Minggu, 23 Januari 2011

DARI DUKACITA MENUJU SUKACITA


Ibrani 12:11  Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

Seorang anak yang melakukan kesalahan akan ditegur oleh orang tuanya dan mungkin akan diberikan hukuman agar anak tersebut tahu bahwa dia telah melakukan kesalahan. Ketika seorang anak masih dalam pertumbuhan dan masih dalam pengawasan, orang tua yang bijaksana akan memberikan sesuatu pelajaran untuk kehidupannya di kemudian hari dengan menerapkan sejumlah disiplin yang mungkin bagi sang anak merupakan beban yang menyebalkan hatinya. Namun ketika sang anak telah dewasa dan sudah hidup jauh dari orang tuanya, dia baru bisa mengerti bahwa ganjaran, hukuman dan disiplin yang diterapkan oleh kedua orang tuanya adalah untuk kebaikannya. Kita tanpa sadar telah dilatih oleh kedua orang tua untuk menjadi seorang yang mandiri dan dapat mengatasi setiap permasalahan yang ada dengan baik.

Demikian juga Tuhan kita, Dia adalah Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang. Dia ingin anak-anak Tuhan menjadi anak-anak yang handal, tangguh, pantang penyerah dan yang selalu berharap serta percaya kepadaNya. Di dalam melatih umatNya, Tuhan menggunakan segala cara yang menurut pandanganNya adalah baik. Tetapi seringkali umatNya merasa bahwa Tuhan menghukum terlalu berat. Ketika umat Israel keluar dari tanah Mesir ke Tanah Kanaan, Tuhan tahu bahwa umatNya ini adalah umat yang masih labil dan Tuhan juga tahu bahwa umatNya akan menyesal karena harus berperang melawan bangsa lain  sehingga Dia harus membawa umatNya berputar melalui jalan padang gurun dan memakan waktu yang lama (Keluaran 13:17-18). Tuhan melatih umatNya dengan berputar agar lebih siap lagi menghadapi persoalan yang lebih besar.

Latihan bagi umat Tuhan memang sangat diperlukan agar tidak menjadi anak yang gampangan, mudah menyerah dan tidak bersemangat di dalam mengarungi kehidupan. Tuhan melatih umatNya adalah untuk kebaikan dan bukan untuk membinasakan. Seperti halnya Tuhan memberikan berkat bagi umatNya tanpa pernah terpikirkan sejak semula, demikian juga Tuhan memberikan latihan bagi umatNya dengan berbagai-bagai pencobaan, masalah, tekanan dan lain sebagainya tanpa pernah terpikirkan kita sejak awal. Tidak ada orang yang merencanakan bahwa dia akan mendapatkan masalah yang begitu besar, tidak ada orang yang mengetahui bahwa dia akan mendapat sakit penyakit yang begitu kronis, tidak ada orang yang mengerti mengapa karirnya belum mengalami peningkatan, tidak ada orang yang mengetahui bahwa dia akan mengalami kecelakaan, tidak pernah terpikirkan bahwa seseorang harus putus dengan pacar dengan cara yang tidak menyenangkan dan lain sebagainya. Tetapi di balik semuanya itu, ketika Tuhan mengijinkan hal itu terjadi dalam kehidupan kita, kita dapat mengerti bahwa semuanya itu adalah bertujuan untuk mendatangkan kebaikan bagi kita semua. Ketika mengalami sakit penyakit, kita diingatkan agar dapat mengerti dan percaya bahwa mujizat kesembuhan masih ada.  Ketika menghadapi masalah, kita dilatih agar dapat lebih bijaksana dalam menghadapi persoalan yang lebih besar. Ketika karir belum meningkat, kita diingatkan agar lebih giat lagi bekerja. Ketika menghadapi kecelakaan, kita diingatkan bahwa Tuhan masih memelihara kehidupan kita. Ketika putus dengan pacar, kita diingatkan agar lebih bijaksana lagi dalam memilih calon teman hidup dan menjadi yakin bahwa Tuhan menyediakan yang terbaik bagi kita. Ada begitu banyak masalah yang membuat kita menjadi lebih matang, lebih siap, lebih bijaksana, lebih tangguh, lebih bersemangat dan lain sebagainya di dalam menghadapi persoalan hidup yang lebih berat. Hidup bukan sekedar hari ini saja, tetapi lebih daripada itu, hidup adalah untuk masa depan yang lebih baik. Oleh sebab itu, jangan pernah pernah menyerah ketika menghadapi berbagai-bagai pencobaan, karena semua permasalahan dan pencobaan yang dihadapi itu masih di dalam ambang batas kemampuan kita untuk menanggungnya (I Korintus 10:13). Pahamilah bahwa semuanya ini bertujuan untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang pada akhirnya membawa kita kepada sukacita yang sempurna di dalam Yesus Kristus.  Terpujilah nama Tuhan. Amin. (24012011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar