Kamis, 21 Februari 2013

AKU LAGI, AKU LAGI


AKU LAGI, AKU LAGI

Roma 5:3-4 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

“Aku lagi, aku lagi. Tiap hari aku yang ketibaan sial terus.”. “Masak sih masalah terus yang kualami, nggak pernah selesai!” Inilah ungkapan hati kita yang sering kita lontarkan karena dongkol, kesal dan kecewa. Kita menganggap bahwa hanya kita sajalah yang mengalami masalah itu. Kita menganggap bahwa kita sajalah yang mengalami beban penderitaan yang begitu hebat. Kita melihat orang lain kelihatannya tidak memiliki masalah yang berarti.

Masalah yang membuat kita menderita seringkali kita anggap sebagai penghalang dari pencapaian cita-cita. Melihat sebuah masalah membuat kita seakan melihat sebuah dinding penghalang yang begitu tinggi yang sulit untuk dilewati. Melihat sebuah masalah seakan kita melihat sebuah gunung batu yang sangat sulit untuk dipindahkan.  Hal itu membuat kita mengatakan, “tidak bisa”, “tidak mungkin”, dan lain sebagainya. Bahkan pada saatnya kita akan mengatakan kepada teman, sahabat, keluarga bahkan kepada Tuhan : “Aku lagi, aku lagi”.

Kita seperti anak-anak ketika menghadapi sebuah masalah. Seorang anak di dalam sebuah rumah tangga akan menganggap bahwa pekerjaan yang dibebankan kepadanya adalah sebuah tugas yang berat. Ketika anak itu disuruh lagi untuk melakukan pekerjaan tersebut dia akan mengatakan : “Aku lagi, aku lagi, kenapa tidak yang lain saja yang disuruh”.  Dia tidak pernah menganggap bahwa tugas yang dilakukan adalah untuk mempertajam keterampilan yang dimiliki di dalam menyelesaikan pekerjaan. Demikian juga dengan kita, masalah yang kitahadapi adalah untuk membuat kita semakin matang di dalam memecahkan setiap persoalan. Jadi kalau ada masalah yang menghadang di dalam melakukan rutinitas kehidupan, jangan kita menghindar daripadanya. Tetapi hadapilah itu dengan tenang, tidak mengeluh, dan kerjakan semua bagian kita dengan kekuatan dan kemampuan yang dimiliki. Kita harus bersyukur karena hal itu adalah sebuah proses yang akan membuat kita semakin mengerti keadaan hidup ini. Kita harus bangga karena kita punya Tuhan yang mau memproses dan membuat kita semakin tangguh.  Selebihnya kita serahkan kepada  Tuhan untuk mengambil bagianNya dalam memberikan jalan keluar. Yakinlah bahwa semuanya akan bisa kita lalui dengan baik sehingga kita semakin matang dan semakin memiliki pengharapan di dalam menghadapi kehidupan ini. Kasih karunia Tuhanmenyertai kita semua. Amin.  (22022013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar