Minggu, 30 Januari 2011

JANGAN PERNAH MERAGUKAN YESUS


Matius 11:2-3  Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,  lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"

Ketika menghadapi masalah, apakah masalah keuangan, masalah rumah tangga, masalah kesehatan dimana kita mengidap penyakit yang tak kunjung sembuh, masalah karir, dan masalah-masalah lainnya yang begitu berat dan menyesakkan hati, kita kadang kala menjadi ragu akan keberadaan Yesus di dalam hidup kita. Karena merasa tidak ada pertolongan sama sekali, kita meragukan ke-Tuhan-an Yesus yang sanggup melakukan segala perkara. Karena begitu beratnya permasalahan yang dihadapi membuat kita menjadi ragu, menjadi bimbang dan menjadi apatis terhadap penyertaan dan pemeliharaan Yesus Kristus yang kita percaya sebagai Tuhan dan juru selamat.

Demikian pulalah yang dialami oleh Yohanes Pembaptis, karena begitu beratnya masalah yang dideritanya dimana dia ditahan oleh Herodes, dia mulai meragukan Yesus sebagai Mesias yang akan datang. Dia menganggap bahwa apabila Yesus memang Mesias, maka seharusnya Dia harus membebaskan Yohanes dari tahanan. Tetapi apa yang diperkirakan dan diharapkan Yohanes tidak menjadi kenyataan dan malah dia mati dengan kepalanya dipenggal oleh Herodes (Matius 14:1-12). Berbeda halnya dengan Paulus dan Silas yang mengalami beban berat dimana dia juga ditangkap dan dipenjara karena memberitakan Injil. Mereka tidak meragukan Yesus sebagai juru selamat mereka dan berdoa lebih tekun lagi sehingga pintu penjara dan belenggu mereka terlepas (Kisah Para Rasul 16:25-26). Dalam hal ini mereka membawa masalah mereka kepada Yesus dalam doa dan puji-pujian sehingga terlepaslah beban mereka.

Memang masalah yang menghimpit, penyakit yang diderita yang berkepanjangan, masalah keuangan yang tidak kunjung membaik, karir di kantor yang tidak kunjung meningkat dan lain sebagainya, seringkali membuat umat Tuhan menjadi ragu dan bimbang akan janji Tuhan terhadap umatNya. Kita ragu dan mengatakan apakah memang Tuhan itu ada? Kita bimbang dengan mengatakan apakah memang Yesus itu dapat menolong kita untuk memberikan jalan keluar? Kita tidak percaya lagi kepadaNya dengan mengatakan bahwa Tuhan itu tidak ada dan tidak peduli terhadap permasalahan kita. Keraguan, kebimbangan dan sikap tidak percaya kepada Tuhan membawa kita untuk tidak mau lagi beribadah kepadaNya, tidak mau lagi berdoa kepadaNya, tidak mau lagi membawa segala permasalahan kita kepadaNya, tidak mau lagi melayani Dia di dalam kehidupan sehari-hari dan lain sebagainya. Kita menjadi statis, apatis, dan tidak mau lagi percaya kepadaNya. Ingatlah, kondisi ini akan dapat memperburuk masalah yang kita hadapi. Semakin jauh kita dari Tuhan, semakin kita akan menghadapi masalah yang terasa sangat berat. Namun semakin kita dekat dengan Tuhan, permasalahan yang dihadapi akan  semakin ringan karena Tuhan Yesus sendiri sudah menjanjikan agar semua yang letih lesu datang kepadaNya dan Dia akan memberikan kelegaan (Matius 11:28). Kita bawa masalah yang ada kepadaNya di dalam doa dan puji-pujian. Seberat apapun masalah yang dihadapi, jangan pernah meragukan kemampuan Yesus sebagai Tuhan. Separah apapun penyakit yang ada pada kita, jangan pernah meragukan bahwa Yesus sanggup melakukan mujizat kesembuhan. Tiada yang mustahil bagi Dia, asal kita percaya kepadaNya. Mari kita menyikapi setiap permasalahan kita seperti Paulus dan Silas yang membawa segala permasalahannya kepada Yesus, maka segala permasalahan yang dihadapi akan dapat diatasi. Tuhan akan turun tangan untuk  menolong dan menopang kita untuk dapat memampukan kita menanggung setiap permasalahan yang ada. Asal satu hal yang perlu diingat, jangan pernah meragukan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Terpujilah nama Tuhan. (31012011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar