Minggu, 16 Januari 2011

APA SIH YANG DISOMBONGKAN?


Yesaya 2:11  Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu.

Di dalam kehidupan seringkali kita berlaku sombong kepada diri sendiri, kepada orang lain dan kepada Tuhan. Kita sombong kepada diri sendiri dengan menganggap bahwa segala sesuatu yang dimiliki adalah berkat usaha kita sendiri. Kita sombong dengan orang lain, dengan teman, dengan saudara, dengan tetangga, dengan orang tua, dan lain sebagainya seakan-akan kita yang berkuasa dan berhak mengatur kehidupan mereka. Kita sombong dengan Tuhan seakan-akan kita teramat suci dan merasa kita yang telah memberkati Tuhan dengan segala kekayaan yang dimiliki. Kesombongan seringkali membuat orang lupa bahwa sesungguhnya dirinya adalah lebih kecil, lebih tidak berarti, lebih tidak penting dari orang lain.

Mengapa manusia menjadi sombong? Karena manusia tidak menyadari keberadaan dirinya yang lemah dan sangat tergantung kepada orang lain dan kepada Tuhan. Manusia menjadi sombong karena merasa dirinya mampu untuk melakukan segala sesuatu. Ingat, bahwa Hawa jatuh ke dalam dosa karena merasa mampu dengan kekuatan diri sendiri untuk menyamai Tuhan apabila memakan buah yang berasal dari pohon pengetahuan yang baik dan benar. Demikian juga halnya ketika Raja Uzia merasa kuat karena benteng-benteng pertahanannya sangat tangguh, maka ia menjadi sombong dan merasa tidak lagi memerlukan Tuhan(2 Tawarikh 26:16).

Kesombongan seringkali membuat orang menjadi lupa diri, lupa bahwa dirinya lemah, lupa bahwa dirinya tidak berarti apa-apa, lupa bahwa dirinya tidak lebih penting dari orang lain dan lain sebagainya. Kita seringkali sombong kepada teman dengan menganggap teman tidak begitu berarti dibanding kita. Kita seringkali begitu sombong dengan atasan seakan-akan atasan tidak mampu untuk memimpin. Kita seringkali begitu sombong terhadap bawahan seakan-akan kita lebih mengetahui segalanya. Kita seringkali begitu sombong dengan suami atau istri sehingga merasa bahwa penghasilan kitalah yang paling besar. kita seringkali sombong kepada Tuhan dengan tidak mau mengaku dosa dan kesalahan yang diperbuat dan seakan-akan kita adalah seorang yang suci. Seperti ahli taurat dan orang farisi yang berdoa di bait Tuhan yang tidak mau mengaku dosanya, demikianlah kita sekarang ini yang merasa sudah mengetahui firman, mengetahui kebenaran, sering beribadah dan lain sebagainya menganggap bahwa kita tidak patut mengaku dosa lagi di hadapan Tuhan. Sebagai hamba Tuhan,  kita begitu sombong dengan menganggap bahwa setiap perkataan yang keluar dari mulut kita adalah perkataan Tuhan. Ingatlah bagaimana pada suatu kejadian karena perkataan seorang Herodes yang begitu sombong sehingga dia mati ditampar malaikat (Kis 12:23). Tuhan menginginkan kita agar mau merendahkan hati dan tidak berlaku sombong terhadap sesama. Tuhan menginginkan kita agar mau merendahkan diri dan mau mengaku dosa di hadapanNya. Tuhan juga menginginkan agar kita mau merendahkan diri melayani sesama karena dengan demikianlah kita menjadi yang terbesar diantara mereka (Matius 23:11). Seperti Tuhan yang mau menjadi lebih rendah dari malaikat agar manusia diselamatkan, demikian juga hendaknya kita mau merendahkan hati untuk menerima Dia sebagai Tuhan dan juru selamat. Kita harus menyadari bahwa sebenarnya kita tidak berharga sama sekali di mata Tuhan karena dosa. Kalau kita menjadi sombong, yang menjadi pertanyaan bagi diri kita adalah : “Apa yang harus disombongkan? Tidak ada bukan?’. Oleh karena itu, mari kita mau saling merendahkan hati untuk mau menerima seorang akan yang lain, karena demikianlah kita dipanggil hidup bersama dengan Kristus. Terpujilah nama Tuhan.Amin (16012011)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar