Rabu, 09 November 2011

YESUS SEBAGAI TELADAN


Filipi 2:5-8,  Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,   yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,   melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.   Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Siapakah teladan dalam kehidupan kita? Mungkin kita berkata bahwa teladan yang perlu dicontoh adalah seorang politikus yang saat ini menjadi seorang presiden. Namun ketika kita tahu bahwa presiden banyak melakukan kebohongan publik dengan memperkaya diri sendiri, kita balik berkata bahwa teladan yang patut dicontoh adalah seorang nabi yang besar dan terkenal. Namun ketika kita tahu bahwa nabi tersebut juga melakukan perbuatan dosa, kita lantas berkata bahwa teladan yang patut dicontoh adalah orangtua yaitu bapak kita. Tapi bapak kita juga adalah manusia yang tidak luput dari dosa. Jadi siapakah teladan kita sesungguhnya yang patut kita tiru?

Yang dapat direkomendasikan sebagai teladan sesungguhnya adalah Yesus Kristus. Dia memang manusia seratus persen, namun Dia juga adalah Tuhan seratus persen. Sebagai manusia, Yesus tidak pernah berbuat dosa dan tidak pernah melakukan kesalahan sehingga patut diteladani. Dia tidak pernah kalah terhadap tipuan Iblis dalam sebuah pencobaan di padang gurun. Inilah teladan kita sesungguhnya.

Meneladani seorang tokoh yang terkenal dan kharismatik memang baik, tetapi seringkali membuat kita kecewa karena ternyata ada begitu banyak dosa yang telah dilakukannya. Firman Tuhan mengajak kita agar meneladani Yesus Kristus di dalam kehidupan sehari-hari dengan menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus. Kita meneladani Yesus Kristus karena Dia tidak menyayangkan keberadaanNya sebagai Tuhan sebagai hal yang harus dipertahankan. Demi  menyelamatkan umat manusia, Dia rela menjadi manusia dan meninggalkan kenikmatan, meninggalkan kesenangan, meninggalkan sorga dan rela mati di kayu salib. Yesus mau merendahkan diri dan rela menjadi miskin agar kita menjadi kaya dalam anugerah. Dia tidak berbuat dosa dan tidak ada dusta di dalam diriNya. Dia setia dan murah hatiNya.  Ada begitu banyak teladan yang diberikan Yesus kepada kita dan apabila kita mengikutiNya serta menjadikanNya seorang teladan, kita tidak akan pernah kecewa. Mari menjadikanYesus sebagai teladan di dalam hidup kita dan percayalah kita tidak akan pernah kecewa dibuatNya karena Dia adalah setia dan adil. Terpujilah nama Tuhan. Amin (10112011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar