Selasa, 10 April 2012

TIADA TERUKUR KASIH TUHAN


TIADA TERUKUR KASIH TUHAN

Roma 12: 1 ¶  Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Yesus Kristus telah mengorbankan nyawaNya untuk menebus dosa umat manusia. Dia telah rela mati di kayu salib, dikuburkan dan bangkit pada hari yang ketiga dengan maksud untuk membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan yang berkuasa atas maut. Semua telah dilakukanNya dan Dia telah menang terhadap kuasa Iblis serta maut tidak berkuasa lagi atas Dia dan orang-orang yang percaya kepadaNya. Keselamatan telah diberikan kepada manusia yang percaya kepadaNya.

Sekarang keselamatan telah ada di depan mata. Jalan menuju Sorga telah diperkenalkan  kepada kita melalui Yesus Kristus. Tuhan Yesus telah menebus dosa kita dan membayar lunas dengan darahNya yang mahal.  Lantas apa yang harus dilakukan?  Dengan apakah kita membalas kebaikan Tuhan? Dengan harta kita? dengan uang kita? dengan jabatan kita? Semuanya memang baik untuk dipersembahkan kepada Tuhan.  Tetapi ada yang lebih baik yang Tuhan inginkan dari kita yaitu tubuh, jiwa dan roh serta segenap hidup kita dipersembahkan untuk Tuhan. 

Coba kita bandingkan pengorbanan Yesus dengan pengorbanan yang kita berikan kepadaNya. Tidak akan pernah sebanding. Jadi jangan perrnah menganggap bahwa uang, harta, kekayaan, jabatan bahkan nyawa yang kita berikan akan dapat membalas kebaikan Tuhan Yesus. Jangan pernah menganggap bahwa persembahan persepuluhan, persembahan untuk pembangunan gereja, dan persembahan-persembahan lainnya yang kita sisihkan dari sebagian harta kita telah sebanding dengan pengorbanan Yesus. Tiada hal yang dapat mengukur kasih setia Tuhan kepada kita. Kita harus selalu merenungkan dan mengingat betapa besarnya kasih Tuhan itu kepada kita sehingga kita dapat memutuskan bahwa seluruh hidup kitalah yang harus dipersembahkan sebagai persembahan yang hidup dan yang berkenan kepada Tuhan.Kalau tubuh kita dipersembahkan sebagai persembahan yang hidup kepada Tuhan, maka hidup kita harus diperbaharui dan harus selalu kudus di hadapan Tuhan. Oleh karena itu, mari kita menghargai pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib dengan mempersembahkan seluruh hidup kita kepadaNya karena memang tidak ada lagi yang dapat kita berikan untuk menyamai pengorbananNya. Renungkanlah hal ini.  Terpujilah nama Tuhan. Amin. (11042012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar