Selasa, 03 April 2012

MENGALAH UNTUK MENANG


Roma 8:31 ¶  Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?

Apakah saudara pernah mengalami dimana hak-hak saudara dirampas oleh orang lain? Apakah saudara pernah marah karena ditipu orang lain sehingga saudara berusaha untuk membalas dengan cara saudara sendiri? Apakah hak saudara sebagai pegawai tidak diberikan secara penuh dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal sehingga berusaha untuk menghajar atasan kita? Ada begitu banyak hal yang membuat kita menjadi marah, kecewa, sakit hati bahkan menjadi dendam dikarenakan hak yang seharusnya diterima tidak diterima.

Secara emosional mungkin kita berkata : “aku akan balas”, “akan kuhajar dia”, “aku akan tuntut dia”, dan lain sebagainya.  Namun apakah dengan tindakan yang membabi buta dan membalas sakit hati dengan cara menghajar pelaku, dengan menuntut orang yang merampas hak-hak kita, dengan merusak milik orang lain dan lain sebagainya akan membawa damai dan suka cita bagi kita? Mungkin kita merasa puas dengan terbalaskan sakit hati kita, mungkin kita merasa menang, mungkin kita mendapatkan kembali milik yang sudah dirampas, tetapi apakah orang lain akan menjadi tinggal diam dan merasa tenang?

Saudara, menjadi pengikut Kristus memang tidak gampang karena kita menjadi seperti orang bodoh yang tidak boleh melakukan tindakan yang dapat membuat orang lain sakit hati. Sudah tahu haknya dirampas, tetapi masih mau merelakan dengan hati yang tulus. Sudah tahu disakiti, tetapi masih mau mengampuni, dan lain sebagainya. Firman Tuhan mengajarkan kepada umatNya bahwa apabila kita menjadi marah, janganlah kita berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarah itu (Ef 4:26). Artinya, kita boleh menjadi marah tetapi jangan sampai marah itu membuat orang lain terluka baik hatinya maupun tubuh jasmaninya dengan cara-cara yang tidak benar. Firman Tuhan juga mengingatkan kita agar membuang segala bentuk marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulut. (Kol 3:8). Dengan kata lain, ketika orang lain menyakiti hati kita, ketika orang lain merampas hak-hak kita, dan lain sebagainya kita diminta untuk mengalah. Mengalah yang dimaksud memiliki pengertian aktif yaitu mau memberi pengampunan, mau memberi maaf, mau berdamai satu sama lain yang tujuannya hanya satu yaitu agar kita menjadi menang karena hal itulah yang diinginkan oleh Tuhan. Kalau terjadi perselisihan, terjadi kekacauan, terjadi permusuhan dan lain sebagainya akibat sakit hati, marah dan lain sebagainya, maka kita adalah orang-orang yang kalah dan itulah yang diinginkan oleh Iblis. Jadi kalau begitu,  siapa dong yang akan membela kita kalau bukan diri kita sendiri yang bertindak? Jawabnya Tuhanlah yang akan membela kita karena dengan tindakan kita yang demikian yaitu mau mengalah berarti Dia ada di pihak kita. Dan kalau Tuhan sudah di pihak kita, siapakah yang akan menjadi lawan kita? oleh karena itu, mari mengalah untuk menang. Terpujilah nama Tuhan. Amin. (03042012)

  


1 komentar: