AKU LAGI, AKU LAGI
Roma 5:3-4 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah
juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu
menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan
pengharapan.
“Aku lagi, aku lagi. Tiap hari aku yang ketibaan sial
terus.”. “Masak sih masalah terus yang kualami, nggak pernah selesai!” Inilah
ungkapan hati kita yang sering kita lontarkan karena dongkol, kesal dan kecewa.
Kita menganggap bahwa hanya kita sajalah yang mengalami masalah itu. Kita
menganggap bahwa kita sajalah yang mengalami beban penderitaan yang begitu
hebat. Kita melihat orang lain kelihatannya tidak memiliki masalah yang
berarti.
Masalah yang membuat kita menderita seringkali kita
anggap sebagai penghalang dari pencapaian cita-cita. Melihat sebuah masalah
membuat kita seakan melihat sebuah dinding penghalang yang begitu tinggi yang
sulit untuk dilewati. Melihat sebuah masalah seakan kita melihat sebuah gunung
batu yang sangat sulit untuk dipindahkan.
Hal itu membuat kita mengatakan, “tidak bisa”, “tidak mungkin”, dan lain
sebagainya. Bahkan pada saatnya kita akan mengatakan kepada teman, sahabat,
keluarga bahkan kepada Tuhan : “Aku lagi, aku lagi”.
Kita seperti anak-anak ketika menghadapi sebuah masalah.
Seorang anak di dalam sebuah rumah tangga akan menganggap bahwa pekerjaan yang
dibebankan kepadanya adalah sebuah tugas yang berat. Ketika anak itu disuruh
lagi untuk melakukan pekerjaan tersebut dia akan mengatakan : “Aku lagi, aku
lagi, kenapa tidak yang lain saja yang disuruh”. Dia tidak pernah menganggap bahwa tugas yang
dilakukan adalah untuk mempertajam keterampilan yang dimiliki di dalam
menyelesaikan pekerjaan. Demikian juga dengan kita, masalah yang kitahadapi
adalah untuk membuat kita semakin matang di dalam memecahkan setiap persoalan.
Jadi kalau ada masalah yang menghadang di dalam melakukan rutinitas kehidupan,
jangan kita menghindar daripadanya. Tetapi hadapilah itu dengan tenang, tidak
mengeluh, dan kerjakan semua bagian kita dengan kekuatan dan kemampuan yang
dimiliki. Kita harus bersyukur karena hal itu adalah sebuah proses yang akan
membuat kita semakin mengerti keadaan hidup ini. Kita harus bangga karena kita
punya Tuhan yang mau memproses dan membuat kita semakin tangguh. Selebihnya kita serahkan kepada Tuhan untuk mengambil bagianNya dalam memberikan
jalan keluar. Yakinlah bahwa semuanya akan bisa kita lalui dengan baik sehingga
kita semakin matang dan semakin memiliki pengharapan di dalam menghadapi kehidupan
ini. Kasih karunia Tuhanmenyertai kita semua. Amin. (22022013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar