Selasa, 04 Januari 2011

BERAKAR DI DALAM TUHAN

Kolose 2:7  Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

Ada orang yang mengatakan bahwa apabila Tuhan sudah memberkati dia dengan segala macam hal, seperti karir yang baik, harta yang banyak, jabatan yang meningkat, dan lain sebagainya, maka ia berjanji akan semakin dekat dengan Tuhan dan akan melayani Tuhan dengan lebih sungguh. Sebuah pernyataan yang memang sering diungkapkan oleh orang-orang yang mengharapkan sesuatu dari Tuhan. Segala sesuatu dihubungkan dengan berkat dan berkat yang berupa berkat jasmani. Itu sebabnya, ada begitu banyak anak Tuhan yang menjadi lupa dengan Tuhan ketika berkat itu datang kepadanya. Ibarat habis manis sepah dibuang, demikianlah anak-anak Tuhan yang datang kepada Tuhan hanya untuk sebuah berkat.

Mengapa umat Tuhan menjadi lupa denganNya ketika berkat telah diterima? Karena umat Tuhan tidak pernah berakar di dalam Tuhan. Berakar di dalam Tuhan mengandung arti bahwa seseorang telah menyatu dan melekat erat dengan Tuhan sehingga segala sesuatu yang ada dan terjadi padanya selalu disambut dengan ucapan syukur yang memuliakan Tuhan. Baik suka maupun duka, baik ketika terhimpit, ketika mengalami  sebuah tekanan, ketika mengalami beban berat, ketika mengalami sakit penyakit, maupun ketika mengalami hidup sukses dan lain sebagainya, selalu mengucap syukur dan malah semakin mendekatkan dirinya kepada Tuhan.

Apabila kita tidak berakar di dalam Tuhan, maka ketika kita mengalami kesuksesan, kebahagiaan, naik jabatan, memiliki harta yang melimpah dan lain sebagainya, maka hal itu akan menjauhkan kita dari Tuhan. Ketika Tuhan memberikan jabatan yang lebih tinggi lagi, kita lupa dengan Tuhan karena menjadi lebih sibuk dari keadaan semula. Kita sibuk mempertahankan jabatan yang ada dengan lebih mementingkan melayani pimpinan daripada melayani Tuhan, kita sibuk mempertahankan harta yang begitu banyak dengan lebih giat lagi bekerja siang dan malam daripada giat mencari Tuhan, kita sibuk mengurus perusahaan yang Tuhan sudah berikan kepada kita dengan lebih banyak lagi menjalin mitra kerja daripada menjalin hubungan dengan TUhan, kita sibuk dengan pelayanan yang Tuhan telah percayakan kepada kita dengan pergi ke sana sini sehingga lupa untuk bersekutu dengan Tuhan, dan lain sebagainya. Kita takut kehilangan semua yang telah diberikan Tuhan kepada kita sehingga berusaha mempertahankannya dengan cara kita sendiri.   Kita melupakan Tuhan yang adalah pemberi berkat itu dan lebih memberi hati kepada berkat yang telah dimiliki  (Matius 6:21). Dalam segala hal, kita menjadi lebih mencintai uang daripada mencintai Tuhan. Ingatlah, bahwa akar dari segala kejahatan adalah karena cinta uang(I Timotius 6:10) yang akan membawa kita kepada rupa-rupa kejahatan. Oleh karena itu, mari kita mencukupkan segala apa yang Tuhan telah berikan kepada kita dan yakinlah bahwa Tuhan tidak akan pernah membiarkan dan meninggalkan kita apabila kita lebih mengutamakan Tuhan daripada berkat yang diterima (Ibrani 13:5). Jangan takut kehilangan jabatan, jangan takut kehilangan harta, jangan takut kehilangan berkat, dan lain sebagainya akibat mengutamakan Tuhan karena Dia akan tetap memelihara umatNya yang selalu setia dan mau berakar di dalam Dia. Terpujilah nama Tuhan. Amin. (04012011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar