Jumat, 08 April 2011

MEMIKUL SALIB

1Kor 1:18 Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Tuhan.

Ada begitu banyak orang hidup menjadi seteru salib Kristus (Flp 3:18) dan mereka tidak percaya kepada pemberitaan kematian Yesus di kayu salib. Mereka menganggap bahwa kematian Yesus Kristus di kayu salib adalah cerita yang telah di rekayasa oleh bangsa Israel dan menganggap bahwa orang yang percaya kepada berita itu adalah orang bodoh.

Padahal kematian Yesus di kayu salib memperlihatkan karya penebusan dan pendamaian yang Dia lakukan. Dengan penebusan, rantai perbudakan dosa yang membelenggu manusia diputuskan. Dengan pendamaian, hubungan yang rusak antara pendosa dengan Tuhan dipulihkan. Hubungan antara manusia dengan Tuhan menjadi baik kembali di dalam Yesus Kristus. Siapa yang percaya kepadaNya akan diselamatkan dan masuk ke dalam hidup yang kekal.

Orang yang tidak percaya kepada pemberitaan salib cenderung menganggap pengikut Kristus adalah orang-orang bodoh dan kelas dua yang harus disingkirkan. Di dalam setiap situasi, di dalam setiap bidang, di dalam karir pekerjaan, dan di dalam segala hal, baik di dunia nyata maupun di dunia maya, mereka berusaha untuk menghadang perkembangan umat Tuhan dan kalau bisa membinasakannya. Memikul salib dan memberitakannya merupakan pekerjaan yang penuh pengorbanan dan penderitaan, tidak ada tempat yang mengenakkan selama kita hidup di dalam dunia ini bagi umat Tuhan dan kita selalu menjadi pusat perhatian. Namun, kita harus menyadari bahwa kita tidak bisa memikul salib karena dipaksa seperti yang terjadi pada seorang yang bernama Simon dari Kirene (Markus 15:21). Semuanya harus dilakukan karena ketaataan kita atas perintah Tuhan dan karena kerelaan hati kita untuk memikulnya sehingga semuanya dapat dilalui dengan ringan dan penuh sukacita. Percayalah bahwa selama kita hidup di dunia ini, semua beban, semua penderitaan, semua tangisan, semua duka cita, semua perkabungan dan lain sebagainya akan diganti dengan suka cita yang penuh dengan kemenangan di Sorga kelak(Wahyu 21:4). Tetaplah setia di dalam memikul salib dan memberitakannya karena besar upah yang menantinya. Terpujilah nama Tuhan. Amin (09042011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar