Senin, 04 April 2011

PILIH KASIH


Yakobus 2:1 ¶  Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.

Gaya hidup seseorang, penampilan seseorang, banyaknya harta seseorang, jabatan seseorang dan lain sebagainya seringkali membuat orang lain memperlakukannya menjadi istimewa. Orang lain memperlakukannya berbeda dari orang yang berpenampilan sederhana. Kejadian ini memang merupakan kejadian nyata sehari-hari yang ada dalam kehidupan kita.

Yesus Kristus ketika membasuh kaki murid-muridNya tidak memandang mereka sebagai orang yang istimewa karena jabatan, karena harta, karena tampang dan lain sebagainya (Yohanes 13:5). Yesus memperlakukan mereka sedemikian rupa adalah sebagai wujud dari keteladanNya agar mereka juga melakukan hal yang sama kepada orang lain yaitu mau melayani dan memperlakukan orang lain tanpa memandang muka.

Memandang muka atau pilih kasih bukanlah hal yang dikehendaki oleh Yesus Kristus untuk dilakukan muridNya kepada orang lain. Yesus mau agar murid-murid termasuk kita semua yang mengaku percaya kepadaNYa memperlakukan hal yang sama kepada orang lain seperti yang pernah dilakukanNya. Memperlakukan orang lain dengan memandang muka dan pilih kasih bisa membuat orang lain menjadi kecil hati dan tidak memiliki arti. Memperlakukan orang lain dengan perlakuan yang sama, lebih baik daripada memperlakukannya dengan pilih kasih. Tuhan memilih kita tidak dengan pilih kasih, Dia tidak mengangkat kita menjadi umatNya karena jabatan yang kita punya, bukan karena kekayaan yang dimiliki, bukan karena kebaikan kita, tetapi karena kasihNya yang tidak pernah memandang muka. Latarbelakang kehidupan kita yang buruk bukan menjadi alasan bagi Tuhan untuk mengasihi kita. Tetapi dengan penuh kasih kita diangkat dari noda kotor, dibersihkan dan disucikan dengan darahNya yang kudus dan diangkat menjadi  milik kepunyaannya yang kudus dan berkenan kepadaNya (1 Petrus 2:9). Kalau Tuhan saja tidak memandang muka kepada manusia, mengapa kita juga tidak melakukan hal yang sama? Mengapa kita masih memperlakukan sesama kita dengan melihat jabatan, kekayaan, dan penampilannya? Mari kita untuk  memperlakukan sesama dengan tulus dan tidak memandang muka agar nama Tuhan dapat dipermuliakan. Terpujilah nama Tuhan. Amin (05042011)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar