Kamis, 06 Januari 2011

KENAPA HARUS PAKAI PIKIRAN SENDIRI?


1 Korintus 15:17  Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.

Ada begitu banyak orang meragukan tentang Yesus dan bertanya baik langsung kepada orang lain maupun di dalam hati, “Benarkah Yesus dapat menyelamatkan hidup manusia dan masuk ke dalam Kerajaan Sorga?”, “Benarkah Yesus berkuasa membenarkan manusia ketika masa penghakiman tiba?”, “Bagaimana apabila ternyata Yesus berbohong kepada dunia dan Dia tidak dapat membenarkan kita  yang percaya kepadaNya?”, “Bilamana semuanya adalah bohong, mau kemana kita mengadu karena kita sudah tidak lagi berada di dunia?”, dan lain sebagainya keraguan yang diungkapkan oleh banyak orang tentang Yesus Kristus.

Keraguan memang sering terbersit di dalam hati manusia. Betapa tidak, ada begitu banyak orang hanya mau percaya apabila telah melihat langsung segala hal yang terjadi. Saat ini, bagaimana mungkin kita bisa percaya kepada Yesus Kristus apabila menggunakan akal pikiran karena kita tidak lagi menyaksikan secara langsung kehidupan Yesus? Orang Yahudi yang menyaksikan sendiri kehidupan Yesus secara langsung, banyak yang tidak percaya kepada Yesus. Seperti Thomas yang mau percaya bahwa Yesus telah bangkit dari kematian apabila dia telah melihat langsung Yesus yang hidup dengan bekas paku di tangannya dan mencucukkan jarinya ke lambungNya (Yohanes 20:25), demikian juga orang-orang yang meragukan keberadaan Yesus Kristus saat ini. Ada begitu banyak orang meragukan keberadaan Yesus yang telah dikatakan dan disaksikan oleh Alkitab.

Memang wajar apabila orang tidak mempercayai kesaksian Alkitab. Kenapa? Karena setiap kesaksian Alkitab yang diterima oleh manusia akan ditolak oleh akal sehat. Akal sehat manusia menolak karena di dalam Alkitab, ada begitu banyak kemustahilan disaksikan dan dijelaskan. Mustahil Yesus lahir dari Roh Kudus melalui rahim seorang perawan, mustahil Yesus sebagai Tuhan mati dengan cara mengenaskan, mustahil Yesus tidak dapat menolong diriNya sendiri,  mustahil Yesus bangkit dan naik ke Sorga, dan sejumlah mustahil lainnya yang tidak dapat diolah akal sehat. Lalu bagaimana? Apakah dengan penolakan akal sehat lantas menolak Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat manusia? Hanya dua pilihan tersedia bagi kita saat ini. Bagi manusia yang bodoh dan ingin binasa, mereka lebih memilih menerima akal sehat dan tidak percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamat dan juga tidak percaya akan perkataan para nabi yang telah dikatakan di dalam Alkitab (Lukas 24:25). Mereka ibarat  Tomas yang tidak percaya apabila tidak melihat. Tetapi bagi orang yang bijaksana dan ingin selamat, akal sehatnya akan dikesampingkan dan meminta kepada petunjuk Tuhan yang empunya kuasa untuk menunjukkan jalan mana yang benar. Hanya Roh Kudus yang akan memampukan akal sehat untuk menerima segala kemustahilan itu. Pikiran manusia sudah tumpul dan segala rahasia yang ada di dalam Alkitab tidak akan dapat disingkapkan kepada mereka yang hanya mengandalkan akal pikiran saja karena masih ada selubung dosa menyelubungi hati dan pikiran mereka. (2 Korintus 3:14). Hanya Yesus Kristus di dalam Roh yang sanggup untuk menyingkapkan  semua itu. Untuk dapat meminta kepada Roh yang tidak kelihatan, hanya dapat dilihat  dengan mata iman percaya kepadaNya dan bukan dengan  mata jasmani. (Yohanes 20:29). Oleh sebab itu, kalau Roh yang tidak kelihatan hanya dapat dilihat dengan mata iman, kenapa harus pakai akal pikiran? Mintalah dengan mata iman percaya kepada Yesus Kristus. Terpujilah nama Tuhan. Haleluyah. Amin (07012011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar