Selasa, 18 Januari 2011

BERIKAN HATIMU PADA YESUS


Markus 5:30  Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?"

Ada begitu banyak orang di muka bumi ini yang percaya kepada Yesus Kristus dan  telah menjadi pengikutNya namun tidak pernah merasakan lawatan Tuhan dalam hidiupnya. Rata-rata orang percaya mengalami mujizat Tuhan dalam skala besar dan luar biasa, namun di pihak lain ada juga yang tidak mengalami mujizat Tuhan seperti layaknya orang lain diberikan. Mengapa demikian? Apakah karena Tuhan pilih kasih atau tidak peduli sama sekali kepada yang lainnya? Mungkin kita bertanya dalam hati mengapa Tuhan memperlakukan semua orang tidak sama? Kalau orang lain ditolong mengapa saya tidak? Mengapa kita tidak pernah merasakan adanya mujizat terjadi dalam hidup kita?

Mungkin kita dapat belajar dari situasi dimana seorang perempuan yang sudah 12 tahun menderita pendarahan datang kepada Yesus. Kita dapat melihat bahwa sebenarnya begitu banyak orang yang mendampingi Yesus pada saat itu dan terlihat berdesak-desakan serta bersenggolan, tetapi mengapa Yesus merasakan sesuatu keluar dari diriNya dan hanya berpaling kepada perempuan itu. Mengapa orang lain yang menyentuh jubah, pakaian, kulit, tangan dan semua tubuh Yesus, Dia tidak merasakan apa-apa? Ini dikarenakan perempuan itu datang kepada Yesus dengan iman dan hatinya sedangkan yang lain tidak. Mereka yang menyertai Yesus tidak menaruh hatinya kepada Yesus dan hanya sekedar mengiring Yesus.

Inilah yang perlu menjadi renungan kita bersama, bahwa mengiring Yesus bukan sekedar hanya mengiring dan menyertaiNya. Mengiring Yesus bukan sekedar sebagai simpatisan, bukan sekedar dianggap Kristen di KTP dan bukan pula hanya sekedar agar kita disebut pengikut Kristus. Tetapi lebih daripada itu, mengiring Yesus harus disertai dengan percaya, menaruh harapan dan memberikan hati kita sepenuhnya kepadaNya. Tanpa memberikan hati kepada Yesus maka pengiringan  kita kepadaNya serasa hampa, tawar dan tidak punya rasa. Semuanya akan berjalan seperti biasa-biasa saja. Sedikit saja ada masalah, kita menganggap bahwa Tuhan tidak ada di pihak kita. Ketika penyakit belum disembuhkan, kita akan goyah dan mudah patah semangat. Ketika karir belum meningkat, kita menjadi lemah. Ketika ekonomi keluarga belum membaik, kita akan mengatakan Tuhan berdusta pada janjiNya.  Firman Tuhan mengatakan bahwa umat Tuhan yang hanya memuliakan Dia dengan bibirnya, tetapi hatinya jauh daripada Kristus, semuanya adalah percuma (Matius 15:8-9).Tetapi kalau setiap saat kita mengiring Yesus dengan memberikan hati kita kepadaNya, memuji Dia dan menyembah Dia maka kita akan dapat merasakan sesuatu yang lain dalam perjalanan kita mengiring Dia. Ada semangat, ada sukacita dan mujizat akan dirasakan setiap saat, setiap hari dan sepanjang hidup kita. Bila kita menaruh hati dan bergaul akrab dengan Tuhan, maka muzijat sekecil apapun akan kita rasakan. Ada kuasa Tuhan akan mengalir dalam hidup kita karena kita adalah anak-anak Tuhan yang diberi kuasa (Yohanes 1:12), artinya bahwa kuasa Tuhan itu ada bagi orang yang percaya dan menaruh hati padaNya. Masalahnya adalah, bagaimana menggunakan kuasa Tuhan yang telah diberikan itu sehingga kita dapat melihat bahwa perkara-perkara dahsyat akan terjadi dalam kehidupan kita. Yaitu dengan menaruh hati dan pikiran kita kepadaNya. Oleh karena itu, mari menaruh hati dan pikiran kita kepadaNya di dalam pengiringan bersama dengan Yesus dan imani bahwa Yesus sudah memberikan semuanya sama seperti perempuan tersebut yang mengimani bahwa asal menjamah jubahNya saja, maka dia pasti sembuh. Terpujilah nama Tuhan. Amin (19012011).  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar