Selasa, 06 Desember 2011

INGATLAH SELALU AKAN DIA


Kel 6:9 (6-8) Lalu Musa mengatakan demikian kepada orang Israel, tetapi mereka tidak mendengarkan Musa karena mereka putus asa dan karena perbudakan yang berat itu.

Putus asa bisa membuat seseorang tidak lagi berpikir secara logika. Putus asa bahkan bisa membawa seseorang melakukan hal diluar akal pikiran sehat seperti bunuh diri. Putus asa selalu berdampak negatif kepada perilaku seseorang dan tidak tenang dalam  hidupnya. Putus asa akan membuat mata hati seseorang tertutup sehingga tidak dapat melihat sebuah harapan yang sedang terbentang di depannya.

Seperti halnya bangsa Israel yang mengalami perbudakan yang sangat berat sehingga mereka menjadi putus asa. Keputusasaan ini menyebabkan mereka tidak lagi mau mendengar perkataan Musa yang merupakan perkataan Tuhan. Akal pikiran mereka tidak lagi bisa diajak berpikir sedemikian rupa, telinga mereka tidak dapat lagi mendengar kabar sukacita,  dan mata hati mereka menjadi buta sehingga tidak dapat lagi melihat sebuah masa depan yang baik sedang menanti. Yang ada dalam kehidupan mereka hanya kesesakan,  keinginan untuk segera mengakhiri keadaan yang semakin tidak mengenakkan dengan cara mengakhiri hidup, ingin bebas tetapi tetap terbelenggu.

Inilah kondisi yang sering dialami oleh banyak orang. Kesesakan, kepedihan, masalah yang berat dan lain sebagainya seringkali membuat orang menjadi putus asa. Putus asa adalah bagian dari orang yang tidak memiliki sebuah pegangan hidup, tidak memiliki harapan dan tidak bergantung pada sebuah kekuatan di luar dirinya yaitu Tuhan. Ketika kita sedang menanggung sebuah masalah, ketika sedang mengalami  kesesakan, kepedihan, kesedihan dan lain sebagainya, ingatlah selalu akan Yesus yang adalah Tuhan, yang pernah menanggung hal yang lebih berat dari masalah kita, tetapi dengan tekun Dia menanggung semua itu. Kita mengingat akan Dia agar kita jangan menjadi lemah dan putus asa. (Ibr 12:3). Kalau kita selalu mengingat akan Dia, maka kita juga akan tahu bahwa setiap masalah, setiap kesesakan dan kepedihan hidup yang dialami adalah merupakan bagian dari rencana Tuhan di dalam hal mendidik dan memperingatkan kita yang akan membuat kita semakin dewasa di dalam iman (Ibrani 12:5). Oleh karena itu, mari kita selalu menyandarkan hidup kita kepada Tuhan dan ingatlah selalu akan Dia sehingga kita tidak menjadi putus asa ketika mengalami sebuah permasalahan. Terpujilah nama Tuhan. Amin (07122011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar