MOTIVASI YANG BENAR
1 Tesalonika 4:7 Allah memanggil kita bukan untuk
melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
Tuhan memanggil setiap
umatNya untuk melakukan segala sesuatu yang kudus. Dia tidak menginginkan orang
percaya melakukan apa yang cemar. Cemar di dalam pengertian ini salah satu
artinya adalah melakukan sesuatu dengan motif yang tidak benar. Motif yang
tidak benar berbeda dengan motif yang benar. Motif yang benar berarti semua
yang dilakukan adalah demi kemuliaan Tuhan karena kita percaya bahwa segala
sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia dan bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamaNya
(Roma 11:36). Motif yang tidak benar adalah demi kepentingan sendiri.
Ketika Ananias dan
Safira dipanggil Tuhan untuk menjadi pelayanNya, mereka melakukannya dengan
motivasi yang tidak benar karena mereka mempersembahkan harta mereka bukan
untuk Tuhan, tetapi untuk mencari muka di tengah jemaat lain dengan cara mengambil
sebagian yang mereka persembahkan untuk kepentingan sendiri. (KPR 5:1-11).
Ketika Tuhan memanggil Eli untuk melayaniNya sebagai iman bagi bangsa Israel,
Imam Eli melakukannya dengan motivasi yang tidak benar karena dia melayani
Tuhan hanya untuk memperkaya diri sendiri (I Samuel 2:29). Ada begitu banyak
contoh di dalam alkitab yang menjelaskan motif-motif yang tidak benar dari umat
Tuhan.
Kita yang telah
dipanggil Tuhan dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib harus memahami
maksud dan rencana Tuhan memanggil kita. Jangan sampai kita mengalami hal yang
tragis seperti yang dialami oleh Annanias dan Safira dan juga Imam Eli dan
kedua anaknya. Motivasi yang benar dalam meresponi panggilan Tuhan akan membuat kita semakin dipakai oleh Tuhan.
Sebaliknya, motivasi yang tidak benar akan membuat kita menjadi orang-orang
yang harus dibuang. Itu sebabnya dikatakan firman Tuhan bahwa banyak yang
dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.(Matius 22:14). Artinya, banyak orang
yang dipanggil kepada terangNya yang ajaib, tetapi ada begitu banyak juga orang
akan tersisih karena tidak memahami maksud dan tujuan panggilan Tuhan itu atas
dirinya sehingga dia tidak mempersiapkan diri dan tidak menggunakan kesempatan
itu untuk memuliakan Tuhan. Orang seperti ini biasanya meresponi panggilanNya
hanya untuk memperkaya diri sendiri
dengan cara yang tidak benar namun terlihat rohani, menyombongkan diri dan
ingin dikenal orang dengan kemampuan bermain musik, menyanyi atau bahkan
berkhotbah yang tidak dimiliki oleh orang lain, dan lain sebagainya. Itu semua
akan membuat kita menjadi orang-orang yang memiliki motivasi yang tidak benar.
Kita harus bersyukur bahwa hari ini kita diingatkan kembali untuk memiliki
motivasi yang benar di dalam meresponi panggilan Tuhan baik di dalam pelayanan
maupun di dalam pekerjaan sehari-hari bahwa semuanya adalah untuk kemuliaan
Tuhan. Kasih karunia Tuhan menyertai kita semua.
Tuhan Yesus berfirman dalam Wahyu 22:13
“Akulah yang pertama dan yang terakhir; Akulah Tuhan dari Permulaan sampai
Penghabisan” Amin (BIS) (24072012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar