Senin, 23 Juli 2012

MOTIVASI YANG BENAR


MOTIVASI YANG BENAR

1 Tesalonika 4:7 Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.

Tuhan memanggil setiap umatNya untuk melakukan segala sesuatu yang kudus. Dia tidak menginginkan orang percaya melakukan apa yang cemar. Cemar di dalam pengertian ini salah satu artinya adalah melakukan sesuatu dengan motif yang tidak benar. Motif yang tidak benar berbeda dengan motif yang benar. Motif yang benar berarti semua yang dilakukan adalah demi kemuliaan Tuhan karena kita percaya bahwa segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia dan bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamaNya (Roma 11:36). Motif yang tidak benar adalah demi kepentingan sendiri.

Ketika Ananias dan Safira dipanggil Tuhan untuk menjadi pelayanNya, mereka melakukannya dengan motivasi yang tidak benar karena mereka mempersembahkan harta mereka bukan untuk Tuhan, tetapi untuk mencari muka di tengah jemaat lain dengan cara mengambil sebagian yang mereka persembahkan untuk kepentingan sendiri. (KPR 5:1-11). Ketika Tuhan memanggil Eli untuk melayaniNya sebagai iman bagi bangsa Israel, Imam Eli melakukannya dengan motivasi yang tidak benar karena dia melayani Tuhan hanya untuk memperkaya diri sendiri (I Samuel 2:29). Ada begitu banyak contoh di dalam alkitab yang menjelaskan motif-motif yang tidak benar dari umat Tuhan.

Kita yang telah dipanggil Tuhan dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib harus memahami maksud dan rencana Tuhan memanggil kita. Jangan sampai kita mengalami hal yang tragis seperti yang dialami oleh Annanias dan Safira dan juga Imam Eli dan kedua anaknya. Motivasi yang benar dalam meresponi panggilan Tuhan  akan membuat kita semakin dipakai oleh Tuhan. Sebaliknya, motivasi yang tidak benar akan membuat kita menjadi orang-orang yang harus dibuang. Itu sebabnya dikatakan firman Tuhan bahwa banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.(Matius 22:14). Artinya, banyak orang yang dipanggil kepada terangNya yang ajaib, tetapi ada begitu banyak juga orang akan tersisih karena tidak memahami maksud dan tujuan panggilan Tuhan itu atas dirinya sehingga dia tidak mempersiapkan diri dan tidak menggunakan kesempatan itu untuk memuliakan Tuhan. Orang seperti ini biasanya meresponi panggilanNya hanya  untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar namun terlihat rohani, menyombongkan diri dan ingin dikenal orang dengan kemampuan bermain musik, menyanyi atau bahkan berkhotbah yang tidak dimiliki oleh orang lain, dan lain sebagainya. Itu semua akan membuat kita menjadi orang-orang yang memiliki motivasi yang tidak benar. Kita harus bersyukur bahwa hari ini kita diingatkan kembali untuk memiliki motivasi yang benar di dalam meresponi panggilan Tuhan baik di dalam pelayanan maupun di dalam pekerjaan sehari-hari bahwa semuanya adalah untuk kemuliaan Tuhan. Kasih karunia Tuhan menyertai kita semua.

Tuhan Yesus berfirman dalam Wahyu 22:13 “Akulah yang pertama dan yang terakhir; Akulah Tuhan dari Permulaan sampai Penghabisan” Amin (BIS) (24072012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar