Rabu, 21 Desember 2011

HADIAH NATAL


Matius 2:11  Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

Kalau seseorang berulang tahun,  maka yang berulang tahun biasanya mengharapkan adanya hadiah bagi dirinya dari orang lain yang diberikan pada saat perayaan ulang tahunnya. Ini adalah hal yang biasa sehingga ulang tahun identik dengan hadiah atau kado. Namun sebaliknya, pada saat hari Natal yang memperingati hari kelahiran Yesus Kristus,  ada begitu banyak orang justru  mengharapkan adanya sebuah hadiah bagi dirinya dan bukan bagi Tuhan. Yang terpikirkan dalam benaknya pada setiap hari Natal adalah adanya pemberian Tuhan kepadanya.

Lain halnya dengan orang Majus, ketika mendengar adanya kelahiran Yesus Kristus sang Juruselamat, mereka justru mempersiapkan sebuah hadiah istemewa berupa persembahan emas, kemenyan dan mur yang sangat mahal harganya. Mereka tidak memperhitungkan betapa pemberian itu sangat mahal karena mereka tahu bahwa hal  itulah yang dapat mereka perbuat bagi Yesus. Mereka telah memberikan hadiah terbaik yang mereka miliki bagi kelahiran Yesus.

Bagaimana dengan kita? hadiah apa yang dapat kita berikan kepada Tuhan? Apakah kita sama seperti orang lain yang hanya ingin mendapatkan hadiah dari Tuhan ketika Natal tiba ataukah kita ingin mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan? Hadiah natal bagi Tuhan tidak  cukup hanya harta yang dimiliki, uang atau jabatan. Tetapi lebih daripada itu, hati dan pikiran kita adalah hadiah yang terbesar yang dimiliki yang dapat dipersembahkan bagi Tuhan. Firman Tuhan mengatakan di dalam Roma 12:1 bahwa persembahan yang berkenan kepada Tuhan adalah tubuh kita sendiri, seluruh hidup kita yang selalu dijaga kekudusannya. Jangan kita sama seperti dunia ini yang hanya selalu mengharapkan sesuatu dari Tuhan agar Dia memberikan sesuatu yang mungkin kita harapkan. Tetapi di hari Natal ini, mari kita mulai belajar memberi kepada Tuhan. Persembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup dan berkenan kepada Tuhan, melayani Tuhan dan tidak menjadi sama dengan dunia ini. Di hari Natal ini, mari kita mulai hidup baru dengan status yang baru yaitu hidup yang memuliakan Tuhan. Terpujilah nama Tuhan. Amin. (22122011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar