MENANTI
Wahyu 3:10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun
menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang
akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.
Ada satu tembang lawas di era 80-an yang dibawakan oleh
seorang penyanyi bernama Obbie Mesakh yang berjudul “Kisah Kasih di Sekolah”.
Liriknya menceritakan sebuah kisah kehidupan pacaran anak sekolah era itu yang
sedang menanti sang pacar dengan hati yang resah dan gelisah di sudut sekolah.
Takut kalau sang pacar tidak jadi datang sesuai janjinya. Namun ketika sang pacar datang, rasa resah dan
gelisah berganti dengan suka cita yang luar biasa. Sebuah peristiwa yang sulit
dilupakan dan selalu akan dikenang sepanjang masa.
Demikian juga
dengan kehidupan umat Tuhan di dalam menanti jawaban atas sebuah janji
Tuhan yang mengatakan akan memberikan kita masa depan yang baik, menjadikan
umat Tuhan menjadi kepala dan bukan ekor, menantikan sebuah jawaban atas
pergumulan yang ada, bahkan menantikan janji Tuhan akan kedatanganNya kali yang
kedua. Seringkali kita diliputi rasa cemas, kuatir, resah dan gelisah serta
takut selama masa penantian itu. Tidur tak nyenyak, makan tak nikmat seperti
seorang anak remaja yang menanti sang pacar yang tak kunjung datang,
demikianlah mungkin kehidupan kita saat ini di dalam menantikan jawaban atas sebuah
pergumulan hidup.
Menyikapi hal ini, kita hanya butuh kekuatan agar jangan
menjadi kuatir, cemas, resah dan gelisah, bahkan takut yang hanya bisa didapat
di dalam Yesus Kristus. Yesus adalah setia dan tidak pernah meninggalkan kita. Seperti
seorang pacar yang sedang dinanti, Dia akan datang segera untuk menolong kita,
mendekati kita dan menepati janjiNya untuk selalu menyertai kita sampai akhir
jaman (Matius 28:20). Ketika mendapatkan jawaban atas pergumulan hidup kita,
kita akan melihat betapa sukacitanya mendapatkan yang terbaik dari Tuhan. Kesusahan dan kesedihan yang dialami selama
proses penantian akan diganti dengan sorak-sorai kemenangan. Penantian yang
penuh dengan kesedihan dan kepedihan akan dilupakan, sukacita yang dari Tuhan
akan menaungi hidup kita sehingga memampukan kita untuk menyatakan sukacita itu
dengan bersaksi untuk menceritakan kebaikan Tuhan kepada kita. Inilah yang akan
terjadi di dalam hidup umat Tuhan yang selalu berharap dan bersandar kepada
Tuhan serta setia menanti jawaban dari Tuhan atas semua pergumulan hidupnya. Dia
akan menjadi seperti seorang kekasih yang begitu sukacita ketika sang pacar
menepati janji untuk bertemu. Mari, nantikanlah jawaban dari Tuhan dengan sabar
dan setia dan lihatlah Dia akan datang segera. Kasih karunia Tuhan menyertai kita semua. Amin.
Tuhan Yesus berfirman dalam Wahyu 22:13
“Akulah yang pertama dan yang terakhir; Akulah Tuhan dari Permulaan sampai
Penghabisan” Amin (BIS) (04072012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar