22:13
“Akulah yang pertama dan yang terakhir; Akulah Tuhan dari Permulaan sampai
Penghabisan” Amin (BIS) (03082012)
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar