Kamis, 13 Januari 2011

UJIAN KESABARAN

Amsal 14:29  Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.

Ujian terhadap satu mata pelajaran di sekolah adalah untuk mengetahui sejauh mana seseorang telah menguasai mata pelajaran tersebut. Apabila lulus, maka dia berhak mendapat nilai yang pantas dan boleh dikatakan pintar untuk mata pelajaran tersebut. Demikian juga ujian terhadap kesabaran adalah untuk mengetahui seberapa sabar seseorang dalam menghadapi suatu permasalahan yang diberikan kepadanya. Apabila lulus, seseorang akan berhak mendapat gelar “orang sabar” dan dia sendiri akan memiliki pengertian mendalam akan suatu permasalahan yang menimpa dirinya karena dia sudah mengetahui bahwa masalah tersebut adalah kecil di hadapan Tuhan.

Tidak ada orang dapat dikatakan sebagai orang sabar apabila lari dari kenyataan yang ada ketika menghadapi masalah. Orang sabar tidak akan menghindar dari sebuah permasalahan yang menimpanya namun sebaliknya akan menghadapinya dengan penuh semangat dan sukacita. Orang sabar tidak akan pernah lepas dari ujian kesabaran yaitu adanya masalah yang semakin lama semakin besar. Lepas dari satu masalah, datang masalah lainnya secara bertubi-tubi yang akan membuatnya semakin lama semakin mengerti bahwa masalah yang dialami tidaklah melebihi kekuatan yang dimiliki dan pasti ada jalan keluar diberikan (I Korintus 10:13).

Inilah yang harus dipahami oleh umat Tuhan, bahwa  menjadi orang sabar harus melewati ujian kesabaran. Tidak ada orang sabar bebas dari masalah. Ketika kita mengatakan bahwa kita adalah orang sabar, namun ketika ada masalah datang menghimpit, kita berusaha mencari ketenangan dan jalan keluar dengan minta petunjuk orang pintar, dukun, ahli ramal atau bahkan menjauh dari Tuhan atau malah menyangkaliNya dan lain sebagainya,  maka kita bukanlah orang sabar. Suami istri yang bercerai bukanlah orang sabar karena tidak dapat melewati ujian kesabaran di dalam masalah rumah tangga. Karyawan yang korupsi bukanlah orang sabar karena tidak dapat melewati ujian kesabaran di dalam masalah keuangan, dan lain sebagainya. Ketika kita  meminta kepada Tuhan agar diberikan kesabaran dalam menghadapi sebuah masalah, apakah masalah rumah tangga, masalah anak-anak, masalah keuangan, masalah kesehatan, masalah pekerjaan, masalah karir yang tak kunjung naik dan lain sebagainya, dan ternyata masalah yang ada tidak kunjung berakhir, malah kelihatan semakin parah, maka ketahuilah bahwa kita sedang menghadapi ujian kesabaran. Ingatlah tentang kisah Ayub yang diuji kesabarannya lewat berbagai-bagai masalah yang pada awalnya kelihatan sepele sampai pada masalah yang paling berat dimana istrinya sendiri meminta dia untuk menyangkali Tuhan (Ayub 2:9).  Kita dapat melihat bahwa ujian kesabaran yang dialami oleh Ayub berhasil dilewati dan dia dapat mengatakan bahwa Tuhan dapat melakukan segala sesuatu atas dirinya dan tak satupun rencanaNya yang gagal (Ayub 42:2). Kita dapat menjadi seperti Ayub yang sabar terhadap segala sesuatu yang menimpanya. Sabar terhadap segala sesuatu mengandung arti bahwa kita sabar menanggung segala sesuatu, rela menderita dan tidak mengenal lelah dan putus asa (Wahyu 2:3). Gampang ya mengatakannya? Mari kita coba dengan meminta kekuatan kepada Tuhan dan meminta diberikan kesabaran untuk melakukan semuanya itu karena semua umat Tuhan adalah orang-orang yang memiliki pengertian akan firman Tuhan. Terpujilah nama Tuhan. Amin (14012011).  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar